Kemendikbudristek Ngabuburit Bareng Insan Film di 10 Kampus, Rayakan Kreativitas Film Indonesia
- Freepik/freepik
JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan apresiasi dan pengetahuan mengenai film Indonesia serta merayakan peringatan Hari Film Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan acara Ngabuburit Bareng Insan Film atau yang dikenal dengan sebutan "Ngabarin Film".
Acara ini merupakan kerja sama antara Kemendikbudristek dengan 10 kampus dan 6 komunitas film yang beroperasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam kegiatan ini, Kemendikbudristek menjalin kerja sama dengan beberapa komunitas film, seperti Sinema Studio Mamuju, Komunitas Layar Taman Palembang, Forum Sudut Pandang Palu, Forum Sineas Banua Banjarmasin, Manuproject Production Indonesia Medan, dan Layar Mahakama Samarinda.
Sementara itu, kolaborasi dengan kampus dilakukan melalui beberapa program studi film di 10 lokasi, termasuk Institut Kesenian Jakarta, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Denpasar, ISBI Bandung, ISI Padang Panjang, DINAMIKA Surabaya, Widyatama Bandung, Jogja Film Academy, dan Potensi Utama Medan.
Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, menekankan pentingnya meningkatkan apresiasi dan literasi film di kalangan masyarakat. Ia berharap agar masyarakat semakin menghargai perfilman Indonesia dan menunjukkan dukungan yang tinggi terhadap perkembangan industri film dalam negeri.
“Film adalah salah satu medium paling dinamis dalam kebudayaan Indonesia, memberikan kita jendela untuk melihat masa lalu, merenungkan masa kini, dan mengimajinasikan masa depan. Melalui 'Ngabarin Film’’, kami ingin masyarakat memiliki pemahaman yang lebih dalam dan kritis terhadap film sebagai sebuah karya seni, media pendidikan, dan refleksi sosial,” kata Hilmar.
Dia menyatakan bahwa kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen Kemendikbudristek dalam mendukung semua pihak yang terlibat dalam industri perfilman, termasuk komunitas film dan perguruan tinggi yang menawarkan program studi film. "Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkuat ekosistem perfilman Indonesia," ungkap Hilmar.
Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, juga menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya terbatas pada peringatan Hari Film Nasional. Ia menegaskan bahwa Kemendikbudristek secara berkelanjutan telah melaksanakan program-program untuk meningkatkan apresiasi dan literasi film.
“Secara konsisten, kami berupaya untuk menyelenggarakan beberapa pemutaran khusus yang kami sebut sebagai Nonton Bareng (Nobar). Selain itu, kami juga mendukung beberapa festival film di daerah yang juga masuk ke dalam upaya kami dalam mempertahankan minat penonton, menjaga aksesibilitas dan apresiasi masyarakat terhadap film-film Indonesia,” jelasnya.
Tercatat program nobar telah diselenggarakan di 29 kota dari tahun 2020 hingga 2023, dengan jumlah penonton yang terus meningkat secara signifikan dari 6.332 penonton di tahun 2020, menjadi 5.095 di tahun 2021, melonjak ke 9.186 di tahun 2022, dan berjumlah 10.952 di tahun 2023.
Sedangkan untuk pendukungan festival film daerah, terdapat 20 festival yang mendapatkan pendukungan Kemendikbudristek, antara lain BALINALE (Bali International Film Festival), Lake Toba Film Festival, UI Film Festival (UI), Kenduri Serumpun Melayu Film Festival di Jambi, Jogja Asian NetPAC Film Festival (JAFF), Flobamora Film Festival di NTT dan beberapa festival film daerah lainnya.
Sebagai tambahan, berikut adalah daftar kampus yang menjadi lokasi “Ngabarin Film’’ beserta narasumber dan judul film yang diputar:
1. ISI Denpasar dengan "Membicarakan Kejujuran Diana" bersama Angkasa Ramadhan.
2. Jogja Film Academy dan "Ibu Ora Sare" bersama Ginanjar Teguh.
3. Dinamika SBY memutar "Stroke" bersama Habil Fachryl.
4. Institut Kesenian Jakarta dengan "Heirlooms" bersama Devina Sofiyanti.
5. Potensi Utama Medan mempersembahkan "Pau Lipu" bersama Sarah Adillah.
6. ISI Jogja menayangkan "Pamit Ronda" bersama Erlina Rakhmawati.
7. ISBI Bandung dengan "Malam Terasa Main-Main" bersama Kawakibi Muttaqien.
8. ISI Solo memutar "Kelompok Penerbang Roh" bersama Tunggul Banjarsari.
9. ISI Padang Panjang menayangkan "Toya dan Roh Seninya" bersama Bambang Kriswanto.
10. Widyatama Bandung dengan "Bersama Membangun Negeri" bersama Andreas Sihombing.