Irjen Napoleon Bongkar Kasus Suap hingga Gatot Nurmantyo Kirim Petisi

Irjen Pol Napoleon Bonaparte (tengah) di praperadilan.
Sumber :
  • VIVA/Vicky Fazri

VIVA – Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri, Irjen Napoleon Bonaparte resmi ditahan oleh Bareskrim Polri. Irjen Napoleon ditahan usai jadi tersangka kasus tindak pidana korupsi penghapusan red notice terpidana cessie PT Bank Bali, Djoko S Tjandra.

Pihak Irjen Napoleon pun mengaku keberatan atas penahanan tersebut. Pengacara menyebut bahwa kliennya kooperatif. Atas penahanan tersebut, pengacara juga menyebut pihaknya siap membongkar kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra. Pemberitaan mengenai Irjen Napoleon menjadi salah satu artikel terpopuler di laman VIVA.

Selain itu, pemberitaan mengenai eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membacakan petisi untuk kapolri hingga polemik mengenai kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Berikut lima berita terpopuler VIVA pada Kamis, 15 Oktober 2020 yang terangkum dalam round up:

1. Resmi Ditahan, Irjen Napoleon Pastikan Bongkar Fakta Suap Red Notice

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri telah melakukan penahanan terhadap Irjen Napoleon Bonaparte, Dia adalah tersangka kasus tindak pidana korupsi penghapusan red notice terpidana cessie Bank Bali Djoko S Tjandra.

Pengacara Napoleon, Santrawan T Parapang mengaku keberatan karena kliennya yang merupakan mantan kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri dilakukan penahanan oleh penyidik Bareskrim pada Rabu, 14 Oktober 2020.

Karena, kata dia, Irjen Napoleon selama ini kooperatif dalam pemeriksaan terkait kasus yang disangkakan oleh penyidik. Namun, Irjen Napoleon malah ditahan ketika datang ke Bareskrim Polri berseragam dinas.

Baca selengkapnya di sini

2. Gatot Nurmantyo Cs Bacakan Petisi untuk Kapolri

Salah satu pimpinan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo, menyebut selain untuk bertemu dengan petinggi dan anggota KAMI yang ditahan, dia dan pimpinan serta anggota KAMI yang datang siang tadi ke Bareskrim Polri juga hendak menyampaikan petisi kepada Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

"Kami datang ke sini dalam komposisi lengkap, baik presidium, eksekutif, maupun deklarator. KAMI adalah organisasi yang memegang teguh konstitusi dan menjunjung tinggi moral. Untuk itu kami datang ke sini untuk menyampaikan petisi kepada bapak kapolri," ujarnya di lokasi, Kamis, 15 Oktober 2020.

Baca selengkapnya di sini

3. Polemik Habib Rizieq, FPI Sarankan Dubes RI Agus Maftuh Bertaubat

Front Pembela Islam (FPI) terlibat friksi dengan Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel karena polemik Habib Rizieq Shihab. Polemik ini berawal dari kabar Habib Rizieq yang juga Imam Besar FPI disebut sudah tak dicekal otoritas Saudi sehingga bisa kembali ke Indonesia.

Juru Bicara DPP FPI, Slamet Maarif heran dengan pernyataan Agus Maftuh yang menyebut FPI mempolitisiasi Kota Makkah untuk kepentingan Habib Rizieq pulang ke Tanah Air. Apalagi, ucapan Agus yang menyinggung diksi FPI bisa menodai kesucian Kota Makkah.

Slamet menilai dengan pernyataannya, justru pikiran Agus yang ternoda. "Waduh kayaknya otak Agus Maftuh yang ternoda. Makkah memang kota suci," ujar Slamet saat dikonfirmasi, Rabu malam, 14 Oktober 2020.

Baca selengkapnya di sini

4. Sempat Adu Mulut, Gatot Cs Tak Diizinkan Jenguk Anggota KAMI

Pimpinan dan anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendatangi Bareskrim Polri guna menemui sejumlah pimpinan dan anggotanya yang ditahan.

Ada Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin, Rochmat Wahab, Ahmad Yani hingga Rocky Gerung. Sebelum masuk, Gatot sempat adu argumen dengan petugas kepolisian yang berjaga di Lobi Bareskrim Polri. Gatot cs akhirnya pulang tanpa sempat bertemu pimpinan dan anggota KAMI yang ditahan.

Baca selengkapnya di sini

5. Kecewa Perlakuan Polisi, Istri Jumhur Hidayat: Kaya Nangkep Teroris!

Alia Febiyani, istri Jumhur Hidayat, aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang ditangkap polisi pada Selasa pagi, 13 Oktober 2020, meluapkan kekesalannya kepada anggota Polri yang mendatangi kediamannya dan membawa paksa suaminya. 

Menurut Alia, sekitar 30 anggota polisi berpakaian preman tiba-tiba masuk ke dalam rumah Selasa pagi, bahkan sampai masuk ke dalam kamar. 

Baca selengkapnya di sini