Mission: Impossible-Fallout, Ini Baru Film Action!
- Paramount Pictures
VIVA – Tam tam tararam tam tam tararam tam tam tararam...
Ketika saya menulis ini, soundtrack khas Mission: Impossible terngiang-ngiang di telinga. Mungkin, begitu juga dengan Anda yang saat ini sedang membacanya, membayangkan bagaimana Tom Cruise berlaga aksi bahaya, seolah punya banyak nyawa.
Tom Cruise tak bohong ketika bilang berada di balik kemudi helikopter yang dia pelajari 1,5 tahun lamanya. Dia lagi-lagi melakoni adegan berbahaya sebagai Ethan Hunt di film Mission: Impossible 6. Menerbangkan heli sendiri, menukikkannya dengan tajam, dan berputar 360 derajat, semua dilakukan Tom langsung, tanpa bantuan editing efek khusus.
Usia 55 tahun (saat syuting) tak membuat aktor Amerika ini kendor nyali. Justru sebaliknya, Mission: Impossible - Fallout bak sebuah album terbaik, kumpulan aksi-aksi fantastis sang penggawa dunia laga. Mau aksi balapan? Ada. Melompati gedung? Ada juga. Bergantungan di ketinggian? Tentu saja ada. Yang berbeda hanya levelnya, dibuat lebih advance, kelas atas.
Ethan Hunt mendapat misi baru yang akan musnah dalam lima detik setelah penjelasan akhir dibacakan, khas franchise Mission: Impossible. Misi kali ini soal bom Plutonium yang harus didapat dengan cara super sulit. Cara awal yang ditempuh Ethan dan kawan-kawan gagal dan menjadikan misi ini makin rumit.
Ethan kembali mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan dunia. Tak sendiri, dia masih ditemani tim IMF (Alec Baldwin, Simon Pegg, dan Ving Rhames). Bergabung bersama mereka ada juga Rebecca Ferguson, Michelle Monaghan, dan Henry Cavill.
Film ini sebenarnya diawali dengan penjelasan misi yang membingungkan penonton. Tapi yang pasti, kita tak akan punya waktu untuk memikirkannya dan sang sutradara, Christopher McQuarrie, punya cara untuk membuat kita memahaminya seiring jalan cerita.
Jika Anda penggemar film mata-mata, action, thriller, dan sejenisnya, tak sulit bagi Anda untuk menebak siapa penjahat di film ini. Tapi kelihaian McQuarrie yang juga berada di balik naskahnya, patut diacungi jempol. Film ini menyodorkan apa yang kita duga dan menampilkan apa yang tak terduga. Berkali-kali adegan 'gawat-tidak-gawat' sukses membuat penonton melek selama 2,5 jam.
Ya, film ini memang punya durasi panjang, 147 menit, menurut catatan Rotten Tomatoes. Namun nyatanya, seluruh adegan yang kerap nyaris bikin jantung copot itu berhasil membuat waktu terasa lebih singkat. Faktor lainnya ada pada bumbu humor dan bonus latar pemandangan yang tak membosankan. Mari kita bahas satu per satu.
Laga yang Nyata
Bukan Tom Cruise namanya jika tidak menyuguhkan laga sungguhan. Dalam wawancara singkatnya saat menjadi bintang tamu di acara Korea, Running Man, Tom Cruise mengatakan bahwa semua adegan laga di Mission: Impossible-Fallout ini dilakukannya seorang diri. Catat, tanpa pemeran pengganti.
Highlight-nya adalah adegan menerbangkan helikopter di antara gunung dan tebing bersalju. Dalam sebuah klip di balik layar yang pernah dirilis Paramount Pictures beberapa bulan lalu, diungkap, bahwa Tom harus berlatih sebanyak dua ribu jam terbang sebelum melakukan aksinya. Demi mendapatkan gambar dan pengalaman yang nyata, Tom dan kru harus bertaruh nyawa di sini. Sedikit kesalahan, dia dan lainnya bisa tewas seketika.
Usahanya memang tak sia-sia. Adegan tersebut jadi salah satu yang terbaik dari film ini. Tampak begitu nyata, tak seperti deretan film-film laga penuh efek komputer berteknologi canggih biasanya. Menurutnya, Mission: Impossible memang bukan dibuat untuk menghibur saja, tapi juga memberi rasa dan pengalaman nyata bagi para penontonnya.
"Kalian bisa melihat perbedaannya jika itu menggunakan efek Computer Generated Image (CGI). Mereka kartun, tidak nyata. Ketertarikanku adalah bagiamana caranya bisa menggaet audiens, bagaimana caranya agar mereka tak hanya menonton film, tapi merasakan pengalaman dan film itu sendiri," kata Tom Cruise.
Menariknya, adegan tersebut tak hanya mempertontokan Tom Cruise memutar 360 derajat helikopternya, tapi juga aksi akrobatik dan bergelantung pada seutas tali sebelum menggapai lambung helinya.
