Jokowi Posting Ilustrasi Pria Salat Tuai Kritik, Roy Suryo Menganalisa
VIVA – Gambar ilustrasi seorang pria mengerjakan salat sendiri yang diunggah Presiden Joko Widodo di akun Twitternya menuai kritikan dari warganet. Gambar ilustrasi ini menjadi sorotan. Pasalnya banyak warganet berkomentar ilustrasi salat yang diunggah presiden itu salah kiblat.
Lewat unggahannya itu, foto pria sedang salat disertai caption. "Kunci keberhasilan pengendalian penyebaran Covid-19 adalah kedisiplinan kita. Disiplin untuk mencuci tangan, menjaga jarak, mengenakan masker dan menghindari keramaian. Inilah yang tetap harus kita taati, terutama menjelang Idulfitri dan nanti pada saat Idulfitri," tulis keterangan ilustrasi yang diunggah di akun Twitter @jokowi.
Namun bukan pesan Jokowi yang menjadi perhatian warganet, justru banyak yang mengomentari ilustrasi orang Salat itu salah kiblat. Salah satu pengguna menyebut gambar tersebut tidak seperti menghadap ke kiblat salat.
"Maaf pak, ini gambar orang lg sholatnya kok seperti tidak menghadap ke kiblat sholat ya, pak? Itu gambar sinar mataharinya pas dari kanan ke kiri, jadi gambar ini bisa jadi menghadap ke Selatan atau Utara, bukan begitu pak?" tulis warganet @Partai_Harimau.
Usai ramai dibincangkan warganet, Pakar Telematika Roy Suryo dalam cuitannya juga turut menganalisa ilustrasi tersebut. Roy mengatakan dia ikut menganalisa ilustrasi tersebut setelah banyak pengikut Twitter yang memintanya berkomentar.
"Meski ini bukan foto, tetapi memang ada yang aneh. Kalau sholat Dhuha, sinar dari Timur, hadap ke Utara. Kalau sholat Ashar, sinar dari Barat hadap ke Selatan," kata Roy Suryo lewat akun Twitternya @KRMTRoySuryo2.
Analisa kedua, mantan politisi Partai Demokrat itu mengatakan kemungkinan saja ilustrasi salat tetap menghadap kiblat ke Kabah di Makkah, namun penampakan berupa cahaya yang masuk salat Isya atau Tahajud atau Subuh itu bukan karena matahari, melainkan lampu penerangan yang sangat kuat dari luar.
"Bisa juga salat Dhuha atau Ashar, tetapi yang bersangkutan yang digambar bukan di Indonesia. Itu tadi semua kalau kita abaikan jam dinding di atas. Jika seandainya jam tersebut tepat waktu dan tidak mati, maka tetap ada kemungkinan No. 2 (Sholat Ashar), berarti Kiblatnya ke Selatan, No. 3 (Tahajud, rada telat), Sinarnya Lampu Luar, No. 4 Bukan di Indonesia. AMBYAR," tulis Roy Suryo.