Memecah Misteri Kapal Alien Oumuamua

Objek luar Tata Surya bernama Oumuamua.
Sumber :
  • www.news.sky.com

VIVA – Astronom mempunyai teori baru atas objek asteroid Oumuamua. Asteroid misterius yang berasal dari luar Tata Surya itu diduga merupakan wahana mata-mata dari kehidupan cerdas luar Bumi, alias kapal alien.

Dua astronom Universitas Harvard Amerika Serikat, Ali Loeb dan Schmuel Bialy mengungkapkan hal tersebut dalam makalah mereka yang diterbitkan pada jurnal Astrophysical Journal Letters edisi 12 November.

Dalam makalah tersebut, astronom Harvard menjelaskan, objek Oumuamua kemungkinan adalah wahana operasi penuh yang sengaja dikirimkan peradaban alien ke lingkungan sekitar Bumi.

Awalnya ahli tak mengklaim Oumuamua terkait dengan alien. Namun setelah astronom memelajari analisa matematis bagaimana objek antarbintang tersebut bergerak dengan cepat 196 ribu mil per jam itu, mereka menemukan perspektif baru.

Dikutip dari laman Metro, Selasa 6 November 2018, dalam makalahnya, tim Harvard itu meyakini asteroid Oumuamua didayai oleh tekanan radiasi surya yang diproduksi Matahari.

Astronom Harvard mengatakan, Oumuamua lebih cenderung merupakan jenis wahana antariksa yang bernama light sail. Jenis objek ini terbang di antariksa dengan mengandalkan lembaran raksasa dan sangat tipis layaknya perisai.

"Mempertimbangkan asalnya, kemungkinan Oumuamua adalah light sail, yang mengambang di ruang antarbintang sebagai puing-puing dari peralatan teknologi canggih," tulis kedua astronom Harvard tersebut.
   
Astronom menduga, alien membuang kargo mereka dan menghasilkan puing-puing yang terlihat mirip dengan asteroid Oumuamua.

Jenis wahana light sail buatan peradaban manusia antara lain proyek IKAROS dan Starshot Initiative. Wahana ini merupakan transportasi kargo antarplanet dan antarbintang.  

Teori kedua astronom itu memang perlu diuji, apalagi saat ini data tentang Oumuamua memang terbatas, mereka perlu data yang lebih banyak.

Selain itu, tantangan mengungkap sisi sebenarnya dari Oumuamua ini adalah soal posisinya. Saat ini Oumuamua telah meninggalkan Tata Surya dan tak lagi terpantau oleh teleskop.

Makanya, Loeb mengatakan fakta ilmuwan bisa mengamati Oumuamua menunjukkan ada kemungkinan kehidupan di luar Bumi.

***

Tentang Oumuamua

Merujuk pada Wikipedia, Oumuamua adalah objek antar bintang pertama yang terdeteksi melewati Tata Surya. Ia pertama kali ditemukan oleh Robert Weryk menggunakan teleskop Pan-STARRS di Haleakala Observatory, Hawaii, pada 19 Oktober 2017, 40 hari setelah melewati titik terdekat ke Matahari.

Lokasi deteksi di Hawaii itu jugalah yang menjadi latar belakang penamaan Oumuamua (berasal dari Bahasa Hawaii). Ketika pertama kali dilihat, jaraknya sekitar 33 juta km dari Bumi (setara 85 kali lebih jauh dari Bulan), dan sudah menjauh dari Matahari.

Oumuamua memiliki warna merah gelap, mirip dengan benda-benda di luar Tata Surya. Meski dekat dengan Matahari, ia tidak menunjukkan tanda-tanda ekor komet. Tetapi ia mengalami akselerasi non-gravitasi, berpotensi konsisten terhadap dorongan dari tekanan radiasi matahari.

Oumuamua juga memiliki perpanjangan yang signifikan dan tingkat rotasi, sehingga dianggap kaya logam dengan kepadatan yang relatif tinggi.

Dari segi pergerakan, Oumuamua berguling, bukan berotasi lancar, dan bergerak relatif sangat cepat menjauhi Matahari sehingga tidak mungkin ia berasal dari Tata Surya. Hal itu juga berarti bahwa Oumuamua tidak dapat dimasukkan mengorbit matahari, dan melanjutkan perjalanan melalui ruang antar bintang.

Sistem asal Oumuamua dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk bepergian di antara bintang-bintang tidak diketahui.

Staf  National Public Radio (NPR), Scott Simon mewawancarai astronom Seth Shostak dari SETI Institute pada tahun 2017, ketika Oumuamua baru terdekteksi. Menurut Shostak,dalam transkrip yang diterbitkan NPR, Oumuamua ini terlihat seperti batu karang berbentuk silinder panjang, mirip cerutu tapi lebih panjang diameternya. Ukuran panjangnya seperempat mil.

"Ya, memang, itu batu karang. Dan itu lebih seperti batu berbentuk cerutu karena sangat lebih panjang daripada diameternya," kata Shostak.

Pertentangan pendapat

Makalah yang ditulis Loeb dan Bialy tentang analisis Oumuamua adalah kapal alien, kelihatannya memang luar biasa. Hal ini juga diakui oleh ilmuwan lain. Namun, bukan berarti tanpa pertentangan.

Laman Gizmodo melaporkan, beberapa astronom skeptis terhadap makalah Loeb dan Bialy itu. Chanda Prescod-Weinstein, asisten profesor fisika di University of New Hampshire, mengatakan, "Sangat penting untuk tidak memanfaatkan merek institusi Anda untuk memperbesar hasil yang tidak diverifikasi atau sangat spekulatif." Pernyataannya ini dikutip dari Gizmodo, 7 November 2018.

“Itu tidak hanya memengaruhi reputasi departemen tetapi juga bagian lain dari lapangan,” ujarnya menambahkan.

Sumber-sumber yang dikutip dalam artikel NBC juga skeptis terhadap makalah ini. Coryn Bailer-Jones, seorang astronom di Institut Astronomi Max Planck di Jerman, mengatakan kepada NBC, “Kita harus bertanya pada diri sendiri: 'Di mana buktinya?' Bukan 'Di mana kurangnya bukti?' sehingga saya bisa masuk dalam hipotesis apa pun," ujar Jones.

Seth Shostak juga mengatakan, bahwa meskipun hipotesis itu cerdas, seseorang seharusnya tidak menerima hipotesis aneh, ketika hipotesis yang lebih mungkin, yaitu objeknya adalah komet atau asteroid, belum sepenuhnya dikesampingkan.

Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, astronom Jonathan McDowell mengatakan, kecil kemungkinannya bahwa objek tersebut adalah pesawat luar angkasa. Dan lebih mungkin bahwa salah satu asumsi kami saat ini tentang objek itu salah.

Katie Mack, profesor astrofisika dan komunikator sains di North Carolina State University, mengatakan, dia tidak berpikir ada yang salah dengan melakukan perhitungan ini, dan mengukur kemungkinan jika tidak ada alasan lain selain untuk mengetahui cara yang paling jelas untuk memecahkan misterinya.

"Tetapi sebagai pembaca, kami perlu menyadari bahwa hanya karena proposal mendapat banyak perhatian pers atau berasal dari seseorang dengan keahlian yang jelas, itu tidak berarti kami harus menganggapnya sebagai hasil akhir,” kata Mack.