Karena Sabu Setitik, Ogan Ilir Rusak Sebelanga
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Tertangkapnya menyengat perhatian publik. Ulah bujangan berusia 27 tahun itu seumpama pepatah, 'karena nila setitik rusaklah susu sebelanga'. Maklum, hobi teler sang Bupati kini telanjur mencoreng nama Ogan Ilir.
Pada Minggu 13 Maret 2016, azan Magrib sebenarnya belum lama berkumandang di Kelurahan Karang Jaya Palembang Sumatera Selatan, ketika sebuah keributan kecil pecah di pintu pagar rumah milik . Muasalnya, ada sejumlah petugas dari Badan Nasional Narkotika (BNN) hendak meringsek masuk ke dalam rumah.
Empat jam bertahan, ketegangan pun akhirnya memuncak. Rumah pribadi milik itu pun didobrak paksa. Negosiasi rupanya tak membuahkan hasil.
Letusan senjata pun beberapa kali terdengar. Ribut mulut yang dari Magrib sudah berlangsung mulai berkurang. Namun, ketegangan masih menusuk.
FOTO: Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi saat diamankan petugas BNN atas keterlibatan narkoba, Senin (14/3/2016)
Minggu malam itu juga, sebanyak 18 orang akhirnya diamankan. Dua petinggi Kabupaten Ogan Ilir, yakni dan termasuk di dalamnya.
"Saat penangkapan ada perlawanan dari mereka, jadi tidak mendapatkan barang bukti. Alat hisap dihilangkan, sisa sabu juga tidak ditemukan," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Selasa 15 Maret 2016.
Pemeriksaan urine di tempat pun terpaksa dilakukan. Alhasil, 13 orang akhirnya dilepaskan. Sementara itu, lima lainnya, yakni , Murdhani (penjaga rumah), Faizal Rochie (PNS RS Ernaldi Bahar), Juniansyah (Swasta), dan Deny Afriansyah (PNS) terpaksa diamankan.
Pemain lama
Tertangkapnya sontak menyentak. Kabar penangkapan di rumah pribadi, yang konon ceritanya sedang digunakan pesta sabu itu dalam hitungan menit menjadi perbincangan publik.
Maklum, bupati muda yang baru berusia 27 tahun dan masih bujangan itu baru saja menjabat 37 hari di kursi . "Buat malu masyarakat saja. Terlebih lagi, kami warga Ogan Ilir," kata Sumarni, warga Palembang.
FOTO: Ilustrasi sabu-sabu
Penelusuran VIVA.co.id, kebiasaan buruk , sesungguhnya bukanlah kebiasaan baru. Kabar itu pun sempat berembus ketika Pilkada. Banyak pihak meragukan Ahmad Wazir bersih dari narkoba.
"Kalau saya sudah bukan hal baru. Memang dari sejak kuliah seperti itu ()," kata seorang teman dekat Ahmad Wazir yang meminta namanya dirahasiakan.
Namun, entah bagaimana caranya, masih menurut sumber tadi, diketahui sempat menghentikan sementara kecanduan narkoba itu ketika hendak mengikuti tes kesehatan, saat pemilihan kepala daerah serentak tahun 2015.
Terbukti, ia pun dinyatakan lolos kesehatan dan tidak tersangkut narkoba. Darahnya bersih berdasarkan pengakuan sejumlah dokter. "Tidak ada indikasi pengguna narkoba waktu tes kesehatan," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia Sumatera Selatan dr Rizal Sanif.