Alasan Mengapa Film Marvel Lebih Baik dari DC

Avengers: Infinity War
Sumber :
  • Marvel

VIVA – Bicara soal rivalitas abadi antara Marvel dan DC memang tiada habisnya. Satu hal yang acap kali memicu debat kusir adalah kualitas keseluruhan dari film yang dihadirkan oleh masing-masing penerbit komik raksasa itu. 

Sejauh ini Marvel terlihat lebih superior karena film-film miliknya selalu disambut hangat oleh kritikus. Sedangkan DC, di luar Wonder Woman dan trilogi The Dark Knight, menemui kesulitan menemukan formula untuk membuat film yang benar-benar pantas diacungi jempol. Bagaimanapun, di mata sebagian fans DC, film DC terasa lebih baik dibanding Marvel karena lebih realistis dan tidak kebanyakan komedi. 

Namun rupanya, komikus Mark Millar yang mengakui dirinya fans berat DC bukan termasuk kubu yang membela kualitas film jagoannya. Saat diwawancarai Yahoo!, ia pun mengungkap satu alasan spesifik mengapa selama ini film Marvel lebih banyak dicintai ketimbang DC. 

Millar sendiri sudah malang melintang di dunia perkomikan superhero, mengingat ia pernah berkarya baik di bawah bendera Marvel maupun DC. 

Sejumlah superhero yang pernah mendapat sentuhan Millar meliputi Captain America, Spider-Man, X-Men, Superman, The Flash, hingga Justice League of America. 

Tak hanya itu, beberapa komik populer milik Miliar pun telah diangkat ke layar lebar, seperti Kick-Ass, Wanted, Kingsman, Marvel’s Civil War hingga Old Man Logan. Alhasil, dengan rekam jejak tersebut, opini Millar patut diperhitungkan, meski tak selalu disepakati oleh semua pihak. 

Ketika ditanyai mengapa film Marvel lebih baik dibanding DC, Millar pun memberikan jawaban sederhana. Menurutnya, hal ini terjadi karena daya tarik karakter Marvel bertumpu pada kepribadian mereka, sedangkan untuk karakter DC bertumpu pada kekuatan mereka. Millar mensinyalkan ia tak beropini dengan bias, lantaran ia membicarakan hal ini sebagai fans berat DC yang lebih suka karakter DC daripada Marvel. 

Lebih jauh lagi, Millar menilai karakter DC di luar Batman bukan soal karakter, melainkan kekuatan super. Itulah sebabnya film Batman selalu menarik perhatian penonton, karena lebih mengutamakan eksplorasi karakter. Dan hal ini pula yang menyebabkan film Green Lantern gagal di pasaran, lantaran ia hanya mengekspos kekuatan cincin sang superhero, tanpa didukung karakter yang solid. 

Sebaliknya, Millar menilai semua karakter Marvel cenderung menonjolkan kepribadian mereka dan inilah yang membuat penonton merasa peduli dengan kisah Matt Murdock, Peter Parker atau pun anggota X-Men. 

Di akhir argumennya, Millar tahu bahwa opininya akan dipertanyakan oleh sebagian orang. Namun ia menekankan bahwa opininya berdasarkan bukti yang nyata. 

“Kita sudah melihat banyak sutradara hebat, penulis handal dan aktor bertalenta yang terlibat, sudah banyak uang yang dikucurkan untuk mereka, namun film-film ini (milik DC) tak ada yang memuaskan,” tutup Millar.