Taubat Anak Band
- Instagram Bjah
VIVA – Kacamata hitam, tubuh kurus serta kumis tipis dan baju ketat menjadi ciri khas Bjah saat menjadi rocker. Kini, tak ada lagi pemandangan tersebut. Penampilan mantan vokalis The Fly ini berubah total. Jenggot dan jambang dibiarkan tumbuh menghiasi wajahnya. Kacamata dan celana cingkrang menemani penampilan sehari-hari pria pemilik nama Muhammad Hamzah ini.
Bjah memang tak eksis lagi di industri musik Tanah Air. Namun, perubahan penampilan Bjah yang 180 derajat itu mendapat sorotan. Perubahan penampilan pria berdarah Minang ini juga diikuti dengan postingan di Instagram miliknya yang lebih Islami. Ia banyak mengunggah ujaran kebaikan dan sejumlah ceramah dari ustaz terkenal.
Ya, Bjah menyatakan sudah berubah. Ia memutuskan berhijrah. Bjah merasa sudah saatnya memperbaiki hidup, yang selama ini jauh dari agama. Diakui Bjah, masa lalunya sebagai anak band memang identik dengan minuman keras, narkotika, dan wanita. Bjah tak menutupi masa lalunya yang hitam.
"Selama ini kan saya bandelnya minta ampun. Dari zaman sekolah lah saya memang udah bandel banget, kan terus kemudian band lah, terus kemudian narkoba lah, inilah, perempuan lah," katanya saat dihubungi VIVA di Jakarta.
Terkenal, dipuja-puja dan dikelilingi penggemar membuatnya semakin terlena. Ia hanyut dalam kehidupan duniawi. Hidupnya semakin bebas. Ia menjadi pecandu alkohol dan terjerumus narkoba.
Kasus demi kasus menjerat Bjah. Mulai dari kasus foto vulgar hingga masuk penjara karena narkoba tak juga cepat membuatnya tersadar. Ia juga gagal dua kali dalam membina rumah tangga.
"Waktu itu setiap saya lagi dalam keadaan kufur dalam keadaan jauh dari Tuhan itu, enggak lama sebulan dua bulan ada musibah ada kasus foto, langsung saya masuk penjara. Dan saat itu saya enggak ngerasa itu teguran dari Allah, saya malah dulu menganggap kok Allah benci banget sama saya," katanya.
Bjah tetap menjalani hidup seperti biasa. Mengalami kegagalan dalam karier dan usaha yang dijalaninya, membuat Bjah gelisah. Ia sempat mencurahkan kegundahannya karena masalah pekerjaan dengan rekannya di The Fly, Adit. Rekannya itu mengingatkan Bjah untuk bertaubat. Bjah mulai mendalami agama di akhir tahun 2016.
"Karena enggak ada pilihan lain, kalau bagi orang mungkin masih ragu atau masih masih, 'hijrah apa enggak ya'. Tapi kalau buat saya saat itu enggak ada yang bisa nyelametin saya, cuma Allah, jadi mau enggak mau saya, saatnya saya ngasih bendera putih ke atas, nyerah. ampun ya Allah," ujarnya bercerita.
Berhenti bermusik
Perjalanan hijrah Bjah membutuhkan proses yang sangat panjang. Diakui pria kelahiran 8 April 1975 ini, untuk memperbaiki jalan hidupnya tidak langsung mulus. Ia menemukan banyak halangan dan godaaan. Ia dua kali gagal untuk hijrah.
Namun, ia tak menyerah. Ayah dua orang anak ini terus mencari ilmu dan memperkuat keimanannya.
"Berat hijrah itu, seperti menggenggam bara api, menjadi asing baik di keluarga maupun lingkungan. Tapi kita punya Allah. Allah kumpulkan kita dengan hamba-hambanya yang saleh," katanya.
Bjah juga terus memperdalam ilmu agama melalui buku dan lainnya. Ia pun memutuskan untuk berhenti dari dunia musik. Terkait soal musik, Bjah memiliki cerita tersendiri. Ia sempat menolak untuk meninggalkan musik. Baginya musik adalah mata pencahariannya.
