Sutradara Steven Spielberg Minta Maaf Karena Efek Negatif Film Jaws di Masyarakat
- Instagram/@stevenspielberg_official
VIVA Showbiz – Sebuah film dapat memiliki pengaruh yang sangat besar, bahkan bisa mengubah persepsi bahkan budaya sebuah masyarakat. Hal ini pula yang terjadi pada karya Steven Spielberg yakni Jaws.
Sejak dirilis pada tahun 1975, film tersebut meraih sukses besar dan menjadi salah satu film paling ikonik hingga saat ini. Tak hanya itu, Jaws juga sukses mempengaruhi beberapa generasi mulai dari sineas hingga masyarakat. Khususnya pada pola pikir terkait dengan hiu.
Sadar akan hal tersebut, Steven Spielberg justru merasa bersalah. Efek negatif dari film tersebut ternyata membuat populasi hiu semakin berkurang karena maraknya perburuan terhadap mereka. Hal ini dijelaskan olehnya dalam wawancara bersama BBC. Steven Spielberg mengaku tak takut digigit oleh hiu tapi hal lain dari mereka.
"Satu hal yang masih kutakuti, bukan digigit oleh hiu, tapi mereka merasa marah padaku karena membuat mereka jadi ajang perburuan para nelayan setelah apa yang terjadi pada 1975 (perilisan Jaws), yang mana sejujurnya sampai hari ini aku sesali karena ada penurunan populasi hiu akibat buku dan film itu,” ujarnya.
"Aku benar-benar menyesal," tambahnya.
Jaws menjadi salah satu masterpiece dari Steven Spielberg. Saat menggarap film tersebut, ia masih berusia 27 tahun dan menjadi pembuka jalan untuknya menjadi salah satu sutradara ternama di Hollywood
Padahal banyak masalah yang terjadi di film tersebut seperti robot hiu yang rusak, jadwal yang mundur jauh hingga biaya produksi yang membengkak. Jaws juga disebut-sebut sebagai film pertama yang syuting di lautan lepas.
Film tersebut bercerita tentang seekor hiu putih yang menyerang sebuah kota di pesisir Amerika Serikat. Hiu yang dibuat secara mekanik itu sukses menampilkan teror dan kengerian di sepanjang film. Bahkan ada beberapa penonton yang mengaku phobia karena menyaksikan film tersebut.