Muslihat Uang Gaib Dimas Kanjeng
- VIVA.co.id/Istimewa
VIVA.co.id – Seorang lelaki berbaju gamis putih panjang dengan tubuh tambun duduk di sebuah kursi. Mulutnya seperti merapal sesuatu dengan mata serius. Beberapa saat kemudian, tangannya pun seolah mengambil sesuatu di belakang punggungnya.
Mengejutkan. Setumpuk uang tiba-tiba muncul di tangannya. Lembar demi lembar uang itu pun dihamburkannya di atas lantai. Berulang-ulang aksi itu dilakukannya. Hingga membuat lembaran uang mulai dari Rp100 ribu hingga Rp50 ribu berserakan di lantai.
Setelah beberapa waktu. Lelaki yang dikenal dengan nama Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu pun berdiri. Tak ada benda apa pun di kursi tempat duduknya tadi. Tak ada juga tas atau dompet yang menyimpan tumpukan uang yang tadi dihamburkannya.
Taat pun bergegas masuk ke dalam ruangan pribadinya. Sementara sejumlah orang yang menonton dan mengabadikan aksinya mengeluarkan uang bergegas mengumpulkan lembaran uang yang berserakan di lantai.
Bak terpukau biji kecubung yang memabukkan. Para pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi pun kemudian serentak memisahkan uang pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Lalu mengikatnya dengan perekat untuk kemudian disusun di tumpukan uang yang terlihat menggunung di dalam ruangan tersebut.
Setelah itulah dalam sekejap, kejadian yang kemudian diabadikan dalam sebuah video itu beredar. Decak kagum pun mengalir melihat aksi Dimas Kanjeng. Namanya pun tersohor dan membius semua orang. Mencari uang bukan perkara mudah bagi yang malas. Karena itu, keahlian menggandakan uang yang ditunjukkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi pun menjadi buruan.
Kesaktian Taat Pribadi pun melambung dan membuatnya banyak dikagumi oleh orang. Karena itu, pada tahun 2006, ketika Dimas Kanjeng membuat padepokan. Hanya dalam waktu setahun, dua ribu orang langsung jadi pengikut setianya.
Dan dalam waktu singkat juga, lahan padepokan yang awalnya cuma dua hektare, bekal dari istri Taat Pribadi pun bertambah menjadi tujuh hektare pada tahun 2012. Dan konon, dari 'kesaktian' itu juga Dimas Kanjeng bisa mengumpulkan 23 ribu pengikut se-Indonesia.