Cerita Kenny Austin Saat Syuting Film Horor Perjanjian Setan, Ngaku Penakut?
- VIVA.co.id/Aiz Budhi
Jakarta, VIVA – Aktor Kenny Austin membintangi film horor berjudul Perjanjian Setan yang diproduksi oleh Multi Platinum Screen Pictures. Dalam film itu, Kenny berperan sebagai Ivan dan beradu akting dengan Callista Arum (Kartini), Gemi Nastiti (Diyanti), Jessica Shania (Citra), TJ Ruth (Bu Asih), dan yang lainnya.
Pada saat ditemui, Kenny Austin mengaku merasa tertarik dengan cerita dalam film Perjanjian Setan sampai akhirnya memutuskan untuk bergabung. Cerita dalam film ini dianggap relate, menampilkan kejadian horor di tempat kos atau indekos.
"Aku sih lebih ke karena sangat relate dengan kehidupan kita aja sih. Mungkin penonton yang nonton juga nanti akan gampang mencerna menerima kalau sebenarnya cerita ini bisa jadi ya kenyataannya seperti itu juga, mungkin ada juga kejadian seperti itu," kata Kenny Austin di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Agustus 2024.
Main dalam film Perjanjian Setan, Kenny mengaku tidak merasakan tantangan yang berarti. Hanya saja, ia harus menunggu lama untuk lawan main yang sedang di-make up agar menyerupai makhluk gaib.
"Kalau saya pribadi gak ada ya (tantangan) selain harus nunggu lawan main make up yang sebagai makhluk gaib itu. Kalau saya pribadi gak ada (tantangan)," kata Kenny.
Lebih lanjut, meski syuting film horor, Kenny menegaskan dirinya bukan tipe orang yang penakut. Terlebih, dalam kehidupan sehari-hari pun Kenny tidak pernah merasakan hal berbau makhluk halus.
"Kalau saya enggak sih (gak penakut) biasa aja sih karena di kehidupan sehari-hari juga sebenarnya gak pernah kejadian aneh-aneh, seumur hidup gak pernah, jangan sampai lah," kata Kenny Austin.
Berdasarkan informasi dari keterangan tertulis, film Perjanjian Setan berkisah tentang Kartini, yang memutuskan merantau ke Jakarta untuk berkuliah. Karena keterbatasan uang, Kartini akhirnya memilih untuk tinggal di indekos atau rumah kos dengan harga yang sangat murah.
Ternyata, saat tinggal di rumah kos tersebut, Kartini merasakan kejanggalan yakni adanya teror-teror dari makhluk halus. Kartini tidak menyadari bahwa ada bahaya besar yang tengah mengincarnya, berhubungan dengan hidup dan mati.