Kongres PAN Ricuh dan Ketua Umum Petahana

Pembukaan Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara
Sumber :
  • VIVAnews/Anwar Sadat

VIVA – Partai Amanat Nasional (PAN) telah menyelesaikan proses pemilihan ketua umumnya pada hajatan besar lima tahunan di Kongres V, Kendari, Sulawesi Tenggara 10-12 Februari 2020. Sang petahana Zulkifli Hasan kembali terpilih sebagai ketua umum dalam pemilihan dengan metode pemungutan suara itu.

Ada tiga calon ketua umum yang bersaing dalam pemilihan ketua umum kali ini. Mereka adalah Mulfachri Harahap, Drajad Wibowo, dan petahana ketua umum, Zulkifli Hasan.

Zulhas unggul sebanyak 106 suara dan berhak menjadi ketua umum PAN periode 2020-2025. 
Perolehan total suaranya adalah 331. Disusul Mulfachri Harahap dengan perolehan suara sebanyak 225. Sementara itu, Drajad Wibowo berada di urutan akhir karena hanya mengantongi 6 suara.

Dalam proses pemilihan ketua umum itu hanya dilakukan satu putaran. Siapa pun yang memperoleh suara terbanyak, dialah yang berhak menjadi ketua umum.

Kongres bagi PAN dan partai-partai lain merupakan forum tertinggi dalam setiap keputusan organisasi. Selain agenda pemilihan ketua umum, PAN juga akan membahas posisi politik mereka lima tahun mendatang. Kongres juga disebut membahas strategi partai jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2020.

Diwarnai Kericuhan

Namun, beberapa jam sebelum dibukanya Kongres V PAN itu, kericuhan terjadi di Hotel Claro, tempat diselenggarakannya kongres. Kericuhan tersebut terjadi sekitar pukul 14.40 Wita di lantai dua hotel itu.

Sejumlah massa memenuhi lantai dua dan berusaha masuk ke ruangan pendaftaran peserta kongres. Mereka menuntut agar proses pendaftaran peserta kongres untuk segera ditutup. "Tutup segera pendaftarannya. Kami minta ditutup sekarang juga. Karena sudah lewat batas waktunya. Tutup sekarang juga," kata seorang kader sambil berteriak.

Massa tersebut juga berusaha mengadang para peserta yang ingin mendaftar sejak di depan pintu masuk. Mereka mengancam akan memboikot kongres apabila pendaftaran masih diteruskan.

"Kalau masih dibuka juga pendaftarannya, kita boikot kongres. Jauh-jauh kita datang dari Maluku sudah siap. Kita tidak mau diperlakukan begini," teriak massa.

Diduga, mereka merupakan masa pendukung Mulfachri, sebab setelah selesai menyuarakan aspirasinya, mereka meneriakkan nama calon ketua umum itu. Namun mereka terlihat tidak memakai ID Card, tanda peserta ataupun atribut PAN lainnya.

Kericuhan dipicu akibat pendukung salah satu calon ketua umum Mulfachri Harahap yang protes pada panitia kongres, karena dinilai berat sebelah. Koordinator tim konsolidasi lapangan pemenangan Mulfachri Harahap, Asri Anas, menjelaskan kengototan alasannya. Massa yang mendukung Mulfachri kecewa lantaran panitia memperbolehkan peserta mendaftar saat batas waktu selesai.

"Panitia masih membuka registrasi peserta di atas jam 12.00 (Wita). Para peserta yang tidak registrasi hingga pukul 12.00 Wita di Kendari, harus didiskualifikasi kepesertaannya," kata Asri, di Kendari.

Kongres Memanas

***

Selasa, 11 Februari 2020, Kongres V PAN hari kedua kembali diselenggarakan di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kericuhan di Kongres V PAN.

Wakil Sekjen PAN, Soni Sumarsono mengatakan, sidang dibuka pada pukul 11.00 Wita. Yang membuka jalannya sidang adalah Ketua Pengarah (SC) Eddy Soeparno dan didampingi para anggota SC, antara lain Farhan Hamid, Saleh Daulay, Totok Daryanto, M. Najib, dan anggota lainnya.

"Yang akan dibahas dalam sidang antara lain adalah materi draf tata tertib kongres, draf acara, draf materi, draf  AD/ART, draf asas plaftorm PAN, draf garis perjuangan partai, draf program kerja, draf kebijakan partai, draf tata tertib pemilihan ketua formatur dan anggota formatur serta draf pemilihan ketua MPP (Majelis Penasihat Partai)," kata Soni di Hotel Claro.

Hadir juga dalam pleno pertama, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Soetrisno Bachir, serta Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Sidang ini berjalan tertutup dan awak media tidak diperkenankan untuk meliput.

Tapi, kongres tersebut berjalan memanas. Bahkan saking panasnya persaingan perebutan ketua umum PAN, jalannya kongres terpaksa harus diskors sampai dengan pukul 14.00 Wita.

