Film Padmaavat Dilarang Tayang di Malaysia
- VIACOM18 MOTION PICTURES/BBC
VIVA – Dewan Sensor Film Nasional, atau LPF telah memutuskan untuk melarang film India, Padmaavat yang diperankan oleh Deepika Padukone, Raveer Singh, dan Shahid Kapoor tayang di Malaysia. Hal ini, lantaran dianggap memiliki konten sensitif mengenai suatu ajaran agama tertentu.
Meskipun keputusan ini tidak disertai alasan yang jelas, namun sebuah media lokal mengutip pembicaraan dari Ketua LPF, Mohd Zamberi Abdul Aziz, yang mengatakan bahwa film tersebut menyentuh hal-hal berbau agama.
"Alur cerita film ini menyentuh kepekaan Islam. Hal itu merupakan masalah yang sangat memprihatinkan di Malaysia, di mana ini merupakan sebuah negara dengan penduduknya yang mayoritas Muslim," ucap Ketua LPF seperti dilansir dalam laman Variety, Selasa 30 Januari 2018.
Film yang disutradarai oleh Sanjay Leela Bhansali ini menunjukkan sebuah adegan seorang sultan Muslim berperang hanya untuk dapat memenangkan putri Hindu yang cantik dari golongan prajurit Rajput.
Di India sendiri, film ini juga sempat dilarang penayangannya dan ditahan selama dua bulan ,setelah mendapatkan protes dari kelompok Rajput, meski akhirnya dirilis pada Kamis lalu di tengah-tengah aksi demonstrasi.
Meski mendapatkan lampu hijau untuk tayang, namun lembaga sensor India telah memberikan beberapa syarat, seperti mengganti judul menjadi Padmaavat. Sebelumnya film tersebut berjudul Padmaavati. Serta memberikan sebuah pernyataan yang menjelaskan bahwa film tersebut bukanlah berdasarkan fakta sejarah India.
Distributor di Malaysia, diharapkan dapat mengajukan banding atas keputusan LPF ke Film Appeals Committee secara terpisah pada 30 Januari 2018.
Film Padmaavat mengisahkan tentang Rani Padmini, atau dikenal sebagai Padmavati yang merupakan seorang ratu India legendaris dari Rajput Hindu pada abad ke 13 hingga 14. Padmavati pun terkenal memiliki paras cantik dan berhasil ditaklukan oleh Ratan Sen, seorang penguasa Rajput dari benteng Chittor wilayah Mewar hingga mereka menikah.
Pada 1303, terjadi pengepungan Benteng Chittor oleh Sultan Alauddin Khiji dari kesultanan Delhi dan beragama Muslim. Pengepungan yang dilakukannya tersebut, berdasarkan pada keinginan Alauddin untuk memiliki Padmavati, hingga terjadi peperangan.
Pengepungan itu memakan banyak korban dan akhirnya membuat Ratu Padmavati melakukan Januhar, atau membakar diri sendiri. Diikuti oleh seluruh perempuan lain untuk melindungi kehormatan, sekaligus menghindari penangkapan Sultan Alauddin Khilji. Atas keberanian Padmavati tersebut, ia pun sangat dikenang oleh sejarah India. (asp)