Ubur-ubur Sengat Pengikut Aliran Sesat
- VIVA / Yandi Deslatama (Serang)
VIVA – Kerajaan ubur-ubur membuat geger warga Serang, Banten. Penyebabnya lantaran kelompok ini memberikan ajaran agama yang dianggap sesat. Kelompok ubur-ubur ini mengaku mengikuti ajaran Islam, namun jauh dari kaidah Islam. Kelompok ubur-ubur ini diketahui diketuai oleh pasangan suami istri bernama Rudi dan Aisyah mempunyai beberapa pengikut.
Aktivitas mereka berlangsung di rumah pimpinan kerajaan yang berlangsung setiap malam Kamis malam hingga Jumat dini hari. Tidak ada yang mengetahui ajaran apa yang disebarkan kepada pengikutnya. Namun faktanya, jemaahnya bukan warga sekitar yang berada di Sayabulu, Kota Serang, Banten, melainkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Warga yang resah melaporkan kegiatan sesat ini ke polisi. Tak butuh waktu lama, anggota polisi dan perwakilan MUI Serang mengepung rumah tersebut. Dari hasil pengeledahan, ditemukan sejumlah dokumen, salah satunya struktur organisasi di kerajaan ubur-ubur, di antaranya: Ketua Keluarga Kerajaan, Ketua pengembangan program kerajaan urusan ritual dll; kepala suku, Ketua pemberitaan dunia tentang hasil ritual, Seksi keamanan, Penasehat/sesepuh, Urusan ide kreatif untuk kerajaan, Seksi konsumsi/anggaran, urusan pertamanan.
Ketua RT setempat, Surya Maiharda mengatakan, warga sekitar sudah sering mengeluh dengan aktivitas yang menyimpang dari ajaran agama Islam.
"Saya mendapatkan keluhan dari warga sini, terkait adanya aktivitas keagamaan dari sekelompok orang," kata Surya di lokasi, Selasa, 14 Agustus 2018.
Mengatasi masalah tersebut, dia bersama tokoh masyarakat dan anggota kepolisian dari Polresta Serang bermusyawarah, membicarakan nasib rumah yang diabdikan kerajaan ubur-ubur dalam dua tahun terakhir.
Menurut keterangan warga, suami istri dan pengikutnya itu, selain tak pernah bersosialisasi dan salat berjamaah, juga tidak pernah nyambung saat diajak berbicara.
"Enggak pernah komunikasi, enggak nyambung diajak ngobrolnya. Baru dua tahun di sini. Mereka orang Sumedang kalau enggak salah. Setiap malam Jumat kumpul banyak orang," kata Sarbini, warga setempat yang rumahnya tak jauh dari Kerajaan Ubur-ubur.
Dari pantauan mereka, pengikutnya, berkumpul setiap malam Jumat atau Kamis malam, hingga pukul 04.00 wib subuh dan tak diketahui apa yang mereka lakukan, karena tertutup. "Itu yang punya rumah juga kalau ditanya kenapa enggak pernah ke mushola, jawabannya enggak ngelihat (buta) padahal banyak orang buta yang salat," ujarnya.
Ketua MUI Pusat KH Ma'ruf Amin mengatakan tengah menelusuri ajaran dari kelompok ini. "Nanti dipelajari dulu, nanti kita kirim tim ya. Belum, belum kan harus dipelajari dulu ajarannya seperti apa ya," ujar Ma'ruf Amin di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Agustus 2018.
Daftar ajaran sesat
Kapolresta Serang Ajun Komisaris Besar Polisi Komarudin mengatakan sudah meminta agar menghentikan kegiatan tersebut. Komarudin menjelaskan, polisi sudah menyita struktur organisasi kerajaan ubur-ubur.
Selain tak pernah salat berjamaah di masjid, kedua pimpinan kerajaan ubur-ubur pun dikenal warga sebagai pribadi tertutup, meski telah tinggal dua tahun di lingkungan tersebut. Pengikutnya yang mayoritas warga Jawa Timur dan Jawa Tengah itu kini diperiksa di Mapolresta Serang.
"Mereka mengaku muslim, namun melakukan kegiatan yang tidak lazim. Contohnya mereka bilang Allah SWT memiliki makam (kuburan). Ini yang jelas tidak masuk akal menurut ajaran Islam," kata Komarudin.
Dia menambahkan, dari pemeriksaan sementara kepada pimpinan kerajaan ubur-ubur ini, mereka mengaku jika kekayaan bangsa Indonesia disimpan di Bank Swiss dan Bank Griffin 1999 Birmingham. Mereka pun kini tengah mencari kunci untuk mencairkannya. Cara memperoleh kuncinya, mereka harus berzikir setiap malam Jumat hingga pukul 04.00 wib.
"Zikir yang mereka lakukan, dilakukan untuk membuka kunci yang konon katanya adalah kunci kekayaan bangsa Indonesia yang selama ini terpendam," kata dia.
Penyidik kepolisian, kata Komarudin belum bisa menarik informasi lebih banyak, karena pimpinan kerajaan ini lebih memilih diam. Begitupun pengikutnya, masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
"Sampai saat ini memang baru dua pengikut yang dimintai keterangan terkait aktivitas sehari-hari," ucap dia.
Meski begitu, polisi masih terus mendalami dugaan penistaan agama itu. Karena, menunggu keputusan dari MUI Kota Serang. Apakah termasuk ke dalam penistaan agama atau ada tindak pidana lainnya.
"Kita masih mendalami penistaan agama. Kami serahkan sepenuhnya ke MUI Kota Serang," ujarnya.
Lecehkan Islam
Sementara itu, Aisyah yang mengaku sebagi Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan yang mengakui Alquran dan Allah SWT ini sempat berkomentar. Dari pengakuannya, dia menyebut jika Allah SWT memiliki makam menyerupai petilasan.
Dia pun percaya Nabi Muhammad berjenis kelamin perempuan. Bahkan Aisyah menjelaskan kenapa setiap yang pergi haji mencium hajar Aswad, karena dianggap kelamin perempuan, Ka'bah pun bukanlah kiblatnya umat Muslim, namun tempat pemujaan berhala.
Sekretaris MUI Kota Serang, Anas mengatakan, jika ajaran mereka sudah dipastikan bukan Islam. "Kesimpulan kami dia bukan Islam. Dia menyebarkan atas nama Alquran, ini sudah meresahkan. Kalau seperti itu Islam sudah ternodai," kata dia.
Anas menjelaskan, kerajaan Ubur-ubur yang dipimpin oleh suami istri itu bertujuan untuk mencairkan sejumlah uang yang tersimpan di berbagai bank, baik dalam dan luar negeri. "Di luar negeri rekeningnya atas nama Maryam. Di dalam negeri atas nama Muhammad," ujarnya.