Di dalam ruang sidang, massa berteriak dan protes dengan nada tinggi. Bahkan peristiwa saling lempar botol air mineral dan lempar kursi tak terelakkan. Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais harus dievakuasi karena situasi yang tidak kondusif

Salah satu calon ketua umum PAN, Mulfachri Harahap mengakui jalannya kongres memang memanas. Penyebabnya adalah karena masalah registrasi kepesertaan dalam kongres.

"Ini kan soal kepesertaan, lagi-lagi sejak kemarin saya bilang bahwa SC (ketua pengarah) harus menyelesaikan dulu persoalan-persoalan yang menyangkut masalah kepesertaan. Kita tahu bahwa ada sejumlah daerah, ada sejumlah pemilik suara yang masih diperdebatkan status kepesertaannya. Ini saya sampaikan kemarin. Kalau ini tidak diselesaikan sejak awal, ini potensi untuk menjadi masalah," kata Mulfachri saat keluar dari lokasi kongres.

Mulfachri mengatakan, registrasi peserta telah ditetapkan pada Senin pukul 09.00 Wita sampai dengan 12.00 Wita. Namun, banyak peserta yang tak mampu memenuhi syarat dan akhirnya panitia menggelar rapat untuk mencari solusi

"Ada berbagai macam persoalan yang diputuskan dalam rapat itu. Di antaranya soal dibukanya kembali, tapi dengan kesepakatan bahwa soal-soal yang menyangkut perdebatan, soal kepesertaan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan SC yang khusus membicarakan soal dibukanya kembali pendaftaran untuk peserta kongres," ujar Mulfachri.

Mulfachri mengatakan, meski berjalan memanas, sejauh ini jalannya kongres masih dapat dikontrol dan merupakan hal yang biasa dalam sebuah kongres partai politik.

Baca juga: Kongres PAN Ricuh, Pemilihan Ketua Umum Dipercepat

Akibat kericuhan tersebut, pintu ballroom hotel lokasi kongres hancur. Sejumlah peserta juga mengalami luka-luka akibat kericuhan tersebut.

Polisi berjaga di sekitar Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sebelum kericuhan terjadi, Polri telah mengerahkan sekitar 1.200 personel untuk mengamankan jalannya Kongres V PAN itu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, selain mengerahkan ribuan personel dari Polda Sultra, Polri juga mengerahkan sebanyak dua SSK atau sekitar 200 anggota Brimob dari Polda Sulawesi Selatan.

"Ada 1.200 personel Polri menjaga di sana mengamankan Kongres PAN. Dan juga didukung dua SSK Brimob dari Sulsel," kata Argo di Mabes Polri.

Aparat kepolisian juga bahkan mengamankan satu orang peserta Kongres V PAN, lantaran kedapatan membawa senjata tajam. Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol. Merdysyam, mengatakan pria tersebut kedapatan membawa senjata tajam saat pihak kepolisian melakukan razia di pelabuhan.

"Kita waktu ada datang dari feri, rombongan datang kemari itu memang kita melakukan razia. Dan memang didapati satu orang membawa senjata tajam," kata Merdysyam saat berbincang dengan VIVAnews.

Tensi Memanas Hanya Dinamika

***

Zulkifli Hasan memang telah resmi terpilih kembali sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional periode 2020-2025 dalam Kongres V di Kendari, Sulawesi Tenggara itu. Zulkifli berhasil mengungguli kandidat lainnya yakni Drajad Wibowo dan Mulfachri Harahap. 

Mulfachri sebelumnya digadang-gadang menjadi pesaing terkuat Zulkiflli dalam PAN itu. Meski jelang pemilihan lewat voting, dua barisan pendukung sempat baku hantam dan diwarnai aksi pelemparan botol air minum hingga kursi yang berujung 30 orang luka-luka.

Proses penghitungan suara sempat berlangsung sengit antara Zulhas dan Mulfachri. Keduanya kejar-kejaran suara. Namun, akhirnya Zulkifli semakin unggul. Mulfachri pun mulai berlapang dada atas hasil suara itu.

Pada saat proses penghitungan masih berjalan, Mulfachri langsung menyambangi Zulhas di tempat duduknya. Kemudian, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu menyampaikan selamat kepada Zulhas. Mereka berdua berpelukan saling menerima hasil.

Peristiwa ini pun disambut tepuk tangan oleh para kader. Tampak eks Ketum PAN Hatta Radjasa yang menyaksikan momen itu pun tampak ikut memeluk Mulfachri. 

Sementara itu, Zulkilfi mengatakan, adanya tensi yang memanas dan sejumlah kericuhan yang terjadi merupakan dinamika dalam partai politik. Kata dia, yang terpenting membuat semuanya agar bisa bersatu.

"Akhirnya kongres kita, saya berharap berkat bersatu kembali, PAN akan jadi partai besar. Semoga Allah memberikan kekuatan," ujar Zulkifli.