Game of Thrones Season 8, Jangan Harap Happy Ending

Jon Snow dan Daenerys Targaryen dalam Game of Thrones Season 8.
Sumber :
  • HBO

VIVA – Masih ingat beberapa tahun lalu saat saya akhirnya menonton serial Game of Thrones (GoT) untuk pertama kalinya, setelah dibuat penasaran melihat orang-orang terdekat begitu terobsesi dengan serial tersebut. And here I am now with the same obsession, as big as theirs.

Namun, sebelum akhirnya terobsesi dan menjadi satu dari jutaan die hard fans GoT, ada momen di mana saya sempat heran saat menonton Season 1, karena tak ada satu pun adegan peperangan yang ditampilkan.

Padahal dari cuplikan dan gambar-gambar di internet yang saya lihat, GoT merupakan serial fantasi kolosal layaknya The Lord of The Rings. Harusnya banyak dong adegan pertempurannya. Saya ingat beberapa kali menanyakan pertanyaan yang sama, "Mana adegan perangnya?"

Setiap tokoh-tokohnya dikisahkan akan menghadapi perang, saya langsung dibawa ke adegan usai perang, di mana puluhan mayat tergeletak di lokasi yang porak poranda. Adegan pertempurannya sendiri tak pernah ditampilkan di Season 1.

Belakangan saya tahu bahwa sebelum menjadi sebesar sekarang, di awal-awal penayangannya, serial yang terinspirasi dari novel karya George R. R Martin berjudul A Song of Ice and Fire itu belum memiliki bujet untuk menampilkan adegan perang, dengan ratusan pemeran tambahan dan Computer-Generated Imagery (CGI) keren.

Bahkan baru-baru ini salah satu pemerannya, Maisie Williams (Arya Stark) mengungkapkan, saat proses syuting Season 1, para aktor GoT harus rela menginap di holiday inn, bukan hotel bintang lima seperti artis-artis Hollywood pada umumnya.

Meski menggandeng sejumlah aktor kawakan dengan nama besar di dunia perfilman, seperti Sean Bean (Eddard/Ned Stark) dan Iain Glen (Jorah Mormont), namun mayoritas aktor yang terlibat di serial ini merupakan aktor-aktor muda yang baru melakukan debut di GoT. Bahkan tak sedikit dari mereka yang masih berusia belasan tahun. Termasuk Maisie, Sophie Turner (Sansa Stark) dan Isaac Hempstead Wright (Bran Stark).

Saat proses produksi beberapa season awal, GoT pun para pemerannya masih tertangkap kamera sering bepergian naik subway di negara asal mereka, seperti masyarakat pada umumnya. Dan mereka bisa naik subway dengan nyaman tanpa dikerubuti fans. Itu karena GoT memang baru populer ketika telah memasuki Season 4.

Tetapi tanpa bujet besar sekali pun, serial ini mampu membuat penonton terkesima dengan alur ceritanya yang menarik, menegangkan, membuat penasaran, penuh dengan kejutan serta membangkitkan tangis serta amarah penonton karena kematian karakter-karakter utamanya yang tragis dan mengagetkan. Semakin hari semakin banyak orang yang setia menonton episode demi episode, season demi season.

Seiring dengan melejitnya popularitas GoT, serial ini pun semakin menambah bujet produksi. Adegan peperangan pertamanya, Battle of Blackwater terjadi di Season 2 Episode 9. Diikuti dengan sejumlah pertempuran epik penuh CGI mengagumkan dan melibatkan ratusan orang di season-season berikutnya.

Sebut saja The Watchers on the Wall (S4E9), Hardhome (S5E8), The Dance of Dragons (S5E9), Battle of the Bastards (S6E9), Stormborn (S7E2), The Spoils of War (S7E4), dan Beyond the Wall (S7E6) yang layak disandingkan dengan adegan peperangan film layar lebar.

Dua hari lagi, Season ke-8 sekaligus terakhir GoT akan tayang perdana di Asia pada waktu yang sama dengan Amerika Serikat, yakni Senin, 15 April pukul 08.00 WIB, dengan penayangan ulang pada hari yang sama pukul 21.00 WIB di HBO. Lima episode selanjutnya tayang setiap Senin pada waktu yang sama.

Jutaan pasang mata akan menyaksikannya di televisi maupun secara online streaming. Ya, delapan tahun kemudian sejak pertama kali tayang pada April 2011, GoT bukan hanya menjadi the most highly anticipated events dalam sejarah pertelevisian, namun juga bagian besar dari pop culture.

