Comeback di Series Baru Bersama Baifern, Naphat Nine Ungkap Perannya

Naphat Nine
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Siapa yang tak kenal dengan Naphat Nine dan Baifern Pimchanok? Keduanya diketahui berhasil mencuri perhatian para penggemar lewat film mereka berjudul Friendzone yang rilis di tahun 2019 lalu. Chemistry di antara Naphat Nine dan Baifern dalam film tersebut berhasil membuat para penggemar begitu menantikan keduanya untuk tampil bersama.

Tepat di awal tahun ini, Naphat dan Baifern diketahui kembali beradu akting melalui serial terbaru mereka berjudul A Tale of Ylang Ylang yang tayang perdana pada 24 Januari 2022 kemarin. Drama yang masih berjalan saat ini menjadi serial pertama keduanya dipasangkan. Lantas seperti apa kesan Naphat bisa beradu akting kembali dengan Baifern. Dan bagaimana jalan cerita dari serial tersebut?

VIVA.co.id pun berkesempatan mewawancarai Naphat secara langsung. Pria yang juga dikenal melalui iklan facial wash itu pun berbagi mengenai karakter yang diperankannya dalam serial A Tale of Ylang Ylang. Diungkap Naphat, dalam serial ini, dirinya berperan sebagai Tian Sae Li.

"Dalam serial A Tale of Ylang Ylang ini saya berperan sebagai Tian Sae Li, namun di pertengahan cerita saya menjadi Tian Suriyachot. Ini menjadi proyek series bersama pertama bagi saya dan Baifern Pimchanok," kata Naphat kepada VIVA, baru-baru ini.

Lebih lanjut, Naphat menjelaskan dalam series ini, Tian digambarkan sebagai pria keturunan China yang lahir di keluarga miskin, dan tidak memiliki keluarga yang sempurna, sebab ibunya sudah meninggal sejak Tian masih kecil.

"Tian tinggal dengan sang ayah yang memiliki keluarga baru dengan seorang putra yang menjadi kakak laki-laki Tian. Tapi Tian tidak merasa seperti bagian dari keluarga barunya karena tidak ada yang sempurna. Dia harus berjuang dan mengatasi masalah apapun sendirian," kata Naphat.

Naphat juga menjelaskan Tian juga digambarkan sebagai seorang pria yang percaya jika dia melakukan sesuatu dengan benar dan adil, maka dia akan mendapatkan hasil yang terbaik di kemudian hari.

"Dia seseorang yang tak gentar, seperti batu yang tidak bisa digoyahkan oleh siapapun. Ketika dia terpuruk, dia bisa selalu bangkit untuk berjuang," kata Naphat Nine menjelaskan.

Tian kemudian bertemu dengan pemeran utama wanita Ngam (Baifern Pimchanok), dia merasa memiliki kedekatan dengan Ngam karena, saudara laki-laki Ngam adalah teman baiknya. Namun, suatu waktu Ngam harus kehilangan ayah dan kakaknya.

"Kakak Ngam meninggal dunia di depan mata Tian, hal itu membuat Tian merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada kakak Ngam. Karena hal itu Tian memutuskan untuk menjaga Ngam dan ibunya seperti keluarganya sendiri, seiring berjalannya waktu mereka menjadi seperti keluarga baru bagi Tian, namun seiring waktu berjalan pula banyak peristiwa yang terjadi padanya dan Ngam," tutur Naphat.

Serial menghibur

Diungkap pria kelahiran 1996 ini, serial ini adalah serial yang begitu menghibur. Sebab dia dan Baifern memainkan peran dengan durasi yang lebih lama dibandingkan dengan series lainnya yang pernah dibintanginya.

"Kami memerankan peran sejak kami duduk di bangku SMA, perguruan tinggi, memiliki pekerjaan, sampai menikah. Ini adalah peran yang menantang bagi saya dan Baifern," kata dia.

Memerankan tokoh Tian sendiri juga cukup menantang bagi Naphat. Dia juga harus mempelajari sejarah di era masa pemerintahan Raja Rama 8. Mengingat serial ini mengambil latar atau setting di era itu.

"Saya harus belajar tentang sejarah di era masa pemerintahan Raja Rama 8, saya juga harus mencari tau apa yang terjadi pada waktu itu. Apa itu Yi Pua? Apa itu Ang Yi? Ada banyak kosa kata Mandarin yang ada di cerita ini," kata dia.

Selain itu, Naphat juga mengatakan untuk mendalami perannya yang digambarkan sebagai keturunan Tionghoa, dia juga sempat mempelajari tentang budaya orang Tionghoa di Thailand, mulai dari bagaimana mereka hidup dan bekerja. Cara orang Tionghoa di Thailand ketika berbicara dan berkomunikasi.

"Saya harus melihat budaya masyarakat Tionghoa di masa itu, yang menurut saya itu sangat menarik. Misalnya bagaimana cara menggoda wanita atau berbicara satu sama lain yang tidak akan sesulit seperti saat ini," kata dia.

Naphat menambahkan,"di masa sekarang kita bisa menelpon, jika kita ingin bertemu atau mengundang seseorang untuk makan malam kita bisa melakukannya. Tapi di masa itu, semua butuh kesabaran dan usaha. Kita perlu menulis dan berkirim surat, atau bepergian ke suatu tempat, tidak semudah seperti saat ini. Jadi saya pikir ini sangat menarik," kata dia.

Bukan hanya mengangkat sisi kehidupan di era Raja Rama 8 kala itu, serial ini juga mengakat sisi romantis hingga action.

"Ada juga sisi actionnya seperti menunggang kuda, ada bom dan tembakan senjata, semuanya ada di sini. Jadi saya tidak yakin ini drama bergenre romantis atau bukan," kata Naphat sambil tertawa.

Di sisi lain, Naphat juga menceritakan tentang proses syuting serial A Tale of Ylang Ylang yang diketahui memakan waktu hingga dua tahun. Hal ini kata Naphat lantaran terkendala pandemi COVID-19.  

"Ya benar, proses produksi series ini memakan waktu dua tahun, pertama karena adanya kebijakan pemerintah tentang COVID-19, proses syuting sempat tertunda dan bahkan beberapa kali harus dihentikan," kata dia.

Tidak hanya itu saja, dalam proses syuting serial ini juga sempat mengalami beberapa kendala. Misalnya saja proses syuting harus dihentikan kala itu lantaran, banjir yang terjadi.

"Ketika kita mengambil set di hutan karena banjir kala itu, terkadang cuaca buruk juga menjadi faktor yang menyebabkan proses syuting tertunda. Bukan hanya satu ada beberapa faktor yang menyebabkan proses syuting ini membutuhkan waktu dua tahun," kata dia.

Tidak hanya itu saja, proses produksi juga sempat terkendala dengan lokasi, karena sang sutradara, Nok Jiraya dan seluruh staf ingin menyuguhkan penggambaran lokasi yang terbaik untuk series ini.

"Di series ini, kami juga melakukan syuting di banyak lokasi yang indah dan menakjubkan, seperti istana, ada begitu banyak tempat, jadi butuh waktu untuk itu. Tapi saya melihatnya sebagai hal yang baik. Dan Nok Jariya, dia telah bertekad untuk melakukan yang terbaik untuk series ini, dengan fokus pada setiap detail dari setiap karakter. Jadi itu kenapa proses produksi serie ini membutuhkan waktu dua tahun," kata Naphat.