Donald Trump Nyari Ribut Lagi, Kali Ini Sindir Rihanna
VIVA Showbiz – Lagi dan lagi Donald Trump targetkan seorang artis dalam sindirannya. Terbaru, mantan Presiden Amerika Serikat tersebut meluncurkan serangan terhadap superstar pop Rihanna, hanya dua hari sebelum penyanyi Rihanna menjadi berita utama acara paruh waktu Super Bowl.
Di platform media sosial Truth Social milik Trump, ia menulis, "Tanpa 'Stylist'-nya, dia bukan APA-APA. Semuanya buruk, dan TIDAK ADA BAKAT!" tulis Trump dengan marah.
Melansir Daily Mail, Minggu, 12 Februari 2023, pertunjukan paruh waktu Superbowl, selama pertandingan Chiefs vs Eagles, akan menjadi penampilan langsung pertama Rihanna dalam tujuh tahun terakhir.
Kemarahan mantan presiden itu muncul setelah anggota kongres Texas dari Partai Republik Ronny Jackson mendesak NFL untuk menarik Rihanna dari pertunjukan hari Minggu setelah penyanyi Barbadian menyemprotkan cat bertulislan "F**k Donald Trump" di Cadillac Ranch di Amarillo, Texas.
Jackson, dokter Gedung Putih di era Trump, mengatakan dalam sebuah posting media sosial, "Dia membuat karir seperti memuntahkan kotoran yang merosot sambil menjelek-jelekkan Amerika setiap ada kesempatan. Mengapa NFL menampilkan omong kosong ini? Rihanna TIDAK HARUS menjadi pemain paruh waktu!!" tulis Jackson membela Trump.
Pada 2019, Rihanna pernah membidik Trump selama masa kepresidenannya, menyebutnya sebagai "orang yang paling sakit jiwa di Amerika" dalam sebuah wawancara dengan Vogue.
Pada tahun 2020, Rihanna juga pergi ke Cadillac Ranch yang terkenal di Texas untuk melakukan aksi protes politiknya. Penyanyi itu memposting foto grafitinya di Instagram dan memberi judul, "Art".
Pesan tersebut kemudian ditutup dengan cat hitam oleh pendukung Trump.
Salah satu pendukung tersebut, Gray Hodge, mengatakan kepada KAMR pada saat itu, "Ya, saya pikir tidak sopan baginya untuk datang ke kota kami. Ini adalah jantung negara Trump."
"Tentu saja, dia punya hak untuk melakukannya. Tapi seperti yang Anda lihat, kami keluar, kami keluar dengan kekuatan yang lebih besar karena ini adalah negara Trump," tambahnya.
Itu bukan pertama kalinya kekasih A$AP Rocky tersebut menanggapi Trump. Pada tahun 2018, ketika dia mengetahui bahwa musiknya dimainkan di rapat umum MAGA yang diselenggarakan Trump & pendukungnya, dia men-tweet: "Tidak lama lagi… saya atau orang-orang saya tidak akan pernah bertemu berada di atau di sekitar salah satu rapat umum yang tragis itu," tulisnya, menyindir.
Setahun kemudian, Rihanna kembali membidik Trump dalam sebuah wawancara dengan Vogue.
Ketika subjek penembakan massal muncul di artikel tersebut, Rihanna berbicara tentang tanggapan Trump yang tidak pernah mengangkat masalah senjata tetapi menyalahkan pembantaian pada masalah kesehatan mental.
"Ini menghancurkan," katanya. "Orang-orang dibunuh oleh senjata perang yang mereka beli secara legal. Ini tidak normal. Itu seharusnya tidak pernah normal,"
"Dan fakta bahwa itu diklasifikasikan sebagai sesuatu yang berbeda karena warna kulit mereka? Ini tamparan di wajah. Itu benar-benar rasis," ujar ibu anak satu tersebut.
Dia melanjutkan: "Tempatkan seorang pria Arab dengan senjata yang sama di Walmart yang sama dan tidak mungkin Trump akan duduk di sana dan membahasnya secara terbuka sebagai masalah kesehatan mental. Orang yang paling sakit jiwa di Amerika saat ini tampaknya adalah presiden," ujar RiRi blak-blakan.
Pada pratinjau media Kamis menjelang pertarungan hari Minggu antara Philadelphia Eagles dan Kansas City Chiefs, Rihanna mengatakan penampilannya, acara live pertamanya dalam tujuh tahun, terasa "sepertinya baru sekarang."
Penyanyi itu mengatakan dia awalnya tidak yakin untuk mengambil tantangan tampil selama tiga bulan pascapersalinan dan bertanya-tanya "haruskah saya membuat keputusan besar seperti ini sekarang? Saya mungkin menyesali ini."
"Tapi ketika kamu menjadi seorang ibu, ada sesuatu yang terjadi di mana kamu merasa bisa menguasai dunia, kamu bisa melakukan apa saja," kata Rihanna.
"Super Bowl adalah salah satu panggung terbesar di dunia. Meski menakutkan, karena saya tidak berada di atas panggung selama tujuh tahun (live), ada sesuatu yang menggembirakan tentang tantangan dari semua itu." tutupnya.