Tren Liburan, 'Dijepret' Kamera Profesional
- Pixabay
VIVA – “The memories are yours to treasure forever." Begitulah, pesan yang tertulis dalam website SweetEscape, layanan jasa fotografer profesional yang membantu para traveler mengabadikan beragam momen indah tak terlupakan, saat berpetualang melakukan perjalanan wisata ke berbagai tempat.
Tepat rasanya, jika momen liburan dinilai, akan menjadi kenangan yang tak terlupakan, tak bisa diulang, dan harus dihargai untuk selamanya.
Belakangan, aktivitas traveling bukan lagi sebuah aktivitas yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang. Traveling, kini, menjadi bagian dari gaya hidup yang tak afdol, jika tak diabadikan dalam bidikan kamera.
Momen traveling, bagi sebagian besar orang, kini menjadi sesuatu yang dijadwalkan rutin dengan penuh perencanaan matang. Bukan sekadar mempersiapkan barang bawaan, tiket perjalanan, tempat penginapan, tetapi yang juga menjadi bagian wajib, mencari fotografer profesional untuk mengabadikan berbagai momen liburan tak terlupakan.
Sebab, setiap jepretan kamera, akan sangat berharga, sehingga penting rasanya seluruh momen liburan terekam dalam kamera.
Tak hanya itu, seluruh anggota tim traveling, juga tak boleh terlewatkan, masuk dalam frame foto.
Karena hal itulah, Travel Photography atau kegiatan ber-photography sambil ber-traveling, meng-capture dan mengabadikan setiap momen yang dilihat saat melakukan traveling menjadi bagian penting.
Mayoritas yang bisa di-capture dari aktivitas traveling ini biasanya berupa pemandangan yang indah, aktivitas dari traveler itu sendiri, wisata kuliner di lokasi liburan, dan masih banyak lagi momen-momen yang bisa didapatkan dari kegiatan travel photography.
"Saat ini, kegiatan meng-capture ini telah menjadi wabah yang cukup mendunia di berbagai kalangan," kata salah seorang fotografer juga Founder Malang Travel Photography, Muhammad Fahmi kepada VIVA.
Menurutnya, lima tahun terakhir saat dunia teknologi dan smartphone semakin canggih, hampir setiap masyarakat dunia sudah terbiasa untuk mengabadikan momen dalam bentuk digital.
Bahkan, saat makan di sebuah restoran, sebelum menyantap hidangan, bukan berdoa yang dilakukan. Aktivitas yang terlihat, justru, meng-capture menu makanan sebelum melahapnya.
"Yang saya perhatikan, 80 persen dari mereka meng-capture dengan smartphone mereka terlebih dahulu sebelum menyantap makanan," katanya lagi.
Bahkan, ujarnya, ada yang sampai niat membawa kamera DSLR atau Mirrorless untuk meng-capture makanan yang telah ditata rapi. Mereka tidak rela kehilangan "moment digital" untuk sekadar di-upload di Sosial Media.
Aktivitas Food Photography yang mereka lakukan, sebenarnya juga bagian dari travel photography, karena melakukannya saat mereka sedang melakukan perjajanan.
Atas pengamatan tersebut, banyak yang melihat, aktivitas ini, bisa jadi peluang yang cukup menarik untuk memulai usaha jasa Travel Photography untuk membantu menyelesaikan beberapa permasalahan para traveler yang ingin mendapatkan hasil dokumentasi liburan keren tanpa menghilangkan esensi dari kegiatan liburan.
Berikutnya, jadi tren>>>
***
Jadi Tren
Menggunakan jasa fotografer profesional ataupun Travel Photography saat liburan pun, belakangan makin jadi tren. Apalagi, semenjak sejumlah selebriti ikut memamerkan foto-foto liburannya sambil mencamtumkan tagar atau bahkan mention jasa foto yang digunakannya.
Seperti yang dilakukan oleh aktris cantik Donita. Lewat akun Instagram miliknya, dia memajang foto liburan bersama suami juga dua buah hatinya.
Banyak jepretan foto yang jadi momen tak terlupakan ia ceritakan, ketika berlibur ke Korea Selatan.
"Foto sama anak kecil itu gampang2 susah.. banyakan susahnya dr pada gampangnya.. soalnya kita harus ngikutin mood nya anak.. foto2 kmaren liburan di Korea sama svarga terhitung sukses sih.. soalnya difotoin sama @rufusazarya .. motretnya secepat kilat.. udah dapet.. rufus ini photographer yg stay di korea,, gesit, suka anak kecil (jd jng khawatir kl mau foto sama anak, dia jago deh ngajakin anak buat mau ngikutin arahan.. jd fotonya sambil diajak main.. anak jd happy di foto," kisah Donita dalam caption fotonya.
Tak hanya Donita dan keluarga kecilnya, pasangan Ringgo Agus dan Sabai, juga tak ketinggalan menggunakan jasa fotograger profesional ketika berlibur. Salah satunya, saat pasangan ini berlibur di Hong Kong.
