Khofifah: Bumi Manusia dan Perburuan, Kado Terindah HUT RI ke 74
- VIVA/Laras Devi Rachmawati
VIVA – Rumah produksi Falcon Pictures akan melangsungkan gala premier dua film besarnya, yakni Bumi Manusia dan Perburuan pada Jumat, 9 Agustus 2019 di Surabaya Town Square. Namun, sebelumnya, seluruh pemain dan sutradara menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Gedung Grahadi, Surabaya, tempat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bertugas.
Diadaptasi dari novel milik Pramoedya Ananta Toer, film Bumi Manusia dan Perburuan memang banyak mengunggulkan karya sastra di dalamnya. Sebagai perwakilan dari keluarga Pram, Astuti Toer mengucapkan rasa terima kasihnya karena sudah diterima dengan baik oleh sang Gubernur.
"Saya berterima kasih karena Gubernur Jawa Timur menerima kami dengan pemikiran maju dan terbuka. Nyai Ontosoroh dan sejarah Surabaya banyak tertulis di Bumi Manusia. Di sinilah Bumi Manusia dimulai," ujar Astuti saat berada di gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 8 Agustus 2019.
Hanung Bramantyo, selaku sutradara dari film Bumi Manusia, juga mengatakan bahwa film yang banyak mengambil latar adat Jawa ini merupakan bentuk apresiasi terhadap Pram, sekaligus merayakan kebebasan sang legenda dalam arti yang sebenarnya.
"Dulu saya baca buku Pak Pram sembunyi-sembunyi. Sekarang saya merasakan hari ini kita merayakan Pramoedya Ananta Toer. Ini karya yang akan mempertanyakan apakah pribumi? Apakah inlander? Kegelisahan Pak Pram tentang Indonesia ada di Bumi Manusia dan Perburuan. Izinkan saya berterima kasih pada Pak Pram dengan hari perayaan Pram ini," kata Hanung.
Merasa terhormat karena Surabaya dijadikan tempat syuting dari film-film adaptasi novel Pramoedya, Khofifah pun mengucapkan rasa terima kasihnya. Menurutnya, peran Nyai Ontosoroh dalam film Bumi Manusia adalah sosok penting dalam mendobrak kesetaraan derajat manusia.
"Saya berterima kasih karena Jawa Timur menjadi tempat penghormatan untuk Pak Pramoedya. Saya sering bilang, jangan bermental inlander, mental penjajah. Kita harus lebih percaya diri sebagai Indonesia," ungkapnya.
"Nyai Ontosoroh mengajarkan kesetaraan derajat manusia di mana pun itu penting. Hari ini ada siraman sensorik dan motorik untuk humanisme kita. Ini adalah kado yang indah untuk HUT ke-74 Republik Indonesia," tutup Khofifah.
Tonton wawancara dengan bintang utama Bumi Manusia dan Perburuan pada video di bawah ini.