Perjalanan Karier Politik Krisdayanti Selama Satu Dekade, Gagal Nyaleg hingga Calon Wali Kota Batu

Krisdayanti
Sumber :
  • IG @krisdayantilemos

VIVA Showbiz - Bak jam dinding yang berdetak dengan sabar menanti waktu, Kris Dayanti atau KD akhirnya mendapat restu melenggang mengikuti pemilihan orang nomor satu di Kota Batu, Malang. Sama halnya seperti KD meniti karier sebagai Diva, pencapaiannya di panggung politik pun dimulai dari bawah. 

Mengutip berita VIVA (Rabu, 24/7/2024), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan mantan istri Anang Hermansyah mendapat rekomendasi untuk maju menjadi calon Wali Kota Batu pada bursa Pilkada 2024. 

"Kabar baik tersebut kami terima saat menghadiri agenda konsolidasi Pilkada serentak tahun 2024 di Kantor DPD PDI Perjuangan, di Surabaya," ucap Punjul, Ketua DPC PDIP Kota Batu, Punjul Santoso pada Selasa (23/7/2024).


Source : VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Punjul membeberkan PDI Perjuangan akan berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung Kris Dayanti pada Pilwali Kota Batu. Salah satunya adalah Partai Gerindra yang membuka peluang besar untuk menemani Mimi KD. Meski begitu, Punjul tidak menutup kemungkinan untuk kerja sama dengan parpol lain. 

Lebih lanjut, Punjul menguak dua nama kader Gerindra yang berpeluang besar yang akan diusung sebagai Wakil Wali Kota Batu adalah Heli Suyanto (Ketua DPC Gerindra Kota Batu) atau Sokek (Direktur Perumdam Among Tirto).

Rekam jejak Kris dayanti di dunia politik cukup mumpuni. Pelantun "I'm Sorry Goodbye" itu terjun ke politik sejak tahun 2014 atau sudah memasuki satu dekade. 

Karir politik sang Diva dimulai sebagai Srikandi partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) yang bergerak di ranah sosial dan politik. Meskipun masih minim pengalaman berpolitik tetapi Kris Dayanti memegang peran sentral.

Kris Dayanti memegang jabatan kepengurusan sebagai Wakil Ketua Dewan Kehormatan Srikandi Hanura bersama Meriam Bellina. Ia mendukung penuh program yang dijalankan Srikandi Hanura dengan kampanye muda, cerdas dan amanah.

Di tahun perdana terjun ke politik, mertua Atta Halilintar sempat diisukan menjadi calon legislatif (caleg) mewakili Partai Hanura. Saat itu bertepatan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014.

Krisdayanti menjadi dosen tamu di Universitas Brawijaya

Photo :
  • instagram.com/@krisdayantilemos

Lama tak terdengar terkait isu nyaleg KD, ia kemudian resmi meninggalkan Partai Hanura dan berpaling ke PDI Perjuangan. Setelah gagal nyaleg, PDI Perjuang resmi mengusung ibunda Aurel Hermansyah sebagai calon Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada pesta demokrasi tahun 2019. 

KD mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur V yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Baru. Wilayah tersebut merupakan tanah kelahiran dari sang diva. 

Sebagai keikutsertaan pertama di kontestasi politik, KD menuturkan tak banyak yang ia persiapkan. Lebih fokus pada kesiapan mental. 

Adik Yuni Shara ini langsung melenggang ke Senayan dengan mengantongi 132.131 suara dalam pemilu 2019. Keberhasilan menduduki kursi empuk DPR menjadi, "Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan Terpilih 2019-2024."

Pada tahun 2021, Kris Dayanti sempat menjadi perbincangan hangat usai video wawancaranya viral. Ia blak-blakan terkait gaji pokok hingga tunjangan yang diperoleh para anggota dewan yang mencapai ratusan juta. Kris dayanti sendiri merupakan anggota Komisi IX yang menaungi perihal kesehatan dan ketenagakerjaan periode 2019-2024. 

Tren artis mengemban jabatan sebagai wali kota sudah lumrah terjadi di tanah air. Beberapa diantaranya adalah Rano Karno, Dede Yusuf, Deddy Mizwar, Pasha Ungu, Zumi Zola, Hengky Kurniawan dan lainnya. 

Di samping itu, banyak juga artis yang gagal di kontestasi pilkada. Misalnya Andre Taulany, Helmy Yahya, Ahmad Dhani, hingga Saipul Jamil. 

Hal itu membuktikan bahwa nama besar saja tak cukup untuk sukses mengamankan bangku orang nomor satu atau nomor dua di daerah. Masyarakat semakin pintar dan kritis dalam menentukan pemimpin.