Berkaca dari Disney, Indonesia Ingin Tingkatkan Produksi Film Anak

Ralph Breaks the Internet
Sumber :
  • Disney

VIVA – Dalam kurun waktu 10 tahun, dari 2008-2018, hanya ada 10 film anak Indonesia yang diproduksi. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Wahana Kreator & BASE Animation Studio menyelenggarakan pelatihan intensif Skenario Ceria Anak Nusantara (SCARA). 

Acara tersebut mendapat sambutan yang baik dari pekerja kreatif Tanah Air. “Baru awal, sudah menggeliat. Kan itu baru menulis skenario. SCARA itu baru sebulan lalu bikin acara mentoring untuk meningkatkan kapasitas orang untuk menulis skenario film anak,” tutur Triawan Munaf, selaku Kepala Bekraf di acara Indonesia Film Business Outlook 2018 pada Kamis, 13 September 2018.

Triawan berharap Indonesia dapat berkaca dari rumah produksi Disney yang sukses secara konsisten menggarap film animasi yang disenangi anak-anak. “Bikin film itu, Disney aja butuh empat atau lima tahun, bikin film anak. Kalau kita masih menganut bikin film sebulan dua bulan. Film itu bukan main-main yang langsung jadi,” ungkapnya.

Penulisan skenario menjadi aspek penting dalam penggarapan sebuah film sehingga pesan moral dapat diserap dengan baik oleh penonton anak-anak. Tidak heran bila banyak film gagal, karena persiapan produksi yang kurang.

“Skenario itu biasanya, saya alami sendiri, skenario itu bisa sampai 60 kali bolak-balik draft satu, dua, tiga, empat. Makanya saya suka heran, udah tiga draft, langsung shooting,” kata Triawan.

Para pekerja seni yang tertarik mengikuti pelatihan SCARA secara gratis dapat mendaftarkan diri dengan menyertakan KTP, NPWP (jika ada), CV, 1 halaman sinopsis cerita atau contoh skenario asli melalui laman SCARA.id. Batas pengiriman 21 September 2018.