Review The Battle: Roar to Victory, Film Perang tapi Ringan dan Seru

The Battle: Roar to Victory
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Perang pasti menimbulkan korban. Korbannya juga tak pandang bulu, tua, muda, wanita, pria, yang sedang hamil, yang tak sanggup lagi berjalan bisa menjadi sasarannya. Hal itu yang tergambar dalam film The Battle: Roar to Victory.

Film dari Korea Sekatan ini menceritakan masa penjajahan Jepang. Seperti negara yang dijajah pada umumnya, warga sipil ikut membentuk gerakan melawan penjajah.

Hwang Hae Cheol (Yu Hae Jin) memimpin beberapa orang untuk memberi pasukan uang untuk pemberontakan. Ia punya masa lalu yang kelam. Saat kecil adiknya meninggal di depannya karena ulah tentara Jepang.

Hal itu yang buatnya bertekad dan berlatih untuk bisa mengusir penjajah dari negaranya. Di tengah misinya, ia bertemu dengan Lee Jang-Ha (Ryoo Joon-Yeol) pemimpin pasukan penembak ahli.

Lee sudah dianggap adik oleh Hwang. Ia seperti melihat sosok adiknya yang gugur dalam diri Lee. Sementara Lee punya tugas terakhir untuk menjaga perbatasan. Jika perbatasan itu lepas, maka Jepang tidak lagi terhentikan.

Hwang membantu Lee dalam tugas tersebut. Pertarungan tak imbang antara puluhan dan ratusan orang akan segera terjadi!

Film berdurasi 135 menit tersebut tak akan buat penontonnya terasa lama duduk di bioskop. Alur cerita ringan, adegan yang buat jantung berdebar kencang sampai memotret komedi dalam ironi, jadi bumbu segar sajian sepanjang film.

Sayangnya, ada sedikit komedi yang tak tertangkap saat mereka membicarakan kelucuan bahasa daerah. Mungkin akan lucu bagi mereka yang mengerti Bahasa Korea, selebihnya? Hanya bisa mengikuti alur cerita.

Kisah ini juga diangkat dari kejadian nyata. The Battle: Roar to Victory juga sukses di Korea dengan disaksikan 4,6 juta penonton. Rencananya film ini akan hadir di Indonesia pada 6 September 2019.