Magnet 'Om Telolet Om' Menembus Dunia
- instagram.com/hardwell
VIVA.co.id – Anak-anak itu berkumpul di pinggir jalan. Sebagian masih mengenakan seragam sekolah, sebagian lainnya telah bersalin dengan pakaian main mereka. Seolah ingin memberhentikan angkutan umum di jalan, tapi nyatanya bukan itu yang mereka lakukan.
Beberapa menggenggam sobekan karton kardus yang bertulis, 'Om Telolet Om.' Tulisan itu diangkatnya tinggi-tinggi tiap kali bus besar mengaspal di jalanan. Dibantu sorak-sorai teman-teman lainnya yang ikut berteriak, "Om Telolet Om", suara mereka semakin nyaring kala sopir bus menyahut dengan klaksonnya.
"Telolet telolet..." begitu bunyinya. Riuh rendah tawa anak-anak ini tak bisa dibendung. Mereka terlihat begitu bahagia. Tidak sedikit yang menari saat mendengar klakson yang mirip bunyi terompet itu.
Fenomena Om Telolet Om begitu nyaring terdengar beberapa waktu belakangan. Gaungnya bukan hanya di Indonesia saja, tapi sampai ke dunia internasional. Dari anak-anak hingga dewasa, dari orang biasa hingga artis ternama, Om Telolet Om digandrungi semua kalangan.
Apa sebenarnya Om Telolet Om ini dan bagaimana kisah di baliknya?
Awal Mula
Jika ditanya tentang siapa dan kapan fenomena Om Telolet Om ini muncul, rasanya sulit untuk ditelusuri kepastiannya. Tapi yang jelas, fenomena Telolet ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Sejumlah sopir bus yang ditanyai tim tvOne lewat program Rupa Indonesia mengaku sudah lama meladeni anak-anak yang meminta dibunyikan klakson 'telolet' tiap kali mereka melintas.
Kisah di balik Om Telolet Om yang paling populer memang tentang anak-anak daerah yang sering kali memburu klakson bus. Dengan hanya berdiri di pinggir jalan sambil mengangkat jempol, mereka meminta para sopir bus yang melintas untuk membunyikan klaksonnya. Jika sopir tersebut mau membunyikannya, misi dianggap sukses dan mereka girang bukan kepalang.
Dengan keberadaan teknologi yang semakin canggih, aksi anak-anak ini pun dilengkapi ponsel untuk mengabadikan setiap ‘telolet’ yang dibunyikan. Sambil meminta telolet, mereka merekamnya lalu mengunggah ke YouTube dan akun media sosial lainnya. Keseruan mereka dalam memburu 'telolet' itu pun menarik banyak pihak untuk ikut mencobanya.
"Perkembangan saat ini di era pascamodernitas ada tiga hal yang terjadi dalam fenomena sosial. Satu terjadi konsumsi budaya terus menerus, kemudian kedua dengan teknologi informasi bentuk komunikasi yang luar biasa tidak bisa dicegah, dan ketiga adalah permainan media massa. Salah satunya adalah itu tadi, Telolet itu jadi booming karena itu diupdate di media sosial," ujar antropolog Agus Maladi Irianto.
Menariknya, fenomena ini berkembang dalam banyak mode. Awalnya hanya menunggu di tepi jalan tapi kini bisa ekstrem mengejar bus dengan sepeda motor bahkan mobil di jalan tol.
"Dulu hanya di pinggir jalan saja sambil merekam, konon katanya 6 tahun lalu di Jawa Timur. Kedua mereka tak hanya merekam tapi memburu suaranya, bagaimana mendapat suara yang lebih eksotis dari bus tersebut, dan kemudian memburu gambar yang saya dengar sampai ke jalan tol yang mana sangat berbahaya tapi ditangkap sebagai fenomena yang luar biasa," tambahnya.
Varian Klakson yang Bikin Heboh
Tak seperti klakson standar pada umumnya yang hanya berbunyi, 'tintin', klakson yang diburu para penikmat fenomena ini beragam bunyinya. Telolet adalah bunyi yang paling populer yang tentunya merupakan hasil modifikasi klakson untuk kendaraan besar seperti bus dan truk.
Seorang perakit klakson terkenal di Jepara, Jawa Tengah, Jalil, menuturkan, bahan yang digunakan untuk merakit klakson ini biasanya dibeli dari toko kemudian ia akan merangkainya sendiri di rumah. "Kalau dari toko asli suaranya enggak bisa bagus," katanya.
Ia menambahkan, harga untuk klakson modifikasi ini bervariasi. Ada yang 500 ribuan hingga lebih dari satu juta.
"Kalau orang Jepara saya pasangin, kalau bus jauh kayak Jakarta dan Bandung tak (saya) pantau saja," ujar pria yang juga masih berprofesi sebagai sopir bus ini.
Bunyi klakson yang variatif diakuinya memang sangat diminati para sopir. Selain untuk memberi kewaspadaan bagi pengguna jalan lainnya, bunyi klakson yang nyaring dan beragam bisa membuat para sopir sendiri lebih terjaga, apalagi ketika berkendara di malam hari.
