Prisia Nasution Ajak Pelajar Yogya Tangkal Terorisme Lewat Video

Prisia Nasution.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA – Di tengah kesibukan pengambilan gambar film layar lebar maupun FTP, Prisia Nasution meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman dengan pelajar SMA dan SMK di Yogyakarta.

Para pelajar diajak untuk membuat film pendek dengan durasi lima menit yang bertemakan Menjadikan Indonesia dalam Pencegahan Terorisme di DIY.

"Iya sudah dua tahun ini saya bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) terlibat dalam pencegahan terorisme terutama kepada generasi muda di Indonesia," kata Prisia di sela-sela workshop video Pendek di Grha Tama Pustaka DIY, Senin 8 Oktober 2018.

Phia panggilan akrab Prisia Nasution, mengaku kehadirannya dalam kegiatan tersebut untuk memberikan materi bagaimana membuat video tersebut menarik untuk ditonton, tip-tip dalam pembuatan video dengan menggunakan gawai (smartphone).

"Kan generasi milenial saat ini setiap hari pegangannya gawai dan televisi mulai ditinggalkan dan beralih ke media sosial seperti instagram atau YouTube. Dengan membuat video pendek pencegahan terorisme ini lebih mengena pada generasi milenial dibandingkan iklan di televisi atau media mainstream lainnya," tuturnya.

Pembuatan film pendek sebanyak-sebanyaknya yang berisi tentang toleransi, keberagaman yang selanjutnya  diunggah ke media sosial dan diharapkan akan menggusur video-video yang berisi tentang radikalisme dan terorisme yang marak di media sosial.

"Lagian mereka yang membuat video sendiri dan tidak hanya nasihat dari orang tua sehingga para pelajar ini lebih enjoy dalam pembuatan video dan sesuai dengan kebutuhan mereka," kata dia.

Phia menambahkan pembuatan video pendek ini yang ketiga kalinya dan baru dua kali bergabung dengan BNPT dalam membuat video dan sarana membuat video menggunakan gawai karena saat ini generasi muda tak bisa lepas dari gawai.

"Kan generasi muda di Indonesia banyak yang disusupi oleh gerakan radikal dan terorisme, hal itu perlu virus untuk menangkal radikalisme dan terorisme, (lewat) video pendek yang dibuat oleh pelajar sendiri," ujar Phia.