"Pengalaman paling seru buat sayah di hongkong waktu sewa kostum dan foto2 di old town central coba booking kostum di @klooktravel_id , harga macem2,ada yg sewa kostum doang.. atau bisa foto studio atau bisa difotoin jg sama orgnya, dan di guide buat diajak keliling daerah skitaran yg kece berat Dan gini deh...follow akun @klooktravel_id yg ada foto sayanya sama bojo.." tulis Ringgo di akun Instagram miliknya.
Diakui fotografer, Fahmi, menggunakan jasa fotografer profesional saat traveling memang memiliki banyak keuntungan. Dengan jasa profesional, momen liburan tak hanya terekam dalam foto selfie yang hanya memperlihatkan wajah saja tanpa memperlihatkan pemandangan indah tempat liburan.
"Ya, Anda akan banyak kehilangan momen yang indah saat Anda melakukannya semua sendiri. Belum lagi, jika Anda memiliki baby/kids yang harus Anda rawat selama perjalanan, tidak akan terbayangkan betapa susahnya mendapatkan momen bisa berfoto bersama jika seperti itu," kata Fahmi.
Tanpa jasa fotografer, biasanya beberapa traveler melakukan sesi foto secara bergantian dengan anggota keluarga lainnya. Jika sudah seperti itu, hasilnya akan jarang sekali mendapatkan foto bareng bersama anggota full, bahkan tidak akan ada. Bisa saja, apabila Anda meminta bantuan wisatawan lain untuk meng-capture 1-2 frame, tetapi apakah itu akan Anda lakukan selama perjalanan?
"Tentu, ini akan jadi tak nyaman."
Dengan adanya jasa fotografer, traveler pun bisa tetap menjalankan liburan dengan nyaman tanpa takut kehilangan momen.
Selanjutnya, menjamur>>>
***
Menjamur
Adanya sosial media, memang memudahkan seseorang pamer aktivitas traveling. Dari situ pula, bisnis jasa Travel Photoghraphy mulai menjamur.
Beragam penawaran paket murah dan promosi hasil jepretan di Instagram, berlomba-lomba memikat konsumen. Di Indonesia, jasa ini pun mulai menarik perhatian.
"Orang Indonesia suka banget foto-foto, sebagai media untuk menyimpan memori ketika mereka traveling, dan untuk sosial media. Dan, trennya adalah menggunakan jasa fotografer karena ingin foto yang hasilnya bagus dan tidak repot," kata Rufus, salah seorang fotografer freelance dari Frame A Trip.
Frame A Trip sendiri, terang Rufus menawarkan jasa fotografer dengan harga yang cukup terjangkau, meski wilayahnya hanya di sekitar Korea Selatan.
"Paket sesi foto bersama jasa aku (rufustory), start from US$350 (Rp5 juta) untuk dua jam sesi foto di satu atau dua tempat, mendapatkan minimal 100 foto sudah diedit," terangnya.
Tempat paling favorit, khusus untuk traveling dan tempat foto di Korea Selatan adalah Istana Raja Gyeongbokgung di Seoul. Tak hanya itu, saat liburan ke Negeri Ginseng, banyak pula yang suka difoto mengenakan kostum tradisional Korea Hanbok.
Jika tertarik memesan jasa ini, Rufus mengatakan, biasanya para calon customer mencari informasi kontak fotografer lewat Instagram, atau bahkan menghubungi langsung photography company seperti frameatrip.com.
Tak hanya Frame A Trip, lewat website-nya, Sweat Escape juga tak kalah gesit menawarkan jasa fotonya. Bahkan, lebih luas lagi. Jika Anda menggunakan jasa foto ini, ada lebih dari 400 kota dari lima benua di dunia yang bisa Anda abadikan dengan jepretan kameraman profesionalnya.
Harga yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari destinasi Asia seperti Bali dan Bandung, untuk satu jam sesi foto ditawarkan mulai harga termurah US$99 setara Rp1,5 juta hingga yang termahal di kawasan Asia seperti Malaysia, Thailand hingga Jepang, bisa mencapai kisaran US$300-US$400 setara Rp4 juta-Rp5 jutaan.
Tidak jauh berbeda pula dengan biaya jasa foto untuk kasawan Eropa, Amerika, Australia hingga Afrika. Harga termahal yang ditawarkan US$500-US$600, setara Rp7 juta- Rp8 jutaan dengan waktu sesi foto sekitar 1-2 jam untuk satu lokasi.
Tetapi, jika Anda hanya ingin berlibur di kawasan Malang Jawa Timur, jangan khawatir. Karena di Malang, juga ada penawaran foto liburan dengan jasa fotografer profesional seperti yang ditawarkan oleh Malang Travel Photography.
"Biayanya Rp500 ribu per dua jam. Kenapa kita murah, karena kita mau cari market dulu, fotografer dibayar Rp500 ribu untuk dua jam pun mau," kata Fahmi, Founder Malang Travel Photography.
Tak hanya itu, ada juga paket hemat yang ditawarkan. "Paketnya ada lagi, untuk couple dua orang satu lokasi Rp500 ribu. Family itu maksimal enam orang, dua lokasi untuk empat jam Rp750 ribu. Dan, grup maksimal 10 orang dua lokasi selama empat jam hanya Rp1 juta," terangnya.
Bagaimana, tertarik mengabadikan momen liburan dengan jepretan kamera fotografer profesional? (asp)