Perjuangan Haji Agus Salim di Moonrise Over Egypt

Moonrise Over Egypt (2018)
Sumber :
  • dok.ist

VIVA – Menjelang penayangannya mulai 22 Maret 2018 di bioskop, film 'Moonrise Over Egypt' garapan Tiga Visi Sinema atau TVS Films, baru saja menggelar gala premiere-nya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Film arahan sutradara Pandu Adiputra itu bercerita tentang perjuangan H. Agus Salim dan tim delegasi yang dipimpinnya pada medio April 1947, untuk mencari pengakuan de jure dari pemerintah Mesir atas kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Namun, kenyataan yang harus dihadapi rombongan itu nyatanya tidak semulus rencana, karena Duta Besar Belanda untuk Mesir saat itu, willem Van Recteren Limpurg, meluncurkan serangkaian taktik untuk menggagalkan misi para delegasi Indonesia tersebut.

Didampingi ahli strategi bernama Comelis Adriaanse, Willem kemudian melakukan lobi politik terhadap Perdana Menteri Nokrashy, dan menyusupkan mata-mata mereka ke dalam kelompok delegasi Indonesia.

Akhirnya, kedua pejabat Belanda ini berhasil mempengaruhi Nokrashy, sehingga dia memutuskan untuk menunda rencana kerjasama bilateral dengan Indonesia yang menjadi tanda legitimasi kedaulatannya di kancah internasional.

Film ini dibintangi oleh Pritt Timothy (sebagai H. Agus Salim), Vikri Rahmat (AR Baswedan), Satria Mulia (H.M. Rasjidi), drh. Ganda (Natsir Pamuntjak), Reza 'SM*SH' Anugrah (Zein Hasan), Bhisma Wijaya (Hisyam), dan Ina Marika sebagai Zahra.

Secara umum, film ini lebih banyak menampilkan scene berupa dialog-dialog antar para tokohnya dibanding suasana Kairo, Mesir itu sendiri, pada tahun 1947.

Bahkan, meskipun Amir Sambodo selaku Executive Produser mengaku melakukan 40 persen proses syuting film tersebut di Kairo, namun di sejumlah scene latar pemandangannya justru malah menggunakan efek komputerisasi sementara suasana kota Kairo nya sendiri tidak terlalu di tampakkan secara utuh di dalam film.

Meski demikian, sebagai salah satu film berlatar belakang sejarah perjuangan bangsa, Moonrise Over Egypt dipastikan akan menambah jumlah referensi film sejarah yang merekam momen-momen berharga perjuangan kemerdekaan Indonesia.