Film Susuk: Kutukan Kecantikan, Beri Pesan Moral soal Insecurity

Cast film Susuk: Kutukan Kecantikan.
Sumber :
  • VIVA/Rizkya Fajarani.

JAKARTA – Film horor terbaru Susuk: Kutukan Kecantikan, akan memenuhi jadwal tayang di bioskop pada Agustus 2023. Film yang mengangkat cerita tentang dampak dari pemakaian susuk dalam diri seorang wanita itu membawa tema yang baru dalam industri perfilman Tanah Air.

Produser Novi Hanabi mengungkapkan bahwa pesan dari film horor yang ditulis oleh Husein M. Atmodjo tidak hanya menyampaikan soal sisi seram dari pemakaian susuk itu sendiri, tetapi juga menyuguhkan konflik yang dekat dalam masyarakat. Termasuk soal insecurity yang kebanyakan dimiliki oleh para wanita karena tidak bisa berpenampilan sempurna seperti yang diharapkan. Yuk, scroll untuk tahu info selengkapnya.

"Sebagai seorang perempuan aku physically look tidak sempurna seperti teman-teman pada umumnya. Aku of course punya insecurity yang cukup dalam," ujar Novi Hanabi, dalam konferensi pers perilisan trailer dan poster film "Susuk: Kutukan Kecantikan", di XXI Epicentrum, Jakarta, Jumat 28 Juli 2023.

Menurut Novi, susuk seringkali dikaitkan dengan penampilan seseorang yang ingin terlihat lebih menarik di mata orang lain. Hal tersebut juga berkesinambungan dengan rasa insecurity atau tidak percaya diri yang kerap dirasakan para wanita.

"Ketika ngobrol bareng soal susuk itu gue merasa ada sesuatu yang mewakili perasaan soal insecurity itu sendiri. Sebagai seorang perempuan kenapa sih orang memilih pakai susuk, karena dia sebenarnya punya insecurity dalam hidupnya," jelas Novi.

Sejak ditawari oleh sang penulis naskah untuk menggarap film ini, Novi langsung merasa tertarik karena ada banyak sudut pandang yang bisa di eksplorasi dari kisah di dalamnya. Dengan ini, Novi berharap bisa mengajak para perempuan untuk menghadapi rasa tidak percaya diri itu dengan cara yang lebih positif.

"Karena aku juga pengen banget ngomong sama teman-teman di luar sana yuk face the condition ya. Kita sebagai manusia memang punya insecurity tapi kita bisa berjalan bersama dengan insecurity itu," tandasnya.

Visinema Pictures berkolaborasi dengan rumah produksi GoodWork mempersembahkan film horor terbaru mereka, Susuk: Kutukan Kecantikan. Setelah sebelumnya merilis teaser, film ini merilis trailer penuh yang ditayangkan di akun Instagram @filmsusuk_ dan kanal Youtube Goodwork Indonesia. Ginanti Rona, sutradara yang berpengalaman menyajikan film horor, ditunjuk sebagai sutradara film Susuk. 

Film ini diproduseri oleh Ridla An-Nuur S. & Novi Hanabi, serta Husein M. Atmodjo sebagai penulis skenario. “Susuk : Kutukan Kecantikan” akan tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 31 Agustus 2023 mendatang.

Menjawab rasa penasaran dan antusiasme penonton yang ditimbulkan setelah menyaksikan teaser, trailer film Susuk: Kutukan Kecantikan, menampilkan kengerian dengan lebih utuh. Aspek gore, yang menjadi ciri khas sang sutradara, Ginanti Rona, ditampilkan dengan kuat. Selain itu, trailer juga memberi gambaran lain apa yang disajikan dalam film. Teror mencekam, misteri, dan drama.

“Indonesia ini kan banyak cerita horor yang bersumber dari mitos, kebudayaan atau dari aspek religi juga. Ini sebenarnya jadi ide buat aku ngembangin cerita-cerita itu buat dikemas dengan cara yang menarik dan bisa jadi hiburan. Kemudian, kita punya budaya nonton film horor yang kuat, jadi aku mau bikin film yang selalu punya ciri khas tersendiri,” ungkap Ginanti Rona.

Film Susuk: Kutukan Kecantikan, dibintangi oleh aktris pendatang berbakat Hana Malasan. Ia akan beradu peran dengan Ersya Aurelia  dan Jourdy Pranata. Selain ketiganya, sederet pemeran berbakat lain akan mengisi cast film Susuk: Kutukan Kecantikan, seperti Muhammad Khan, Elang El Gibran, Izabel Jahja, Whani Dharmawan, dan M.N Qomaruddin.

Film Susuk: Kutukan Kecantikan, mengangkat cerita tentang Laras (Hana Malasan). Dia ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai PSK dan memperbaiki hubungan dengan adiknya, Ayu (Ersya Aurelia). Namun, sebuah kecelakaan membuat Laras ditolak oleh kematian dan terus terjebak dalam sakaratul maut. Tubuh Laras terus hidup, namun badannya mulai membusuk seperti mayat.

Ditemani oleh Arman (Jourdy Pranata), Ayu pun mencari berbagai cara untuk menyembuhkan Laras. Dengan mendatangi Damar (Whani Dharmawan) seorang kepala desa yang membantu Laras dan Ayu setelah orangtua mereka meninggal, Ustaz Rahmat (M.N. Qomaruddin), pemuka agama yang mengerti efek susuk yang terus memburuk, hingga meminta bantuan dari Prasetyo (Muhammad Khan), seorang dukun. Tapi ternyata susuk di tubuh Laras bukanlah susuk biasa, tubuh Laras semakin membusuk dan menciptakan teror bagi Ayu, Arman, dan bahkan Warga Desa.