Terminal 3 Ultimate Harus Angkat Derajat Bandara Soetta

Loket check-in di Terminal 3 Ultimate, Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fanny Octavianus

VIVA.co.id – Terminal 3 Ultimate Bandara International Soekarno Hatta (Soetta) segera beroperasi, rencananya mulai siap 15 Juni mendatang. Kepadatan bandara terbesar di tanah air itu diharapkan segera teratasi. Lebih dari itu, PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator melihat potensi baru. Mereka menargetkan Bandara Soetta menjadi bandara transit penerbangan internasional.

Manajemen PT Angkasa Pura II melihat potensi dari penerbangan yang mencapai yang melewati langit tanpa mendarat di Indonesia tiap tahunnya. Meski melewati langit Indonesia, penerbangan tersebut selama ini transit di negara tetangga. Bila telah beroperasi, diharapkan dapat menyerap sebagian dari 12-13 juta penumpang yang melewati langit Indonesia untuk transit.

Dukungan pemerintah pun sudah tegas disampaikan saat Presiden Joko Widodo meninjau terminal 3 pada 11 Mei 2016, lalu. Presiden Jokowi menyadari bahwa kapasitas Bandara Soetta sudah kewalahan menampung hilir mudik penumpang. Kapasitas terminan yang ada saat ini dipandang tidak lagi menampung lonjakan penumpang di musim liburan, apalagi di momen mudik yang segera tiba. 

Sebab itu, Presiden Jokowi minta kepastian bahwa terminal baru bisa beroperasi sebelum Idul Fitri atau Lebaran tahun 2016 ini. Optimisme Presiden Jokowi terjawab. PT Angkasa Pura II siap mengoperasikannya segera. Bila tidak ada aral melintang, Terminal 3 ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan mulai beroperasi pada 20 Juni 2016.

Pembangunan Terminal 3 Ultimate ini memang untuk mengatasi masalah kelebihan kapasitas penumpang di Bandara Soetta. Kapasitas maksimal semula hanya sebesar 22 juta orang per tahun ditingkatkan menjadi 25 juta penumpang per tahun dengan beroperasinya Terminal 3 Ultimate. Pembangunan Terminal seluas 370.000 m2 ini dikabarkan menelan dana hingga sekitar Rp5 triliun. [Baca: ]

Berdasarkan keterangan pers yang disampaikan Head of Corporate Secretary & Legal Angkasa Pura II Agus Haryadi, pengoperasian terminal baru tersebut menunggu commissioning final yang akan dilaksanakan Garuda Indonesia dan izin operasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Kalau hasil commissioning dan izin oke maka akan dilanjutkan dengan sosialisasi. Sehingga nanti pada 20 Juni, Garuda Indonesia sudah dapat beroperasi dari Terminal 3 Ultimate,” kata Agus Haryadi dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 8 Juni 2016.

PT Angkasa Pura II akan melakukan perpindahan operasional penerbangan yang berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Berdasarkan informasi yang didapat VIVA.co.id, Rabu 8 Juni 2016, perpindahan akan dilakukan secara bertahap mulai 15 Juni 2016.

Perpindahan akan diawali dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk rute domestik dan internasional yang sebelumnya menempati Terminal 2E & 2F pindah ke Terminal 3 ULTIMATE pada 15 Juni ini.

Pada saat yang sama untuk maskapai penerbangan Air Asia rute domestik dan internasional akan dipindahkan dari Terminal 3 Eksisting ke Terminal 2E dan 2F.

Sementara itu maskapai penerbangan Sriwijaya Air dan NAM Air akan pindah dari Terminal 1B ke Terminal 2F mulai 22 Juni 2016. Sementara Lion Air tujuan Denpasar, Jogja, Semarang dan Solo dipindahkan dari Terminal 3 eksisting ke Terminal 1B mulai 22 Juni 2016.

Adapun untuk semua penerbangan internasional pindah dari Terminal 2D dan E ke Terminal 3 Ultimate mulai Januari 2017. Sedangkan untuk maskapai penerbangan Citilink dan Batik Air dari Terminal 1C akan pindah ke Terminal 2D dan E pada Januari 2017.

Humas AP II Bandara Soeta, Khaerul saat dikonfirmasi menyatakan saat ini rencana tersebut masih dalam pembahasan. "Nanti akan kita sampaikan informasi yang lengkapnya kepada media," kata dia saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 8 Juni 2016.

Bandara Transit

PT Angkasa Pura II (Persero) rencananya akan segera menambah fasilitas di Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Terminal 3 Ultimate ini direncanakan akan menjadi bandara transit.

Direktur AP II Budi Karya Sumadi mengatakan, hal itu lantaran melihat potensi dari penerbangan yang mencapai 12 hingga 13 juta penumpang yang melewati langit tanpa mendarat di Indonesia tiap tahunnya.

