Soal Film Hanum dan Rangga, Anang: Sudahi Politisasi pada Karya Seni
- VIVA.co.id/Aiz Budhi
VIVA – Film Hanum dan Rangga: Faith and the City yang sedang tayang di bioskop sedang menjadi buah bibir di media sosial. Penonton dan warganet bahkan menyeret film tersebut ke ranah politik, karena sosok Hanum Rais.
Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah menyoroti praktik cyberbully yang menimpa Hanum Rais terkait dengan penayangan film yang diperankan oleh Rio Dewanto dan Acha Septriasa tersebut. Film ini juga berbarengan tayangnya dengan film A Man Called Ahok.
"Saya menyesalkan jika karya seni dijadikan objek politisasi apalagi mengarah pada cyberbully. Sudahi politisasi pada karya seni," kata Anang kepada VIVA hari Kamis, 15 November 2018.
Menurut musisi kelahiran Jember itu, karya seni seperti film semestinya ditempatkan dalam ruang kebudayaan yang jauh dari politik praktis berjangka pendek. Ia menyinggung peristiwa yang dialami Hanum Rais semestinya tidak boleh terjadi.
"Jangan hanya karena perbedaan pilihan politik, lalu karya seni seseorang dijadikan objek bully. Mohon hentikan praktik ini," ujar suami Ashanty itu.
Anang menyebutkan karya seni melampaui warna bendera, aliran, serta pilihan politik. Justru melalui seni, imbuh Anang, politik kebangsaan dapat disalurkan melampaui sekat-sekat perbedaan.
"Pesan Bung Karno cukup tegas dan jelas melalui Trisakti, yakni berkepribadian dalam kebudayaan. Kita juga memiliki UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," tutur pria empat anak itu.