Deadpool 2 Bikin 'Move on' dari Infinity War
- 20th Century Fox
VIVA – Setelah beberapa foto di balik layar dan artwork yang memperlihatkan persiapan Deadpool 2 menggoda para penggemar pada akhir 2017, Ryan Reynolds akhirnya mengungkap tanggal resmi perilisan sekuel anti-hero yang dibintanginya tersebut pada Januari 2018 lalu. Dengan foto ujung samurai dalam genggamannya, Ryan resmi mengumumkan, Deadpool 2 tayang pada 18 Mei 2018. Seperti biasa, Indonesia selalu dapat slot tayang lebih dahulu, yakni 15 Mei atau tiga hari sebelumnya.
Jadwal ini hanya berjarak satu minggu sebelum Disney dan Lucas Film akan meluncurkan spin-off terbaru dari Star Wars, Solo: A Star Wars Story dan berselang tiga minggu setelah megahit Avengers: Infinity War dirilis. Film ketiga Avengers tersebut, sebelumnya bahkan berencana akan dikeluarkan pada 4 Mei atau dua minggu sebelum Deadpool 2.
Tayang berdekatan dengan Infinity War yang menjadi film terlaris saat debut di Indonesia, bahkan dunia, Deadpool 2 jenaka menanganinya. Film ini bukannya tenggelam dalam gaung aksi rentetan superhero tersebut, tapi justru sebaliknya. Deadpool lihai mengikuti tren yang membuatnya menjadi sorotan tanpa usaha berlebihan.
Film yang juga mengangkat karakter dari komik Marvel ini masih dibintangi Ryan Reynolds sebagai Wade Wilson aka Deadpool, Brianna Hildebrand (Negasonic Teenage Warhead), T.J. Miller (Weasel), dan Morena Baccarin (Vanessa). Namun masih banyak sejumlah wajah baru yang meramaikan film ini.
Memperkenalkan Cable yang dibintangi Josh Brolin dan sederet karakter konyol yang mengklaim berkekuatan super dalam tim bernama X-Force, bagaimana review Deadpool 2?
Lucu
Deadpool 2 lebih lucu dari film pertama, premisnya seperti itu. Jika kamu termasuk yang menonton film pertama Deadpool, maka kamu akan setuju dengan poin ini, setidaknya, ambience yang terasa seperti itu.
Deadpool 2 masih penuh dengan lelucon, baik yang betul-betul homor maupun yang berbau sarkasme. Dari yang vulgar, kasar, hingga sindir-menyindir. Apakah semuanya berhasil? Sebagian besar ya, tapi memang ada juga yang tidak.
Saat saya menonton film ini pada pemutaran perdananya di XXI Kuningan City, Selasa pagi, 15 Mei 2018 kemarin, banyak momen yang membuat tawa penonton pecah bersamaan, namun ada juga yang hanya terdengar biasa.
Menurut saya, jokes yang dilontarkan terlalu American issue, sehingga ada saja yang tak bisa menangkap kelucuan di dalamnya. Bisa jadi karena dialog yang dipakai terlalu vulgar sehingga subtitle atau penyulihan ke Bahasa Indonesianya agak sulit melebur. Atau mungkin juga karena penonton tak familiar dengan ragam nama tokoh, karakter, atau judul film yang disebutkan Deadpool saat melucu.
Misal saat adegan Wade Wilson menyilangkan kakinya. Penonton yang tahu Basic Instinct (1992), akan berbeda tawanya dengan mereka yang tak punya bayangan apa-apa tentang film thriller-erotis Hollywood itu sebelumnya. Padahal, adegan menyilangkan kaki tersebut adalah adegan paling ikonik dari film misteri dewasa yang fenomenal tersebut. Sekali lagi, tapi tetap lucu.
Naskah yang ternyata ditulis juga oleh Ryan Reynolds dan dua penulis lainnya ini, asyiknya, lebih menonjolkan humor dengan isu-isu kekinian yang membuat kamu terbahak-bahak. Tak lupa, shoutout untuk para superhero favorit, baik DC maupun Marvel, mulai dari Batman, Avengers, hingga X-Men ada di sini.
Jika kamu menantikan celetukan Deadpool soal Infinity War, tentu saja kamu tak akan kecewa, apalagi jika menunggu komentar Deadpool untuk Cable soal Thanos, kamu pasti tertawa. Sebagai info, Cable dan Thanos diperankan aktor yang sama, Josh Brolin.
Film ini punya dialog humor yang rapat, padat, dan cepat. Maka jika ketinggalan, kelucuannya akan terlewatkan. Tapi jika dibandingkan dengan pertama, tentu saja, film ini jauh lebih lucu dan menghibur.
Pernah mendengar istilah breaking the fourth wall? Berdasarkan penjelasan dari Urban Dictionary, istilah ini tumbuh dari dunia teater di mana fourth wall atau dinding keempat merupakan sekat imajiner antara penonton dan para pelakon di atas panggung. Mengapa dinding keempat, sebab penonton berada dalam studio yang punya dinding belakang, kanan, dan kiri mereka.
Dengan kata lain, breaking the fourth wall, bisa dibilang aksi para pelakon yang meniadakan sekatnya dengan penonton dan kini kerap dipakai dalam istilah film. Mereka seolah bisa berbicara langsung dengan para audiens, meski menyadari bahwa mereka adalah karakter fiksi.
Deadpool adalah salah satu film yang terkenal menggunakan konsep breaking the fourth wall tersebut pada filmnya, tak terkecuali di sekuelnya kali ini.
