Pilihan Cerdas Berburu Tiket Mudik

Sejumlah calon penumpang melakukan pemesanan tiket kereta api mudik Lebaran.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Lebaran 2018 tinggal hitungan hari. Persiapan mudik dengan berbagai moda transportasi pun sudah mulai terasa saat ini. 

Kementerian Perhubungan memperkirakan terjadi peningkatan pemudik pada tahun ini di semua moda transportasi. Pemudik dengan angkutan bus misalnya, diperkirakan meningkat 1,76 persen atau menjadi 8 juta orang pada tahun ini.

Sementara itu, kereta api meningkat lima persen dan kapal laut naik 2,27 persen. Pengguna mobil pribadi dan sepeda motor pun diprediksi melonjak masing-masing menjadi 3,75 juta dan 8,5 juta pada tahun ini. Dan yang menggunakan moda transportasi udara naik menjadi lebih dari 8 juta pemudik.

Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, lebih fleksibel untuk menentukan kapan mereka akan berangkat pulang kampung. Namun, bagi yang menggunakan angkutan umum, perencanaan yang tepat menjadi kunci mudik berjalan dengan lancar.

Sebab, semakin dekat waktu Lebaran, tiket angkutan umum pun sulit untuk didapat. Selain itu, jika tiket tersebut tersedia harganya pun meroket. Hal itu jelas bakal mengganggu keuangan para pemudik.

***

Memburu tiket

Meski pemerintah telah mengingatkan para pemudik untuk jauh-jauh hari sebelum Lebaran membeli tiket angkutan umum, masih ada saja yang hingga mendekati Idul Fitri baru mencari tiket mudik. 

Alasannya pun beragam, mulai dari baru bisa menentukan libur, hingga Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaannya diberikan mendekati batas maksimal yang ditentukan pemerintah yaitu 7 hari sebelum Lebaran. 

Namun, bagi Anda yang belum mendapatkan tiket mudik hingga saat ini, tidak perlu khawatir, mungkin tips dari Public Relation Manager Traveloka, Busyra Oryza bisa berguna. Jika Anda mencari tiket pesawat bisa memonitor tiket yang tersedia dari fitur-fitur situs pencarian tiket yang ada.

"Konsumen dapat memonitor harga tiket pesawat lewat notifikasi harian sehingga dapat memutuskan kapan pesan tiket pesawat sebelum harga melambung tinggi," ujarnya kepada VIVA, Senin 4 Juni 2018.

Pemudik juga bisa mengombinasikan transportasi yang tersedia. Konsumen dapat menggunakan kombinasi pilihan transportasi yang tersedia untuk menghemat biaya. 

"Contoh, jika ingin ke Surabaya, konsumen dapat terbang ke Yogyakarta terlebih dahulu lalu melanjutkan perjalanan dengan kereta atau bus," ungkapnya. 

Sementara itu, khusus untuk moda angkutan kereta api, lanjutnya, Traveloka memiliki fitur kereta lanjutan. Dalam fitur itu, pemudik ditawarkan rute alternatif dengan pilihan transit.

Untuk mudik ke Yogya misalnya, konsumen yang tidak dapat tiket kereta langsung bisa naik kereta transit dulu di Cirebon. Sebelum nantinya bisa melanjutkan perjalanan ke Yogya dengan kereta lain.
 
"Dengan adanya fitur ini memungkinkan konsumen mendapat tiket kereta," ungkapnya. 

Kepala Stasiun Senen, Zainul, mengungkapkan, tiket kereta api yang berangkat dari stasiun tersebut hingga tanggal 19 Juni telah habis terjual. Tiket tersebut termasuk kereta tambahan yang disediakan pemerintah. 

Namun, pemudik masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan tiket pada periode tersebut, jika ada pembatalan keberangkatan. Karena itu, pemudik harus rajin memantau ketersediaan tiket di situs penjualan yang tersedia. 

"Bisa lewat channel eksternal di aplikasi ponsel pintar. Atau lewat call center kami, selama tiket itu tersedia," ungkapnya ketika diwawancarai tvOne, Senin 4 Juni 2018.

***

Harga diklaim normal

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengklaim harga tiket transportasi menjelang Lebaran tahun ini relatif normal dan tidak mengalami peningkatan signifikan. 

"Saya cek tiket tidak ada yang naik, relatif dalam tarif yang normal. Jadi kalau ada berita harga tiket tinggi dari Soekarno Hatta (pesawat), bus, tidak ada yang tinggi," ungkap Budi beberapa waktu lalu. 

Mantan direktur utama PT Angkasa Pura II ini juga telah meminta kepada PT Kereta Api Indonesia, semua operator bandara, dan operator bus agar tak terlalu banyak mengambil untung.

"Kalau masih dalam batas atas tertentu boleh, syukur-syukur kalau bisa lebih rendah dari itu," tegasnya.

Selain itu, menurutnya, penumpang telah makin sadar untuk tidak membeli tiket melalui calo yang terus meningkat keberadaannya menjelang Lebaran. 

Meskipun saat ini, lanjutnya, pemudik, khususnya yang menggunakan bus masih melakukan pembelian tiket melalui online sebagaimana yang diimbau pemerintah.

Dia pun mengimbau pembelian tiket bus melalui jalur online terus digalakkan pemudik. Sebab, di samping harganya sesuai dengan yang disediakan oleh penyedia jasa angkutan Lebaran, keamanan tiketnya juga bisa terjamin.

"Jadi tidak melebihi yang diceritakan orang ada tarif yang berlebihan (untuk tiket busnya). Jadi bagus, bahkan saya pikir ada pemikiran yang beragam harganya," katanya.