Manoj Punjabi Didekati 7 Sutradara untuk Garap Film KKN di Desa Penari

VIVA – Viralnya cerita horor KKN di Desa Penari telah membuat Rumah Produksi MD Pictures tertarik untuk mengangkatnya menjadi sebuah film layar lebar. Produser MD Pictures, Manoj Punjabi bilang, film KKN di Desa Penari akan tayang pada Maret tahun 2020.

Karena akan mulai syuting bulan November 2019 mendatang, Manoj menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang mencari para pemain dan sutradara yang akan menggarap film tersebut. Tidak main-main, Manoj menginginkan sutradara yang mampu menggarap film ini dengan sangat bagus, dengan waktu tidak lama.

“Siapa pun sutradaranya, ini harus cepet dan superbagus. Kalau kalian bilang, 'Aduh saya perlu waktu, kalau mau bagus enggak bisa cepet', kita enggak cocok di proyek ini. Jadi kalau siapa pun sutradara mau proyek ini, dia harus bisa cepet dan kondisinya sesuaikan,” kata Manoj di kantor MD Pictures, Setibudi, Jakarta Selatan, Selasa, 24 September 2019

Hingga saat ini, Manoj mengungkapkan bahwa sudah ada tujuh sutradara yang mendekatinya dan siap menggarap film KKN di Desa Penari. Namun, Manoj belum menjatuhkan pilihannya kepada salah satu nama sutradara.

“Tujuh nama sudah approach MD dan menurut saya, jujur belum pernah ada film yang saya di-approach sampai segitu. Jadi menarik sekali hype-nya KKN (di Desa Penari) sebesar ini,” kata dia.

Bahkan, Manoj menceritakan dari tujuh sutradara yang sudah menghubunginya, sebagian di antaranya belum pernah menggarap film horor. Manoj merasa begitu tersanjung dengan banyaknya antusias dari para sutradara.

“Ada sekitar beberapa sutradara yang belum biasa main horor pun mau pegang ini. Sudah telepon saya, sudah telepon tim. Bahwa 'Ini dong, proyek ini saya mau pegang deh'. Jadi menarik sekali antusias sutradara mau ambil cerita,” tutur Manoj.

KKN di Desa Penari merupakan kisah horor yang bercerita tentang sekelompok mahasiswa, yakni Nur, Widya, Bima, Ayu, Wahyu, dan Anton yang pergi ke sebuah desa terpencil untuk melakukan KKN. Cerita ini viral lewat thread Twitter oleh akun SimpleMan.

Sang penulis mengklaim, cerita itu merupakan kisah nyata yang sudah diedit untuk menyamarkan orang-orang dan lokasi aslinya. Di desa yang tak dijelaskan nama dan posisinya tersebut, Nur bersama teman-temannya merasakan gangguan gaib yang berujung pada kematian Bima dan Ayu.