Maudy Koesnaedi Disebut Pelakor
- VIVA/Aries Setiawan
VIVA – Maudy Koesnaedi mengaku kaget, munculnya pendukung "garis keras" Sarah dan Zaenab di media sosial. Padahal, sejak awal sinetron Si Doel muncul, memang sudah ada cinta segitiga antara Doel, Sarah, dan Zaenab. Namun, saat itu tidak ada penggemar yang sebegitu fanatik.
"Terus, ujug-ujug 2018, ada garis keras tim Sarah dan Zaenab. Aku agak syok, ada apa. Cuma ya, setelah ke sini aku ketawa-ketawa aja," ujar Maudy, saat ditemui di Amsterdam, Belanda, Senin 23 Juli 2018.
Maudy pun sering membaca komentar-komentar warganet di media sosial yang saling sahut-sahutan mengomentari, bahkan menyerang sosok Sarah maupun Zaenab. Tapi parahnya, kata Maudy, warganet sudah memberikan cap perebut laki, orang alias pelakor pada Zaenab.
"Ada yang bilang apaan tuh Zaenab, perempuan baik itu tidak menikahi suami orang. Terus disahutin lagi, perempuan baik itu tidak meninggalkan suaminya tanpa kabar selama 14 tahun," Maudy menceritakan.
Awalnya, Maudy terbawa perasaan atas komentar-komentar warganet. Dia tidak terima dengan pandangan orang terhadap sosok Zaenab yang diperankannya. Sampai-sampai, Maudy mengadu ke sang suami soal gunjingan pelakor terhadap Zaenab.
"Aku bilang ke suami, "Yang, masa aku dibilang pelakor". Dia malah tanya, apa itu pelakor. Ya, dia menghibur juga. Dia bilang itu bagus, orang jadi pada baper. Karena, setiap karakter dalam film itu menyumbang rasa. Termasuk, rasa sebal," kata None Jakarta 1993 itu.
Selain sang suami, sutradara sekaligus pemeran Doel, Rano Karno dan Cornelia Agatha, pemeran Sarah, juga sudah menenangkan Maudy soal adanya pendukung garis keras Sarah dan Zaenab.
"Ini kan film, hati-hati ini Zaenab, bukan Maudy. Kalau mereka sampai bilang Maudy pelakor, baru deh.. Rrrrrr.." ujar Maudy.
Rano pun mengaku kaget munculnya kubu Sarah dan Zaenab di media sosial. "Tim Sarah dan tim Zaenab lagi ramai, pusing aku. Maudy sampai bilang gini, 'Bang, gimana sih gue sampai dibilang pelakor'," ujar Rano.
Karena itu, Rano sadar, filmnya juga mendapat perhatian dari semua kalangan. Bukan hanya generasi 90an, tetapi juga anak-anak milenial. Mereka tertarik untuk mengikuti kisah dari Si Doel, Sarah, dan Zaenab. Tetapi, dia menegaskan, yang terjadi hanyalah film semata.
"Di media sosial rame. Gua bilang, ini film, bukan nyata. Itu kan milenial," kata Rano. (asp)