"Bimbang galau, gimana caranya saya tinggalkan satu-satunya sumber nafkah saya selama puluhan tahun ini," ujarnya. Terlebih lagi, di saat bimbang tersebut, tawaran yang datang justru semakin banyak. Ia memilih pasrah dan memohon petunjuk Sang Pencipta.
"Kembali lagi nangis-nangis minta petunjuk sama Allah, sampailah dapat sebuah hadits. Ini seperti ditampar saya. Bono, Kurt Cobain, Jim Morrisson," ujarnya.
Saat ini, Bjah memang sudah meninggalkan dunia panggung dan seni. Kegiatannya saat ini adalah bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan. Ia menikmati dan bersyukur dengan hidup yang dijalaninya bersama istri dan kedua anaknya.
"Walaupun saya sudah tidak nyanyi lagi, produserin lagi, main film lagi, jadi sutradara lagi. Tapi demi Allah dan Rasulnya, hidup saya lebih cukup dari yang pernah saya dapatkan dari masa lalu," ujarnya.
Proses panjang
Bjah bukan satu-satunya anak band yang memilih hijrah dan memperdalam agama Islam. Noor Al Kautsar atau yang akrab disapa Ucay juga memutuskan meninggalkan dunia hiburan dan memilih aktif dalam kegiatan keagamaan.
Ucay sendiri sebelumnya bergabung dengan band Rocket Rockers. Ia bergabung dengan band asal Bandung tersebut sejak 1999. Saat kariernya sedang bersinar sebagai vokalis band tersebut, Ucay memutuskan untuk hengkang. Ia mundur sebagai vokalis Rocket Rockers pada 1 Januari 2013 lalu.
Diakui Ucay, sebenarnya ia merasa sudah tidak nyaman lagi di dunia musik. Penampilan terakhirnya bersama band tersebut di Yogyakarta semakin menyadarkan dirinya bahwa musik bukan dunianya lagi.
"Rentetan kehidupan yang saya alami, ketika posisi di band enggak relevan dengan pemikiran sekarang. Ada yang jual miras, terus ada salah satu penonton, bule naik ke atas panggung. Bule itu lompat ke penonton, lihat itu ngerasa enggak enak, berdosa," katanya saat dihubungi VIVA, Jumat 29 Juni 2018.
Saat manggung itu, ia memang sudah mulai mempelajari Islam secara diam-diam. Ia merasa mungkin memang sudah waktunya meninggalkan dunia musik yang membesarkan namanya.
"Saya di atas panggung berpikir kok semakin berdosa. Ketiga kali itu lihat dia lompat, dalam hati saya hiperbolanya, 'ini bukan tempat kamu, keluar, keluar.' Tiba-tiba hati ini ikhlas, ini panggung terakhir saya," ujarnya.
Ucay sendiri mulai mempelajari Islam sekitar 2008. Hanya saja, butuh waktu untuk memutuskan berhijrah. Ia merasa ada yang kosong dalam hidupnya. Kehidupan yang dijalannya memang menyenangkan, namun tak membuatnya tenang.
"Banyak kegundahan, dari situ numpuk terus, dari kegalauan-kegalauan yang numpuk itu, pencarian lah, baca-baca. Sampai akhirnya terbuka, selama ini jauh-jauh cari ketenangan itu, ternyata dari dulu seharusnya back to Islam," ujarnya.
Memang tak mudah bagi Ucay saat memutuskan meninggalkan dunia musik. Banyak godaan dan tawaran yang menggiurkan datang padanya, apalagi saat itu ia memang sedang berada di puncak karier. Namun, ia sudah mantap dengan pilihan hidupnya.
"Godaan pasti ada terus, sekarang PR-nya banyak, dilabeli hijrah, jadi tanggung jawab sendiri. Itu motivasi jadi hati-hati. Bukan berarti hijrah merasa jadi bersih," katanya.
Meski tak bermusik lagi, Ucay melakukan syiar lewat syair-syair tanpa menggunakan alat musik.
"Saya bikin lagu, saya ajak pemuda salat Subuh ke masjid. menyemangati dan ingatkan anak muda untuk penuhi masjid," ujarnya.
