Keren! 40 Persen Peraih Nominasi FFI 2020 Adalah Sineas Wanita

Produser dan Sutradara, Nia Dinata
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang

VIVA – Nia Dinata selaku Komite Penjurian dan Seleksi Festival Film Indonesia atai FFI 2020 mengatakan bahwa partisipasi sineas wanita dalam ajang penghargaan bergengsi bagi insan perfilman Indonesia tahun ini meningkat. Hal tersebut menjadi kabar gembira bagi dirinya karena representasi gender di industri perfilman Indonesia begitu luar biasa.

"Di tengah pandemi ini, ternyata Indonesia mungkin satu-satunya negara karena saya bandingkan dengan EMI Awards 2020, saya sangat gembira karena representasi gender di perfilman Indonesia luar biasa dengan adanya peningkatan sineas wanita dalam FFI tahun ini," kata Nia Dinata dalam jumpa pers FFI 2020, Sabtu 5 Desember 2020.

Baca Juga: Daftar Lengkap Nominasi FFI 2020

Menurut Nia, ada 45 orang sineas wanita yang masuk sebagai nominee dalam penyelenggaraan FFI 2020 atau 40 persen dari total keseluruhan nominee. Hal ini menunjukkan pencapaian besar dalam industri perfilman Tanah Air.

Sementara itu, Lukman Sardi selaku Ketua Komite FFI 2020 menjelaskan, penyelenggaraan FFI tahun ini sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya akibat adanya pandemi COVID-19. Namun, hal ini tidak membuat pihaknya putus asa.

"Kita tahu bahwa FFI tahun ini masuk ke masa luar biasa di mana tiba-tiba terjadi pandemi. Tapi bukan berarti membuat komite putus asa dan tidak berbuat apa-apa," jelasnya.

Ia menambahkan, penyelenggaraan FFI tahun ini juga sebagai upaya untuk memberikan semangat bagi para sineas yang terdampak pandemi.

"Bersama-sama kita berupaya menyelenggarakan FFI. Sebagai bentuk apresiasi kepada sineas Indonesia, kita memberikan semangat," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid memberikan apresiasi kepada penyelenggaraan FFI 2020 yang menjalankan protokol kesehatan ketat. Ia memahami, bahwa para pelaku industri film terkena imbas dari pandemi COVID-19 yang membuat produksi terpaksa harus terhenti.

Untuk itu, ia mengungkapkan, bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk berkomunikasi dengan pelaku industri film, agar tetap bisa berkreasi di masa pandemi COVID-19 ini.

"Saya kira bukan hanya Indonesia yang mengalami tapi juga global. Mau enggak mau, kita terus komunikasi dengan teman film tentang bagaimana mengatasi ini karena tidak ada yang punya jurus jitu," ungkapnya.

Saat ini, pihaknya juga sedang memikirkan bagaimana agar film karya para sineas bisa tetap terdistribusi di tengah pandemi.

"Rencana konkret ke depan sekarang ini pun kita fokus bagaimana menghadirkan film tidak hanya di bioskop. Outlet ini dicari apakah dengan OTT yang sudah ada atau yang lain," imbuhnya.