Dari rilis yang diterima VIVA dari HBO, Jumat, 12 April 2019, serial fenomenal ini telah disiarkan di 207 negara. Jumlah penonton di AS selama tujuh season mencapai lebih dari 130 juta. Dengan lebih dari 100 lisensi secara global, GoT pun menjadi tayangan dengan lisensi terbanyak dalam sejarah HBO.

Delapan season-nya juga difilmkan di sepuluh negara, yakni Irlandia Utara, Republik Irlandia, Maroko, Malta, Spanyol, Kroasia, Islandia, Amerika Serikat, Kanada, dan Skotlandia. Ada 50 lokasi syuting di Irlandia, termasuk 49 di Irlandia Utara dan satu di Republik Irlandia.

Selama tujuh season, GoT juga telah meraih total nominasi 132 Emmy dan 47 kemenangan, tujuh nominasi Golden Globe dan satu kemenangan, 18 nominasi SAG Award dan tujuh kemenangan, 17 nominasi Critics’ Choice Award dan satu kemenangan serta memenangkan tujuh AFI award.

Yang Telah Terjadi

Banyak yang telah terjadi di season-season GoT sebelumnya. Yang pasti, Season 7 yang tayang pada 2017 mengisahkan tentang Jon Snow (Kit Harington), yang telah dinobatkan sebagai The King in The North, akhirnya berhasil meyakinkan Daenerys Targaryen (Emilia Clarke) dan Cersei Lanniser (Lena Headey) untuk membantunya melawan pasukan White Walkers di bawah pimpinan The Night King yang bakal menyerbu Westeros.

Walaupun sebenarnya Cersei berbohong. The Queen of Seven Kingdoms itu sama sekali tidak berniat untuk membantu Jon dan kawan-kawan melawan White Walkers. Euron Greyjoy yang tadinya diceritakan kabur karena takut dengan White Walkers sebenarnya diutus Cersei (Pilou Asbaek) pergi ke Essos untuk membawa pasukan The Golden Company ke Westeros.

Tapi setidaknya, Jaime Lannister (Nikolaj Coster-Waldau) yang tadinya berada di pihak Cersei kini dikisahkan berpindah kubu. Di akhir Season 7, ia memutuskan pergi meninggalkan King’s Landing untuk bergabung bersama kubu Jon-Daenerys di Winterfell.

Sementara itu, Jon dan Daenerys yang akhirnya terlibat hubungan asmara juga tengah dalam perjalanan menuju Winterfell untuk mempersiapkan pertarungan melawan White Walkers. Di Winterfell sendiri, anak-anak Stark, yaitu Sansa, Arya dan Bran telah berkumpul. Mereka baru saja menghukum mati Petyr Baelish a.k.a Littlefinger (Aidan Gillen), dalang di balik terjadinya konflik antara keluarga Lannister dan Stark di Season 1.

GoT juga mengungkapkan rahasia besar yang berpotensi jadi kunci penting di Season 8 nanti. Jon bukanlah bastard atau anak haram Ned Stark. Ia ternyata merupakan anak dari saudara perempuan Ned, Lyanna Stark (Aisling Franciosi) dan Rhaegar Targaryen (Harry Lloyd).

Sebelum meninggal, Lyanna dan Rhaegar juga sudah menikah diam-diam. Membuat Jon yang bernama asli Aegon Targaryen menjadi pewaris sah tahta Iron Throne. Namun, hal ini baru diketahui oleh Bran dan Samwell Tarly (John Bradley).

Season 7 berakhir dengan adegan Viserion, naga Daenerys yang kini sudah menjadi zombie membakar dan meruntuhkan The Wall, memberikan jalan masuk bagi ratusan ribu pasukan White Walkers menuju Westeros.

Menanti Season 8

Bicara tentang Season 8, melansir Entertainment Weekly, dilaporkan bahwa musim ini terdiri atas enam episode dengan durasi bervariasi, mulai dari 54 menit hingga 1 jam 22 menit. HBO menjanjikan berbagai kejutan dan pertempuran dahsyat, yang jauh lebih besar dan menegangkan dari season-season sebelumnya. Maisie Williams pernah memberikan bocoran, "Akan terjadi banyak kematian di season ini".

