Takut Dipenjara, Iwan Fals Baca Bumi Manusia Sambil Ngumpet
- Viva.co.id/Aiz Budi
VIVA – Penyanyi legendaris, Iwan Fals, yang dikenal dengan lagu-lagu bertema kritik sosial, menjadi salah satu penyanyi yang selalu berurusan dengan hukum pada zaman Orde Baru.
Keadaan tidak jauh berbeda dengan penulis legendaris Indonesia Pramoedya Ananta Toer yang tidak disukai oleh pemerintah Orde Baru.
Ternyata Iwan Fals, mengaku menggemari karya-karya milik Pramoedya Ananta Toer. Bahkan, saat novel Bumi Manusia dilarang pemerintah saat itu, Ia tetap membacanya meski harus sembunyi-sembunyi.
“Saya baca Tetralogi Buru semuanya, waktu itu bacanya masih sembunyi-sembunyi karena masih dilarang. Hanya karena baca bukunya Pak Pram saja, ketahuan kita bisa di penjara waktu itu,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Sabtu, 27 Juli 2019.
Suami dari Rosana ini juga mengucapkan rasa terima kasih pada Pramoedya Ananta Toer, kareana telah menemani masa mudanya. Selain itu, Iwan juga tidak menapik, membaca karya Pram, melecut pikirannya untuk terus berkarya.
“ Saya berterima kasih pada Pak Pram karena sudah menemani masa muda saya dengan bacaan yang berisi semangat nasionalisme. Pas baca pagi tahu-tahu sudah sore, tahu-tahu sudah buka puasa. Tulisan Pak Pram sangat kuat. Tulisan Pram, juga membuat saya semangat menulis lagu,” tutur Iwan.
Kini, dua legendaris Indonesia tersebut disatukan dalam sebuah film yang diangkat dari mahakarya Pram, berjudul Bumi Manusia. Penyanyi lagu Bento ini merasa bangga bisa menjadi bagian kecil dalam karya Pram. “Saya bangga bisa mengisi lagu dalam film Bumi Manusia,” kata dia.
Film Bumi Manusia bersama film yang diangkat dari karya Pramoedya Ananta Toer lainnya berjudul Perburuan, akan tayang serentak diseluruh bioskop di Indonesia pada 15 Agustus 2019.