"Kok bisa masuk ke heli itu?" Reaksi dari karakter Benji yang diperankan Simon Pegg saat tahu Ethan Hunt sudah masuk ke helikopter adalah reaksi yang sama dengan penonton di studio. How come? Luar biasa memang.
Adegan-adegan serupa lain tak kalah bikin menganga. Kejar-kejaran motor dan melompat di antara gedung-gedung tinggi adalah aksi menakjubkan lain yang dilakukan Tom sendiri di film ini. Tak ketinggalan, skydiving dari ketinggian 25 ribu kaki.
"Segala sesuatu yang kalian lihat di film ini, aku melakukannya sendiri. Semuanya. Aku yang menyetir bebas, sesekali lebih dari 100 miles per jam," aku Tom soal adegan kejar-kejaran motor di tengah kota.
Tom Cruise bukan manusia super. Dia juga bisa cedera dan yang dialaminya di film ini cukup serius. Ayah dari Suri Cruise ini dikabarkan patah pergelangan kaki saat harus melakoni adegan mengejar Henry Cavill. Dalam sebuah wawancara dengan Graham Norton, Tom Cruise menceritakan kejadian nahas tersebut.
"Aku mengejar Henry dan bermaksud mencapai sisi dinding yang lain dengan mengangkat tubuhku, tetapi kesalahannya adalah kakiku menabrak dinding. Aku langsung tahu pergelangan kakiku patah dan aku benar-benar tidak ingin melakukannya lagi," katanya.
Cedera yang dialaminya itu pun membuat syuting terhenti sementara. Tak lama, hanya seminggu, sebab Tom memaksa untuk melanjutkan proses pengambilan gambar. Tom merasa punya komitmen untuk memastikan film keenam Mission: Impossible ini rilis sesuai tanggal semestinya.
Lalu, bagaimana dengan lawan mainnya, si Superman, Henry Cavill?
Meski dikenal sebagai pria berotot dan aktor laga yang cukup top, Henry Cavill tak malu mengakui bahwa dia tak sehebat Tom Cruise. Masih saat menjadi bintang tamu Running Man, Henry Cavill menyebut, selama syuting, hidupnya memang di tangan Tom Cruise.
Proses syuting yang memakan waktu selama 12 bulan membuatnya pasrah dengan apa yang disarankan Tom Cruise untuk adegan laganya. Sejumlah adegan, seperti aksi menembak dari dalam helikopter yang terbang, dilakoninya seorang diri. Tapi, Henry masih punya batasan yang tak berani dia lampaui.
"Ya, untukku, aku melakukan sebanyak yang kubisa tapi kebanyakan... segala sesuatu yang lebih dari itu, aku menghentikannya. Hidupku di tangan Tom selama 12 bulan," ujar Henry yang membuat orang-orang tertawa.
Menghibur dan Memukau
Mission: Impossible terasa makin segar dan tak membosankan sebab punya dialog dan sketsa humoris yang renyah, tapi tak berlebihan. Film ini punya jokes yang natural dan tidak sarkastis sehingga berhasil membuat penonton tak terbebani dengan makna di baliknya.
Tokoh Benji yang diperankan Simon Pegg adalah salah satu kunci kesegaran film ini. Menarik, karena dia bukan tokoh lucu yang dibuat dungu dan helpless. Sebaliknya, Benji lebih dari karakter yang cerdas dan jenaka. Dia adalah karakter yang penuh perhitungan dan sidekick Ethan yang tak diragukan lagi kapabilitasnya.
Namun, meski ini film action, bukan darah atau wajah babak belur yang diperlihatkan. Hal ini jadi sesuatu yang memang agak mengurangi esensi nyata yang ingin ditonjolkan sejak awal. Segala yang terlihat di film memang tampak begitu mengagumkan, tak seperti realitanya.
Ethan Hunt bukan manusia super. Tetapi di film, dia masih saja terlihat ganteng setelah lari super jauh, melompati gedung, balapan motor, tabrakan heli, hingga memanjat tebing dan masuk ke jurang. Tak banyak peluh yang mengucur hingga tanpa perlu dia seka. Tak sering dia terlihat terengah-engah dan tak ada debu yang menempel di wajahnya. Pakaiannya bahkan masih kece, tak ada robekan setelah semua yang dialaminya.
Beruntung, kejanggalan tersebut tertutup dengan visual pemandangan-pemandangan menakjubkan sebagai latar lokasinya. Sudut kota Paris yang romantis, dan alam Norwegia serta Selandia Baru akan membuat siapapun betah menatapnya. Setiap angle gambar di film ini rasanya indah dipandang. Mungkin, dalam beberapa waktu ke depan, lokasi-lokasi tersebut akan jadi buruan wisawatan.
Makin terlihat indah, karena sosok Ethan Hunt memang digambarkan sebagai pria penuh kasih. Cara Ethan menyayangi orang-orang di sekitarnya membuat film ini sebuah sajian lengkap yang bahkan, lebih bagus dari Bond. (umi)