Berdasarkan informasi yang diterima VIVA.co.id, merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012, tak diatur secara khusus mengenai modifikasi nada bunyi klakson. Regulasi itu hanya mengatur volume kekerasan suara klakson, yang tak boleh melebihi batas 118 desibel. Besaran suara klakson 'telolet' saat ini pun masih dalam ambang batas yang ditentukan.
Pengusaha bus ikut menjelaskan, sopir memang memiliki keleluasaan sendiri untuk memodifikasi aksesori kendaraannya. Ditanya biaya, pengusaha bus yang bernama Riki Rosdani ini mengungkapkan bisa menggunakan cicilan agar tidak memberatkan sopir. Fenomena Om Telolet Om ini pun membawa berkah tersendiri untuk mereka. Dengan ramainya unggahan di media sosial, nama armada terkait juga semakin terekspos dan dikenal masyarakat luas.
Jadi Viral Dunia
Demam 'Om Telolet Om' tak bisa dianggap sepele. Setelah jadi sorotan di dalam negeri, fenomena ini rupanya berhasil curi perhatian internasional. Sejumlah artis dunia ikut hanyut dalam gelombang 'telolet' tersebut. Dari yang kebingungan sampai yang akhirnya ikut-ikutan.
Sebut saja sederet DJ ternama berikut ini. Zedd, DJ Snake, The Chainsmokers, dan lain sebagainya ikut mencuit 'Om Telolet Om'. Belum lagi artis Korea seperti BamBam GOT7, Henry serta Yesung Super Junior, CL, Lee Hong Ki, Kang Gary, dan juga Sulli, mantan personel f(x), yang akhirnya mempertanyakan kalimat tersebut.
"Apa sih artinya Om Telolet Om?" tanya The Chainsmokers bingung.
Netizen Indonesia membalas pertanyaan para artis ini dengan semangat. Mereka menjelaskan dengan detail soal apa yang dimaksud dengan Om Telolet Om ini agar bisa dimengerti oleh para idola dan dunia secara keseluruhan.
"It's Indonesian and translates roughly to, 'Sir, honk the horn, sir!' Om= adult male, Telolet= beep/sound of bus honking," ujar seorang netizen membalas cuitan BamBam Got7.
Tak berhenti di sana, para netizen semakin gencar membawa 'Om Telolet Om' ini ke mancanegara. Kolom komentar para publik figur dunia dipenuhi oleh ungkapan tersebut. Lucunya, DJ Snake, DJ kenamaan dunia, ikut menulis komentar yang sama pada salah satu foto yang diunggah akun Donald Trump.
"Om Telolet Om," tulis DJ Snake dan Dillon Francis yang kemudian diabadikan oleh netizen dan menyebar luas. Screen capture komentar sang DJ pun jadi perhatian dunia.
Semakin seru saat para DJ top ini ternyata menanggapi serius permintaan netizen untuk me-remix suara klakson telolet. Sebut saja Firebeatz, musisi asal Belanda yang membuat remix Om Telolet Om singkat di akun YouTube-nya.
"Haha seperti yang kalian minta, teman-teman. Ini dia! #OMTELOLETOM," tulis Firebetz yang menyertakan link karyanya.
Begitu juga dengan Dillon Francis, DJ dan produser musik asal Amerika yang ikut meramaikan kehebohan ini. Lewat akun Twitternya, sang DJ mengunggah klip singkat yang memperlihatkan ia sedang bekerja.
"BUN UP THE TELOLET," tulisnya.
Hardwell pun tak mau ketinggalan. DJ ini duduk di balik kemudi dan ikut merekam momen saat ia membunyikan klakson. Ia pun memberi keterangan, 'Om Telolet Om' pada klip singkatnya tersebut di Instagram. Media Barat seperti Billboard juga turut membahas fenomena ini.
Perlu Hati-hati saat 'Bertelolet'
Meski fenomena 'Om Telolet Om' ini kini mendunia, masyarakat juga perlu memerhatikan efek lain yang ditimbulkan. Memburu klakson telolet saat ini rupanya dinilai cukup mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, para pemburu tak segan menggunakan kendaraan bermotor untuk mendekati bus di jalan raya. Belum lagi mereka yang berada di pinggir jalan kerap kali lupa menjaga keselamatan sendiri.
Fenomena 'Om Telolet Om', menurut Ketua Bismania Community (BMC), Arief Setiawan, juga bisa membuat kemacetan, karena aksi pemburu klakson telolet yang menunggu bus di jalan. Tak hanya itu, suaranya yang keras juga dianggap sangat mengganggu karena dapat membuat pengguna jalan kaget dan justru memicu kecelakaan.
"Baik sopir bus dan orang-orang pencari klakson ini harus bisa menjaga keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain. Jangan sampai mengganggu keamanan dan keselamatan akibat klakson telolet ini," katanya.
Senada dengan Arief, Kasubbag Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pitra Setiawan, juga menghimbau agar para pemburu lebih berhati-hati dan tetap menaati peraturan.
"Karena, dia (pemburu klakson) ini kan kadang ada di tengah jalan, enggak pakai helm. Tolong perhatikan keselamatan," ujarnya.