Adinia Wirasti Merasa Diberi Kesempatan Kedua karena Hal Ini

Adinia Wirasti
Sumber :
  • IG @kamutidaksendiri.movie

VIVA – Aktris Adinia Wirasti menghadapi berbagai tantangan dalam memerankan Mira di film terbarunya, Kamu Tidak Sendiri. Tantangan pertama datang dari waktu syuting. Proses produksi berlangsung saat pandemi pertama kali masuk ke Indonesia. Mereka harus mengambil jeda.

"Jadi kami syuting di awal pandemi 2020, syuting sekitar beberapa belas hari, lalu kami harus berhenti syuting karena PSBB. Kita semua berhenti syuting dahulu karena enggak tahu Corona ini akan seperti apa. Demi kenyamanan dan keamanan, para pemain dan kru berhenti syuting dulu. Baru sekitar tiga sampai empat bulan kemudian kita melanjutkan," kata Adinia kepada wartawan belum lama ini.

Setelah mengatur ulang jadwal kembali, syuting bisa kembali dilakukan. Menurut Adinia, meski jeda beberapa bulan, tidak membuatnya lupa akan karakter yang diperankan dalam film Kamu Tidak Sendiri. Malah menurutnya, ia jadi bisa lebih memperbaiki aktingnya.

Adinia Wirasti

Photo :
  • IG @kamutidaksendiri.movie

"Enggak lupa dong dengan karakter, itu sudah bagian dari pekerjaan. Saya tidak boleh menanggalkan atau meninggalkan karakter sebelum selesai syuting. Saya selalu refresh karakternya bersama teman-teman produksi. Justru saya seperti dikasih kesempatan kedua, jadi bisa melihat akting sebelum syuting berhenti sementara karena COVID," ujar Adinia.

Tantangan kedua ada pada karakter tersebut. Sebagai Mira, ia harus berperan sebagai wanita karier yang ambisius. Sosok Mira cukup dikenal di tempatnya bekerja lantaran kerap mencuri perhatian, baik itu dari sikap maupun penampilannya. Banyak yang meragukan kemampuan Mira, hanya karena dia seorang perempuan.

"Aku mencari tahu tentang karakter mira. Mira itu tipe perempuan yang selalu diragukan karena hanya perempuan. Dia punya kesempatan promosi di perusahaan tempatnya bekerja tapi diragukan karena dia perempuan," kata Adinia Wirasti.

Adinia Wirasti

Photo :
  • IG @kamutidaksendiri.movie

Mira kemudian harus menghadapi kondisi menegangkan. Ia terjebak dalam lift bersama seorang lelaki yang tak disukainya, akibat gempa melanda. Dalam kondisi mencekam, banyak hal terjadi di dalam lift. 

"Jarang banget tema ini dibahas terutama tokoh sentralnya perempuan dengan segala fenomena dan isu perempuan yang ada," ucap Adinia Wirasti.