Tol Jadi Jalur Utama Mudik, Macet Tak Terbendung

Antrean kendaraan di dekat gerbang tol Brebes Timur saat puncak musim mudik Lebaran 2016.
Sumber :
  • @PTJASAMARGA

VIVA.co.id â€“ Jalan tol kini menjadi primadona. Bahkan, telah menjadi jalur utama arus mudik para pemudik dengan kendaraan pribadi. Jalur tol yang seharusnya berfungsi sebagai jalur bebas hambatan, di saat mudik Lebaran tahun ini malah menjadi biang kemacetan.

Tahun ini, mayoritas pemudik, bahkan lebih memilih menggunakan jalur tol daripada jalur non tol. Tingginya volume kendaraan dari Jakarta menuju Jawa Tengah melalui tol Jakarta-Cipali-Brebes Timur, telah menyebabkan kemacetan panjang hingga mencapai 27 kilometer, pada H-5 Lebaran.

Kemacetan parah jelang Exit Brebes (Brexit) hingga hari ini, Senin 4 Juli 2016, masih terjadi dan mencapai 33 kilometer, dari kilometer 200 sampai dengan kilometer 249. Lama perjalanan Jakarta-Brebes pun menjadi 24 jam. 

Padahal, saat peresmian jalur tol Pejagan-Pemalang, Presiden Joko Widodo sempat menyombongkan bahwa waktu perjalanan Jakarta-Brebes bisa dipangkas menjadi empat jam. Tetapi, itu sepertinya hanya isapan jempol, di saat kepadatan kendaraan pemudik mengalir memenuhi ruas tol.

Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, Senin 4 Juli 2016, kemacetan mudik, terutama disebabkan adanya antrean kendaraan di pintu keluar tol Brexit, atau Brebes timur dan Pejagan. Sistem buka tutup pada pintu keluar gerbang tol Brebes, malah menyebabkan kendaraan bergerak lebih lambat.

Meski PT Pejagan Pemalang Toll Road, selaku operator Jalan Tol Pejagan-Pemalang ruas Pejagan Brebes Timur, telah membuka seluruh gardu yang ada di gerbang tol, kemacetan tetap terjadi, diakibatkan oleh padatnya kendaraan yang mudik.

Kendaraan baru bisa bergerak setiap 20 menit hingga 30 menit. Dalam kurun waktu itu pula, kendaraan dari Pejagan menuju Brebes Timur benar-benar berhenti, dan terlihat seperti parkir berjamaah.

Pihak Kepolisian saat ini tengah mengatur lalu lintas, untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi. Untuk sementara, contra flow (rekayasa lalu lintas) juga diberlakukan sejak pukul 09.00 WIB sampai dengan situasi normal kembali.

Untuk mengurangi kemacetan, pihak pengelola tol melakukan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow dan buka tutup jalur pintu masuk di bawah diskresi Kepolisian. Kendaraan pemudik telah dialihkan menuju jalur arteri Pantai Utara (Pantura) untuk mengurangi kepadatan. Sementara itu, jalur tol menuju Cipali, sementara diberlakukan sistem buka-tutup untuk mengurangi penumpukan kendaraan.

Direktur Pembinaan Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Eddi mengatakan, volume kendaraan yang akan keluar tol Pejagan arah ke Brebes terpantau padat, namun lebih landai dibanding hari kemarin.

"Ada peningkatan, tetapi relatif lancar tak seperti hari kemarin. Kemarin, sampai tak berjalan. Hari ini kepadatan rendah, tetapi jalan. Hari ini sudah bergerak," kata dia di Jakarta, Senin 4 Juli 2016.

Sementara itu, kepadatan volume kendaraan di Pantura turut memicu kemacetan di pintu keluar tol.  AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Tbk, Dwimawan Heru mengatakan, di H-2 mudik Lebaran ini, membeludaknya kendaraan yang melewati jalur Pantura berimbas ke pintu tol.

"Padat, Pantura macet total, berimbas ke tol," kata Dwimawan dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Diutarakannya, menurut pantuan petugas di lapangan, Jalan Tol Palimanan–Kanci mengalami kepadatan kendaraan dari kilometer 209 hingga kilometer 216, atau kurang lebih mencapai sepanjang enam kilometer. Selain itu, kendaraan yang menuju Tol Pejagan juga mengalami kepadatan hingga mencapai sepanjang 39 kilometer (KM).

"Info terbaru dari Pejagan, ada kepadatan kendaraan kurang lebih 39 km, mulai KM 209 di wilayah Palikanci sampai KM 248 Pejagan," kata dia lagi.

Berikutnya, kurang antisipasi di Brebes Timur...