Masalah Baru Tol Purbaleunyi Jelang Tahun Baru

Kendaraan arah Bandung dialihkan ke Cikampek atau Cipali, Rabu (28/12/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arinto

VIVA.co.id – Pemerintah memperkirakan perbaikan Jembatan Cisomang di kilometer 100+700 pada ruas Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi atau Purbaleunyi, akan memakan waktu hingga tiga bulan.

Perbaikan diperlukan karena terjadi pergeseran 57 sentimeter pada dua pilar penyanggah yang berada di tengah jembatan.

Demi keamanan, pemerintah pun membatasi hanya kendaraan golongan I yang bisa melintasi jembatan ini, yaitu mobil sedan, jip, pick up atau truk kecil, dan bus. Sedangkan kendaraan golongan II hingga IV, yaitu kendaraan truk, dilarang lewat.

Truk yang dari arah Jakarta menuju Bandung akan diarahkan ke luar di Gerbang Tol Sadang atau Gerbang Tol Jatiluhur. Mereka bisa kembali memasuki tol di Gerbang Tol Padalarang.

Sementara kendaraan dari arah Bandung ke Jakarta, diarahkan ke luar Gerbang Tol Padalarang atau Gerbang Tol Cikamuning, dan masuk kembali di Gerbang Tol Sadang atau Jatiluhur.

Pembatasan kendaraan ini menciptakan antrean panjang truk saat hendak ke luar di Gerbang Tol Jatiluhur, Rabu, 28 Desember 2016. Ini diperparah dengan meningkatnya beban kendaraan ke arah Bandung, menjelang libur Tahun Baru 2017 ini.

Akibatnya, terjadi kemacetan memanjang 6 kilometer di Tol Purbaleunyi, mulai kilometer 84 hingga kilometer 78. Untuk mengurai kemacetan ini, petugas menutup akses ke arah Tol Purbaleunyi di kilometer 66 A. Semua kendaraan diarahkan menuju Cikampek melalui Tol Cikampek-Palimanan.

"Pengguna jalan dapat ke luar di gerbang Tol Cikampek, kemudian belok kanan, melanjutkan perjalanan melalui jalan arteri Sadang-Purwakarta," Assistant Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga Tbk, Dwimawan Heru, Rabu, 28 Desember 2016.

Alternatif lain, pengendara bisa ke luar di Gerbang Tol Subang, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke arah selatan menuju Bandung lewat jalan biasa.

Selain membatasi kendaraan lewat Tol Purbaleunyi, petugas juga memberlakukan sistem lawan arah atau contra flow di kilometer 80 hingga 87, dengan memprioritaskan kendaraan ke arah Bandung. Sehingga satu dari dua lajur ke arah Jakarta digunakan untuk melawan arah.

Selain di Tol Purbaleunyi, kepadatan lalu lintas juga terjadi pada kilometer 58 hingga 66 pada ruas Tol Jakarta-Cikampek.

 

Meningkatnya beban kendaraan menjelang liburan ini terjadi karena truk kembali diperbolehkan melintas di tol.

"Kepadatan ini kan terjadi karena ada pencampuran kendaraan besar dan kecil," jelas Heru saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu, 28 Desember 2016.

Sebab sebelum ke luar kebijakan larangan truk melintasi Jembatan Cisomang, Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan kebijakan pembatasan truk pada beberapa ruas tol tertentu menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2017.

Truk angkutan barang dilarang melintas mulai 23 Desember 2016 pukul 00.00 WIB, hingga 26 Desember 2016 pukul 00.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan akibat lonjakan volume kendaraan menjelang liburan.

"Dalam rangka menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas yang dinamis jelang Natal, telah terbit aturan yang mengatur pembatasan angkutan barang," ujar Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Budiyanto, Kamis, 22 Desember 2016.

Pembatasan terhadap kendaraan angkutan barang ini diharapkan memberikan kontribusi ruang lebih luas untuk kendaraan di luar angkutan barang, khususnya kendaraan penumpang.

"Sehingga kegiatan masyarakat yang akan melaksanakan Natal, Tahun Baru, liburan dan mudik serta balik dapat berjalan dengan lancar," katanya. Kebijakan ini tak berlaku bagi angkutan Bahan Bakar Minyak dan Bahan Bakar Gas.

Dalam kebijakan itu, truk dilarang melintas di ruas Tol Merak-Cijupa-Kembangan-JORR W2, Tol Kembangan Jakarta-JORR W-Cikunir, Tol Cawang-Dawuan-Purbaleunyi Tol Cawang-Cikarang Utama-Cikopo-Palimanan-Pejagan-Brebes Timur, serta Tol Cawang-Bogor-Ciawi.

Setelah kebijakan itu tak berlaku lagi, truk kembali diperbolehkan memasuki tol sehingga tercipta kepadatan kendaraan sebagaimana terjadi hari ini.

Antisipasi Kepadatan di Tahun Baru

Pada liburan Tahun Baru nanti jumlah kendaraan yang melintasi Gerbang Tol Cikarang Utama di ruas Tol Jakarta-Cikampek diperkirakan meningkat sekitar 33 persen dibandingkan hari biasa. Jika prediksi ini terbukti, maka ada 101 ribu lebih kendaraan yang melintasi tol ini.

Maka jika kembali terjadi kepadatan di luar kebiasaan, PT Jasa Marga kembali akan memberlakukan sistem contra flow. Selain itu, memisahkan truk dengan kendaraan kecil.

"Kami memberlakukan contra flow, dari kilometer 80 ke 87. Kemudian kita pisahkan kendaraan kecil dan besar supaya tidak menghalangi," kata Heru.

Secara umum Jasa Marga sudah menyiapkan strategi jika beban kendaraan meningkat pada liburan ini. Antara lain dengan menambah jumlah gerbang tol, transaksi jemput kendaraan, hingga mengalihkan gerbang elektronik menjadi manual.

Di lain sisi, Korps Lalu Lintas Polri juga menyiapkan sejumlah skenario antisipasi arus lalu lintas kendaraan, untuk menghadapi liburan perayaan Tahun Baru 2017. Khususnya setelah perbaikan terhadap Jembatan Cisomang ternyata menciptakan kemacetan pagi ini, sehingga arus ke Tol Purbaleunyi terpaksa ditutup hingga lima jam.

Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Agung Budi Maryoto, mengatakan pihaknya akan menempatkan 50 personil tambahan untuk mengatur pengalihan arus di berbagai titik sentral.

"Tetap masih ada pengalihan di sana, tadi saya sudah koordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar, sehingga ada perkuatan tambahan dari Polda. Karena beban volume lalu lintasnya sangat tinggi di Purwakarta terkait pengalihan arus," kata Agung Budi Maryoto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Desember 2016.

Kata Agung, nantinya kepolisian juga akan menempatkan posko agar para pengendara dapat mengetahui pengalihan arus lalu lintas.

"Nanti akan dibuat crisis center di situ di dekat KM 66. Terpadu di situ mungkin kalau ada pertanyaan-pertanyaan terkait di situ," ujarnya.