Yang pasti, Battle of Winterfell, pertempuran antara manusia dan pasukan The Dead yang akan tayang di Episode 3, digadang-gadang bakal menjadi pertempuran terbesar, bukan hanya dalam GoT, tapi juga dalam sejarah pertelevisian dunia. Bayangkan saja, dibutuhkan waktu 55 hari proses syuting Battle of Winterfell, mengalahkan rekor GoT sebelumnya saat melakukan syuting Battle of Bastard di Season 6 yang membutuhkan waktu 25 hari.

Saat itu 600 kru, 500 pemain tambahan, 70 ekor kuda, dan 65 stuntman dilibatkan. Sementara itu, untuk Battle of Winterfell, dibutuhkan dua kali lipat dari jumlah tersebut.

Proses produksi Season 8 memakan waktu selama 42 pekan. Satu episode di musim itu juga diperkirakan menghabiskan dana produksi hingga US$15 juta (Rp211 miliar). Jumlah keseluruhan pemain tambahan yang digunakan sebanyak 12.986 orang di Irlandia Utara dan 2.000 kru Irlandia Utara sepanjang Season 8.

Dari trailer, teaser, dan foto-foto resmi Season 8 yang sudah dirilis juga terungkap bahwa musim ini dimulai dengan kedatangan rombongan Jon-Daenerys di Winterfell. Begitu pula dengan Jaime.

Mereka akhirnya bersatu untuk melawan musuh sebenarnya, The Night King dan pasukan White Walkers. Banyak yang berspekulasi bahwa nantinya Jon akan mendapat kesempatan menaiki salah satu naga Daenerys, Rhaegal, yang diberi nama dari nama kakak Daenerys sekaligus ayah Jon, Rhaegar.

Sedangkan Cersei masih bertahan di King's Landing. Entah apa rencananya dalam menghadapi perang melawan Daenerys atau mungkin White Walkers, jika kubu Jon-Daenerys kalah di Battle of Winterfell. Yang pasti, Golden Company tampak tengah berlayar menuju Essos untuk menambah jumlah pasukan Cersei.

Teori-teori Populer

Berbagai teori juga diyakini bakal terjadi di Season 8. Salah satu yang paling terkenal adalah teori mengenai kelahiran kembali Azor Ahai atau The Prince or Princess Who Was Promised. Banyak penggemar yang menduga bahwa Azor Ahai adalah Jon atau Daenerys.

Namun, tak sedikit juga yang berpendapat bahwa Jaime lah sang Azor Ahai yang pada akhirnya akan membunuh Cersei dan mengalahkan The Night King dengan pedang Lightbringer.

Teori lain yang tak kalah populer adalah tentang Bran Stark yang sebenarnya merupakan The Night King. Tak bisa dimungkiri bahwa keduanya memiliki sebuah hubungan misterius yang nantinya akan dijelaskan di Season 8.

Ada juga yang mengatakan bahwa The Night King bakal menghidupkan kembali para anggota keluarga Stark yang telah meninggal dan dikubur di ruang bawah tanah Winterfell. Teori ini lahir dari adegan di mana Arya terlihat berlari terengah-engah di lorong ruang bawah tanah Winterfell. Wajahnya penuh darah dan dari matanya terpancar kengerian. Ia bahkan sempat terisak ketakutan.

Adegan dalam trailer tersebut membuat fans berpendapat bahwa The Faceless Girl itu tengah berlari dari kejaran seseorang yang ia kenal, yang telah berubah menjadi White Walker.

Jangan buru-buru berpikir itu hal yang tidak mungkin, karena tak ada yang mustahil dalam GoT. Serial ini terkenal gemar bikin penonton jantungan dengan menyajikan adegan-adegan kejutan dan kematian tokoh-tokoh penting secara tiba-tiba dengan cara tragis.

Sebagai penggemar, sah-sah saja untuk berharap jagoan Anda akan bertahan sampai akhir atau bahkan berhasil duduk di kursi Iron Throne. Tapi rasanya GoT tak mengenal akhir yang bahagia. Apalagi salah satu bintangnya, Sophie Turner mengungkapkan bahwa GoT akan punya bittersweet ending dan akhirnya ia telah berdamai dengan nasib tokoh yang ia perankan, Sansa Stark di Season 8.

Jadi jangan harap happy ending untuk GoT. Seperti kata tokoh Ramsay Bolton, "If you think this has a happy ending, you haven't been paying attention". Valar morghulis! (art)