Mengejutkan
Sebelum Bjah dan Ucay, Sakti, mantan personel Sheila On 7 lebih dahulu memutuskan untuk hijrah. Ia meninggalkan band yang membesarkan namanya. Keputusan Sakti meninggalkan panggung musik membuat penggemarnya terkejut. Keputusannya sangat tiba-tiba.
Keputusan Sakti juga diikuti dengan perubahan pada penampilannya. Dari Sakti yang sering tampil membawa gitar, mengenakan kaos, berambut gondrong dan terkesan cuek, menjadi Sakti yang berjenggot lebat, mengenakan gamis dan kopiah. Ia juga selalu menggenggam tasbih. Sakti memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Salman Al-Jugjawy.
Keinginan mempelajari Islam muncul setelah ia membeli sebuah buku ketika hendak melakukan perjalanan menuju lokasi konser. Di dalamnya dibahas juga soal kematian. Dari situ, muncul sejumlah pertanyaan dalam diri Sakti. Ia juga menjadi kepikiran soal kematian.
Pikiran itu terus menghantui Sakti. Ia pun memutuskan untuk berubah. Ia keluar dari Sheila On 7 dan mempelajari agama Islam. Tak tanggung-tanggung, Sakti mendalami Islam hingga keluar negeri seperti Pakistan, India dan Bangladesh.
Selain Sakti, ada juga Reza mantan personel NOAH yang memutuskan meninggalkan band di puncak kariernya. Kemantapan hati Reza meninggalkan band NOAH juga membuat penggemar band asal Bandung tersebut kaget bukan kepalang. Apalagi, saat itu, NOAH sedang menjadi sorotan setelah berganti nama dari Peterpan.
Reza yang dulu mengisi posisi penggebuk drum ini memang butuh pemikiran panjang untuk meninggalkan band yang sudah mengisi kehidupannya selama 14 tahun tersebut.
Hanya saja, pilihannya sudah bulat dan terus meyakini bahwa itu sudah menjadi keputusannya. Terang-terangan ia mengaku akan fokus mendalami agama Islam. Pengakuannya ini tentu mengejutkan banyak orang.
"Semua jiwa dan dunia bergantung sama Allah,” ujar pria yang memiliki nama lengkap Ilsyah Ryan Reza ini.
Dapat hidayah
Vokalis band Saint Loco, Berry Manoch mengaku mendapat hidayah untuk menjadi mualaf dan memeluk Islam. Keputusannya masuk Islam pun sempat jadi sorotan. Ia resmi menjadi mualaf 23 Februari 2015.
Berry bercerita bahwa ia sudah merasa jenuh dan lelah menjalani hidup yang penuh kemaksiatan. 11 tahun Berry bersahabat dengan narkoba. Ia bahkan menjadi pecandu alkohol. Bolak-balik menjalani rehabilitasi, namun kecanduannya tak juga sembuh.
"Jadi, saya memang capek mungkin dengan apa yang saya lewatin. Dan sampai pada satu titik ingin tenang hidupnya dan normal, dan ingin jadi benar. Awal mulanya karena itu."
Diakui Gerry, ada kisah tersendiri soal perjalanannya menjadi mualaf. Ketika itu, secara kebetulan ia mengerjakan satu proyek. Dan ia diajak ke sebuah padepokan. Berry merasakan sesuatu yang berbeda saat berkunjung ke padepokan tersebut. Di sana ia mendengar suara azan.
"Waktu itu, dengar suara azan itu saya merasa kaya remuk banget hati ini. Dan mungkin itu awalnya ya. Dan mengalami beberapa situasi lagi. Sampai pada akhirnya, saya minta bantuan teman untuk mengajarkan salat."
Berry meminta bantuan teman-temannya untuk mengajari salat. Pada awalnya teman-temannya itu menolak mengajari Berry karena merasa sungkan dengan keluarga musisi tersebut.
"Teman-teman awalnya nggak mau ajarin salat karena mereka tahu saya dari keluarga nasrani yang taat."
Namun, teman-temannya pun bersedia membantunya belajar tata cara salat. Ia juga berusaha mencari tahu dari buku dan juga internet. Setelah itu, Berry belajar menghapal sura-surat pendek.
"Banyak perubahan yang terjadi, gue bahkan jadi jarang ke luar malam," katanya. (umi)