"Yang lebih ironis, dari riset BCG (Boston Consulting Group), penerbangan yang melewati Indonesia tanpa mendarat, sekitar 12-13 juta penumpang dalam setahun. Mereka transit di negara tetangga. Kita ingin sebagian pindah ke Jakarta, dengan Ultimate 3 bagus ini potensi, Soetta akan jadi transit airport," ujarnya lewat keterangan resminya, Sabtu 7 Mei 2016.

Budi mengungkapkan, saat ini, Bandara Soetta hanya berhubungan dengan 31-35 kota. Masih kalah, jika dibandingkan Singapura dan Kuala Lumpur (KL), Malaysia, yang masing-masing menghubungkan 70 sampai 100 kota.

"Bayangkan negara yang relatif kecil seperti Singapura memiliki konektivitas dengan negara lainnya banyak sekali," tuturnya.

Selain itu, menurut Budi, dengan hadirnya bandara transit juga dapat meningkatkan jumlah turis yang akan berkunjung ke Indonesia.

"Dan kita tahu, apabila ada konektivitas penerbangan, directly akan membangun, meningkatkan seperti turis. Turis itu langsung, kalau ada penerbangan 100, masak sih enggak nyangkut 20," tuturnya. (asp)

Pengoperasian Terminal 3 ultimate ini, sesuai dengan target yang  diharapkan  sebelum  Lebaran tahun ini, sudah dapat beroperasi dari terminal baru. Sehingga para pelanggan Garuda, dapat menikmati mudik dari terminal baru dengan segala kecanggihan teknologi yang diterapkan di dalamnya.

Sementara itu, untuk maskapai selain Garuda, tetap akan beroperasi di terminal masing-masing seperti semula. “Beberapa hari ini, di media sosial beredar informasi perpindahan terminal maskapai nonGaruda yang beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Informasi itu tidak benar dan kami tentu akan selalu menginformasikan lebih awal apabila akan melakukan perubahan lokasi terminal,” ujarnya menambahkan.

Oleh karena itu, Agus mengimbau kepada setiap calon penumpang untuk mencari informasi akurat sebelum melakukan penerbangan, dengan menghubungi maskapai yang digunakan atau ke contact centre Angkasa Pura II di nomor 1500-138. Angkasa Pura II akan selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan pengguna jasa bandara.

Dukungan Pemerintah

Presiden Joko Widodo, yang didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama Angkasa Pura 2 Budi Karya Sumadi, dan Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo, melakukan sidak ke pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta, pada 11 Mei 2016, lalu.

Usai mengelilingi beberapa lokasi, dan berbincang-bincang dengan Menteri BUMN bersama dua dirut tersebut, Presiden Jokowi yakin bahwa Terminal 3 Ultimate ini dapat dioperasikan sebelum memasuki Idul Fitri, atau Lebaran 2016.

"Sebelum Lebaran, kita harapkan sudah dicoba, dicoba, dicoba. Oleh sebab itu, saya ingin memastikan kesiapannya. Tetapi, kalau melihat seperti ini, saya kira Insya Allah akan siap," kata Jokowi.

Pembangunan Terminal 3 ini, menurut keterangan Dirut Angkasa Pura, Budi Karya, sudah 98 persen. Sehingga, 26 Mei nanti akan selesai untuk konstruksinya. Sedangkan Garuda Indonesia akan melakukan uji coba selama dua pekan. Sehingga, sekitar 19 Juni ditargetkan bisa diresmikan.

Jokowi mengatakan, selama ini untuk kapasitas Bandara Soekarno Hatta sebenarnya sangat tidak memadai. Sehingga, pembangunan terminal baru sangat mendesak.

Untuk itu, Jokowi mengaku pembangunan akan terus dilakukan untuk tahap selanjutnya. Setelah Terminal 3 Ultimate ini bisa dioperasikan.

"Tadi, saya sudah langsung perintah ke bu menteri, harus sudah memikirkan lagi bangun selanjutnya, sudah ada satu, sudah ada dua, sudah ada yang ini ke tiga, harus langsung menuju keempat. Karena, dengan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini, nanti kalau tidak didahului pasti akan kurang lagi," jelasnya.

Jokowi menegaskan, infrastruktur harus dipersiapkan. Dengan begitu, akan menarik pihak lain untuk datang. Sebagai contohnya, Bandara Silangit di Sumatera Utara yang tidak digunakan sejak lama. Usai melihat kondisi itu, Jokowi memerintahkan untuk dibongkar dan diperbaiki.

Selain itu, Jokowi juga meminta Garuda untuk mengambil rute itu. Kini, sudah tiga kali dalam sepekan Garuda melintasi rute ke bandara tersebut. Bahkan, empat maskapai, kini juga mengambil rute itu.

"Artinya, kalau sudah ada yang memulai dan pemerintah punya komitmen benar mau membangun, semua akan datang. Ini hanya masalah kepercayaan," tegas dia.

(ren)