Perburuan, Film Adaptasi Novel Mahakarya Pramoedya Ananta Toer

Launching poster film Perburuan.
Sumber :
  • VIVA/Laras Devi Rachmawati

VIVA – Setelah merilis poster film Bumi Manusia, rumah produksi Falcon Pictures kembali merilis poster film terbarunya yang berjudul Perburuan. Film Perburuan sendiri merupakan adaptasi dari novel mahakarya Pramoedya Ananta Toer. Selain buku tetralogy Bumi Manusia, novel Pemburuan juga menjadi salah satu karya Pramoedya yang dilarang pada zaman Orde Baru.

Sebagai produser dari Falcon Pictures, Frederica merasa bersyukur bisa mengangkat dua karya besar Pramoedya. Disutradarai oleh Richard Oh, ia mengatakan memiliki beban dalam proses penggarapan film Perburuan.

Menurutnya, ia harus bertanggung jawab kepada mendiang Pramoedya untuk membuat karya yang baik dari novel legendaris tersebut.

"Tentu beban itu jadi tanggung jawab kita pada seorang Pram. Karya dia saat diadaptasi harus menangkap jiwa karya itu, harus bisa menangkap jiwa Pram dengan perjuangannya untuk bangsa ini dan pengrajin-pengrajin yang diajarkan," ujarnya.

"Perburuan itu bisa dikatakan Bung Pram di awal eksplorasinya di bagian humanisme universal, karena di sini diceritakan bagaimana manusia Indonesia bisa merdeka. Ada patriotisme, ada semangat persatuannya. Saya akan coba tangkap semua di film ini," lanjut Richard saat berada di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 26 Juni 2019.

Sebagai pemeran utama dalam film Perburuan, Adipati Dolken mengatakan memiliki beban yang berat saat dipercaya menjadi tokoh utama bernama Hardo.

"Yang pasti brainstorm sama Koh Richard, baru ada reading sama pemain lain. Yang pasti harus mengerti dulu karena kan ini ngomongin sastra dan dari buku Pram. Itu ada beban yang berat kalau sampai disampaikan dengan salah," kata Adipati.