Pekerjaan Rumah bagi Dunia Perfilman Indonesia
- VIVA.co.id/Laras
VIVA – Ketua Umum Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia, Djonny Syafruddin angkat bicara terkait naik turunnya dunia perfilman Indonesia.
Ia mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah bagi perfilman nasional untuk bisa terus memproduksi film dengan lebih baik lagi. "Film tidak pernah berhenti, artinya edukasi, pendidikan, pengalaman itu diasah terus, karena apa? Dia harus juga melihat dari segala sudut, apakah film asing, apakah budaya kita, budaya asing, harus kompleks menguasai itu, baru membuat filmnya," ujarnya saat menghadiri 68 Tahun Hari Film Nasional di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 31 Maret 2018.
Djonny juga mengungkapkan peran seorang marketing dalam produksi film merupakan salah satu faktor berhasilnya sebuah film.
"Ada (peran) marketing, mungkin pemasarannya gimana, kesukaannya apa, kan genre itu berubah-ubah. sekarang kan lagi (suka) film horor," kata dia.
Tak boleh 'cengeng' saat filmnya mulai diawasi pemerintah. Itu merupakan salah satu pesan Djonny untuk seluruh sineas film di Indonesia. "Pesannya pertama kreativitasnya diasah terus, kedua jangan menggunakan pendekatan prejudice atau semacam tidak percaya sesama sineas film, itu harus solid, harus bersama, duduk bersama, konsultasikan, jangan cengeng karena seolah-olah film itu ingin diprotect terus oleh pemerintah," tuturnya.
Tak hanya itu, pertumbuhan kreativitas dunia perfilman tidak akan sehat jika 'diprotect' terlalu berlebihan oleh pemerintah. "Saya rasa enggak bakal sehat pertumbuhannya ya kan saya lihat dari segi bioskop, penonton kita ini sudah aware terhadap film nasional kita, tinggal tergantung kita bagaimana memperbaiki, jangan sampai dirusak lagi, harus ditingkatkan."