Istana Buka Suara soal Irjen Fadil Imran, AKBP Doddy Disuruh Irjen Teddy Minahasa

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran
Sumber :
  • Instagram @Kapoldametrojaya

VIVA Round Up – Video viral Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang tengah menerima telepon sebelum mendapat arahan dari Presiden Jokowi jadi sorotan warganet. Video tersebut bahkan menjadi perhatian Istana. Pihak Istana Kepresidenan bahkan sampai turun tangan untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Istana dengan tegas memastikan jika Handphone tersebut bukan milik Fadil Imran.

Selain berita soal Fadil Imran, ada juga tentang pengakuan mantan Kapolres Bukittinggi, AKBP Doddy yang mengaku baru pertama kali mengambil barang bukti atas perintah mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa yang kini jadi tersangka jual beli sabu 5 Kg. Selain dua berita dia atas, ada lagi berita menarik lainnya yang perlu VIVAnians tahu, di antaranya:

1. Video Diduga Irjen Fadil Imran Terima Telepon di Istana, Ternyata HP Staf Presiden

Irjen Fadil Imran diduga langgar aturan saat rapat dengan Presiden

Photo :
  • Twitter @OposisiCerdas

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran sempat viral di media sosial lantaran diduga melanggar aturan di dalam Istana Negara saat Presiden Joko Widodo memanggil seluruh pejabat tinggi  Polri pada Jumat, 14 Oktober 2022 lalu.  

Seperti yang diketahui, Presiden Joko Widodo memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta jajarannya ke Istana Negara untuk menyampaikan pengarahan secara langsung. Pemanggilan Kapolri dan jajarannya tersebut tertuang dalam surat telegram rahasia (STR) yang terbit pada Rabu, 12 Oktober 2022.

Selengkapnya di sini

2. Istana Ungkap Kejadian Asli Irjen Fadil Imran Terima Telepon Sebelum Arahan Jokowi

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran

Photo :
  • Instagram @Kapoldametrojaya

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Istana Kepresidenan, Bey Machmudin menjelaskan video yang viral Kapolda Metro Jaya, Irjen M Fadil Imran sempat menerima telepon saat dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Jumat, 14 Oktober 2022. 

Saat itu, perintahnya seluruh perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polri dilarang membawa handphone, topi dan tongkat komando. Tapi tiba-tiba, Fadil Imran sempat menerima telepon sebelum arahan langsung dari Presiden Jokowi dimulai. Padahal, Fadil sudah di dalam Istana Negara untuk ikut pengarahan Presiden Jokowi.

Selengkapnya di sini

3. Pengakuan AKBP Dody Diperintah Irjen Teddy Minahasa Ambil Barbuk Sabu 5 Kg

Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa saat merilis kasus narkoba di Bukittinggi

Photo :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

Polisi mengklaim masih mendalami apakah Irjen Polisi Teddy Minahasa yang memerintahkan AKBP Dody Prawiranegara mengambil barang bukti narkoba jenis sabu sebanyak lima kilogram. 

"Kami masih dalami," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Mukti Juharsa kepada wartawan, Sabtu 15 Oktober 2022.

Selengkapnya di sini

4. Viral Irjen Fadil Imran Terima Telepon Sebelum Arahan Jokowi, Istana: Itu HP Staf Protokol

Kasetpres Heru Budi Hartono

Photo :
  • VIVA/Anwar Sadat

Kepala Sekretariat Presiden atau Kasetpres Heru Budi Hartono mengatakan jika video viral tentang Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang tengah angkat telepon di Istana Negara saat sebelum pengarahan Presiden Jokowi Jumat 14 Oktober 2022 lalu bukan HP milik Fadil. 

"(Itu) Handphone staf protokol," ujar Heru saat dihubungi VIVA, Minggu 16 Oktober 2022.

Selengkapnya di sini

5. Oknum Polisi Coreti 'Sarang Pungli' di Dinding Markas Polres Luwu Ternyata Sakit Jiwa

Bangunana Polres Luwu Dicoreti tulisan Sarang Korupsi dan Sarang Pungli.

Photo :
  • Istimewa.


Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipenuhi coretan bertuliskan "sarang pungli" dan "sarang korupsi" pada Sabtu 15 Oktober 2022. Belakangan diketahui, ternyata pelaku yang membuat coretan itu merupakan anggota kepolisian yang bertugas di Polres tersebut. 

Informasi yang dihimpun, oknum polisi tersebut berinsial HR dengan pangkat Aipda. HR disebut telah melakukan pencoretan terhadap tiga bangunan dengan menggunakan cat semprot berwarna hitam dan merah. Gedung yang dicoret itu adalah gedung Satuan Lalu Lintas, Gedung Satuan Reserse Narkoba serta beberapa bangunan lainnya. 

Selengkapnya di sini