Meutia Hatta Bahas Prahara Manohara
VIVAnews - Kasus Manohara sudah sampai ke telinga para petinggi negeri. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta, menyatakan pemerintah tidak bisa bertindak gegabah menanggapi kasus sosialita 17 tahun itu.
"Tidak bisa kita bertindak atas informasi dari infotainment. Harus ada prosedurnya," kata Meutia ketika ditemui pada acara premier film 'Jamila dan Sang Presiden' di Plaza FX, Jakarta Selatan, Senin 27 April 2009.
Daisy Fajarina, Ibu Mahohara Odelia Pinot menyatakan putrinya diculik sang menantu,Tengku Muhammad Fakhry, Pangeran Kerajaan Kelantan, Malaysia.
Tapi, itu semua baru dugaan. Sementara, Daisy sendiri tidak bisa memberikan bukti kekerasan yang dialami anaknya kecuali berupa rekaman suara tangisan, dari percakapan terakhir dengan Mano.
Meutia bilang, bukannya pemerintah Indonesia tidak meresponsif tanggapan keluarga Manohara. Tapi, perlu penyelesaian yang cermat. "Perlu diselidiki dulu faktanya seperti apa," ujar putri proklamator Bung Hatta itu.
Sementara, ada dugaan Daisy telah mengeksploitasi putrinya, karena menikahkan Mano sebelum usianya genap 17 tahun. Meutia tidak mau gegabah menyatakan hadirnya unsur pengeksploitasian anak dalam kasus Manohara.
Tapi, diakui Meutia, eksploitasi orang tua terhadap anak banyak terjadi tanah air. Maka, setiap orang tua punya tanggung jawab menjaga anak mereka.
Orang tua tidak berkualitas dalam menjaga anak harus diberi penanganan dan tindakan agar hak-hak anak terlindungi. Itu semua sudah termaktub di dalam undang-undang. "Prinsipnya orang tua yang bersalah perlu diberi sanksi," ujar Meutia mengakhiri wawancara.