Cara Jaga Imunitas Tubuh Selama Puasa di Tengah Pandemi Corona
- Freepik/Valeria_aksakova
VIVA – Saat ini seluruh dunia sedang berjuang melawan virus corona atau COVID-19. Pandemi ini belum berakhir di saat umat muslim harus menjalani puasa Ramadhan. Menjaga imunitas tentu sangat penting agar tidak mudah tertular virus sekaligus dapat menjalani puasa dengan lancar.
Lalu, bagaimana caranya agar imun kita tetap terjaga dalam kondisi COVID-19 seperti sekarang ini? Melalui tayangan Hidup Sehat di tvOne, Jumat 24 April 2020, Spesialis Penyakit Dalam, dr Suzy Maria Sp.PD, turut memberikan penjelasannya.
"Yang pertama yang paling berperan penting adalah nutrisi. Ketika makan, tentu kita harus memerhatikan komposisi gizinya, harus lengkap dan seimbang. Bagaimana cara mengaturnya? Untuk menjaga agar kita tetap punya kalori dan tetap bisa beraktivitas selama puasa, tentu makan Sahur menjadi kuncinya. Ketika makan sahur, perbanyaklah konsumsi karbohidrat kompleks, contohnya beras merah, jagung, kentang dan lain-lain," ujarnya.
Suzy menambahkan, ketika berbuka utamakan konsumsi karbohidrat yang sederhana, seperti kue, buah-buahan atau yang lain. Kita juga disarankan untuk tidak makan berlebihan dan tidak makan mendekati waktu tidur. Serta ketika sahur, makan mendekati waktu imsak. Lalu, bagaimana cara mengatur komposisi gizinya?
"Ketika berbuka puasa kurang lebih makannya sekitar 40-50 persen kebutuhan harian, dan sahur 30-40 persen kebutuhan harian. Di antaranya bisa diberikan makan sekitar 10-20 persen," lanjut dia.
Tips kedua yang juga berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh adalah olahraga. Berpuasa bukan berarti kita bermalas-malasan dan tidak melakukan aktivitas apapun. Berpuasa bisa tetap berolahraga tapi kuncinya harus disesuaikan.
"Olahraga yang dianjurkan, bisa jalan cepat, atau sepeda, atau melakukannya 2 jam setelah berbuka puasa. Dan perlu diingat, hindari berolahraga 2-3 jam menjelang berbuka puasa," kata dia.
Tips ketiga yang tak kalah penting adalah konsumsi cairan yang cukup. Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi dan sulit buang air besar. Berapa banyak cairan yang harus diminum?
"Kurang lebih 8 gelas sehari. Nah minumnya harus dicicil, mulai dari buka puasa hingga sahur, bisa juga dibantu dengan sayur dan buah yang kaya air. Perlu diingat minuman berkafein harus dihindari, seperti teh, kopi, soda, minuman berenergi, karena dapat merangsang produksi urine. Jadi, nanti kita akan kekurangan cairan," tuturnya.