Film Glass Bagus atau Enggak?
- Blumhouse Productions
VIVA – Glass, film lanjutan Unbreakable dan Split akhirnya tayang setelah 19 tahun dari perilisan film pertamanya. Glass menjadi titik temu karakter unik yang diperankan Samuel L. Jackson (Mr. Glass), Bruce Willis (David Dunn) dalam Unbreakable dan 24 kepribadian dalam diri Kevin Wendell Crumb (James McAvoy) dalam film Split.
Glass pun termasuk film yang dinantikan karena kesuksesan Unbreakable dan Split sebelumnya. Lalu apakah film ini bagus?
Masih ditulis dan disutradarai M. Night Shyamalan, Glass ingin mengangkat premis tentang siapa superhero dan siapa penjahat dalam seri ini. Dengan memunculkan karakter Dr. Ellie Staple (Sarah Paulson) yang meyakinkan mereka bahwa tidak ada kekuatan super dalam dunia nyata, Glass punya konflik yang cukup menarik sebenarnya.
David Dunn yang dikenal sebagai Pengawas dengan kekuatan besar dan penglihatan masa depan, serta karakter-karakter dalam diri Crumb yang meyakini The Beast terkuat, mulai ragu bahwa mereka adalah manusia super. Sayangnya, justru doktrin Dr. Staple membuat feel keseruan film ini menurun. Beruntung, Mr. Glass yang dikenal karena kekuatan pikirannya, membuat mood kembali naik.
Dalam wawancara dengan Digital Spy, Shyamalan mengatakan bahwa film ini bisa dinikmati bahkan untuk mereka yang belum menonton Unbreakable dan Split. Adegan tak terungkap dalam Unbreakable pun dirilis di sini untuk memberi pencerahan bagi para penonton baru.
Tetapi rasanya tidak demikian. Penulis sudah menonton dua film sebelumnya dan masih terasa rumit. Glass tidak bisa jadi film yang berdiri sendiri, karena semua yang diceritakan berkaitan dengan kejadian-kejadian di Unbreakable dan Split. Film ini memang membingungkan bagi mereka yang belum menonton dua film sebelumnya.
"Awalnya bingung, pas mulai diungkap satu-satu di belakang baru paham," kata Lia setelah acara nonton bareng Glass bersama VIVA, di XXI Metropole, Jakarta, 17 Januari 2019.
"Enggak ngerti gue, udah terakhir-terakhir baru deh," seru Endah dalam lokasi yang sama.
Meski terasa membosankan di awal, untungnya Glass masih punya twist di bagian ujungnya. Jika saja tak ada cengkok plot tersebut, seri Unbreakable ini benar-benar akan berakhir anti-klimaks. (fin)