Cerita Siti Fauziah Bisa Dipercaya Perankan Bu Tejo yang Julid

Siti Fauziah pemeran Bu Tejo di Film Tilik
Sumber :
  • VIVA/ Cahyo Edi/ Yogyakarta

VIVA – Film 'Tilik', beberapa hari belakangan menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Bahkan sosok utama di film itu, Bu Tejo menjadi viral di media sosial. Karakter Bu Tejo yang julid, ceplas-ceplos, menyebalkan dan kepo pun banyak diperbincangkan. Meme-meme lucu dengan karakter Bu Tejo juga banyak berseliweran di media sosial.

Sosok Bu Tejo ini diperankan oleh Siti Fauziah atau biasa disapa Ozie. Ozie merupakan perempuan asli Blitar namun saat ini bermukim di Yogyakarta bersama keluarganya.

Ozie yang dalam film berdurasi 32 menit ini bukanlah orang baru dalam dunia perfilman. Sebelum bermain di film pendek 'Tilik', Ozie pernah terlibat sebagai aktris di film Mencari Hilal, Talak 3, Sultan Agung, Bumi Manusia, dan Mekkah Im Comming.

Ozie menerangkan jika baru di film 'Tilik' dirinya berperan sebagai tokoh utama. Sementara di film-film lainnya, Ozie hanya berperan sebagai figuran.

Baca Juga: Anak Bisa Jadi Pembawa Virus Corona Secara Diam-diam

Ozie menceritakan dalam film yang disutradarai Wahyu Agung Prasetyo, awalnya dia bukanlah berperan sebagai Bu Tejo. Saat proses penggarapan film, Ozie justru didapuk menjadi Yu Tri. Karakter perempuan yang menjadi kompor Bu Tejo untuk menggunjingkan sosok Dian.

Ozie baru ditunjuk memerankan sosok Bu Tejo tiga hari jelang pengambilan gambar film yang diproduksi tahun 2018 ini. Ozie mengaku jika berperan sebagai tokoh utama di film 'Tilik' menjadi tantangan tersendiri buatnya.

"Ini baru pertama jadi peran utama di film tapi ini film pendek. Ternyata tokoh utama sudah cukup sepuh, medannya lumayan berat (syuting di truk berjalan) itungannya karena truk kan setinggi bahu. Terus itu udah detik-detik mau take 2 hari atau 3 hari sebelumnya (berganti peran). Lumayan intens dan panjang. Pengalaman pertama road movie dari Dlingo sampai Gamping," ujar Ozie, Kamis 20 Agustus 2020.

Ozie menceritakan sebelum memerankan sosok Bu Tejo dia sempat melakukan pendalaman karakter di pasar. Ozie mengamati dan berbincang dengan ibu-ibu yang usai berbelanja di pasar.

"Ini tak bangun dulu Bu Tejo latar belakangnya apa secara psikologis. Orangnya gimana. Secara sosial yang membuat orangnya jadi misal berkarakter seperti apa," ungkap Ozie.

Ozie menjabarkan dalam proses pengambilan gambar dilakukan selama dua hingga tiga hari di dalam truk yang berjalan dari daerah Dlingo, Kabupaten Bantul hingga Gamping, Kabupaten Sleman. Kondisi jalan di daerah Dlingo yang curam pun menjadi tantangan bagi Ozie karena goncangan di truk semakin kuat.

Selama proses pengambilan gambar, lanjut Ozie, truk terus berjalan dan dia harus melakukan dialog dengan panjang dan intens. Ozie menuturkan jika dalam pengambilan gambar, di dalam truk melibatkan ibu-ibu asal Dlingo sehingga dia sebagai pemeran utama harus mengemong.

Ozie menambahkan sebagai pemeran utama, ada kesan personal yang ingin disampaikannya lewat karakter Bu Tejo. Ozie menyebut perempuan haruslah memiliki sikap.

"Aku penginnya jadi perempuan itu punya sikap. Jadi kalau ada omongan orang lain langsung ditanya. Jadi cewek itu jangan dibikin bahan (pergunjingan) tetapi cros cek langsung. Karena kalau diomongi orang itu gak enak sih. Jadi itu bukan film yang menggurui. Itu reflektif aja sih," papar Ozie