Salah satu alasan mengapa banyak yang menyukai film ini, karena momen lucunya kerap terjadi saat Deadpool 'breaking the fourth wall'. Kamu akan tertawa tiap kali Wade Wilson atau pria dalam kostum ketat merah itu melihat ke kamera dan seolah berbicara denganmu. Entah meminta slow motion, berbisik di belakang, dan lainnya, kamu akan merasa seperti benar-benar terpaut rasa dan kedekatan dengannya.
'Film Keluarga'
Deadpool 2 sebenarnya bukan hanya lebih lucu, melainkan lebih matang pula dari plot dan konfliknya. Hati-hati terjebak, meski Deadpool mendeklarasikan film ini adalah film keluarga, tapi yang pasti, bukan untuk ditonton anak kecil.
Deadpool adalah film yang dilabeli kategori dewasa, karena mengandung dialog dan aksi yang keras, sadis, dan tak sopan. Tapi ide dasarnya, film ini memang film keluarga dengan muatan pesan sosial, seperti seruan untuk tidak rasis, tidak diskriminatif, dan sebagainya. Namun tentu dengan gaya tak serius ala Deadpool.
Di film ini, kita mulai melihat sisi humanis dari seorang Deadpool yang kerap menolak disebut sebagai superhero. Film ini punya plot yang tak terbayangkan dari apa yang disajikan pada trailer-trailer sebelumnya. Tak diduga-duga, karena konflik utamanya terbangun kokoh secara alami seiring dengan matangnya karakter Deadpool itu sendiri.
Momen serius di film ini bisa menjadi emosional tanpa harus dipaksakan, meski harus muncul di antara rentetan lelucon konyol yang seolah tak berhenti keluar dari mulut Wade. Bonusnya, semua rasa, baik yang mengharukan maupun yang memalukan, didukung oleh soundtrack dan sinematografi yang pas, sehingga emosi penonton larut begitu saja. Penasaran kan bagaimana lagu balada Celine Dion dipakai di film konyol seperti Deadpool? Menggetarkan!
Sementara untuk karakternya, Ryan Reynolds adalah Deadpool, Deadpool adalah Ryan Reynolds. Seperti yang pernah dikatakan Karan Soni, pemeran Dopinder dalam film ini, Ryan Reynolds lebih lucu aslinya daripada apa yang dia potretkan lewat laman Twitternya.
Citra Ryan Reynolds, yang bukan hanya turun sebagai aktor dan penulis naskah, tapi juga produser, sebagai Deadpool memang makin kuat di sekuel ini. Seperti Robert Downey Jr. yang terlihat bak Tony Stark sungguhan, Ryan pun demikian.
Makin menarik, karena penggemar film superhero menyaksikan wujud Josh Brolin dalam dua karakter berbeda dalam waktu berdekatan. Josh sama sekali tak terasa dibayangi Thanos, kecuali saat Deadpool memanggilnya demikian (ups!).
Tampil dengan tangan besi seperti Winter Soldier dan memamerkan otot-ototnya di usia 50 tahunan, Josh Brolin sebagai Cable, perlu diacungi jempol. Rasanya tak sabar melihat Cable di seri franchise ini selanjutnya.
Pun dengan Zazie Beets sebagai Domino yang sukses mencuri perhatian. Sempat disebut sebagai Black Widow-nya Deadpool, karakter Domino juga pendukung kuat keseruan film yang tak bisa diremehkan. Lantas, bagaimana dengan X-Force? Aksi orang-orang aneh ini akan membuat kamu merem-melek sambil tertawa.
Jangan lupa, Deadpool 2 juga punya credit scene super-keren yang tak terduga.
Kreatif
Seperti yang disebut di awal, Deadpool dengan apik dan mulus mengikuti tren yang berkembang di kalangan fans dunia untuk tetap mendapat sorotan. Tak hanya dari aktivitas promosi di ranah online yang kocak dan mengocok perut, tapi Deadpool 2 juga membuktikan lewat keapikan filmnya.
Ingat bagaimana Deadpool membuat surat peringatan jangan spoiler seperti yang dilakukan Russo bersaudara, sutradara Infinity War? Surat yang dibuat dalam format lebih lucu, lengkap dangan tagar kocaknya, #WadeWilsonDemandsYourSisterSorryStupidAutoCorrectSilence itu berhasil mendapat respons besar warganet termasuk, Russo dan pemeran Avengers, seperti Chris Hemsworth.
Lalu ada juga video klip soundtrack Ashes, dinyanyikan Celine Dion yang menampilkan Deadpool dengan sepatu hak tingginya menari lincah dan diakhiri dengan adu argumen di antara keduanya. Ditambah kunjungannya ke rumah David Beckham, markas Manchester United, dan pelbagai ide-ide promosi tak biasa lainnya, termasuk di Indonesia ketika Deadpool pasang iklan di ojek online.
"The me come u a bank rail a now reek ow jack," tulis Deadpool di papan yang terpasang pada belakang motor ojek online beberapa waktu lalu yang ternyata dibacanya, "Demi kamu abang rela narik ojek."
Gaya Deadpool mempromosikan filmnya dan bagaimana kelucuan dan keseruan film kedua ini menjadi sajian segar tersendiri yang asyik untuk dinikmati. Tren menceritakan superhero mati dan perkumpulan orang-orang heroik juga menjadi bagian dari Deadpool 2, namun cara penyajiannya berbeda dan tentu saja, penuh guyon khas si cerewet Wade Wilson.
Deadpool 2 adalah sebuah suguhan lepas, menonton bebas tanpa beban pikiran, setelah Infinity War yang membuat kamu berteori sana-sini, menebak lanjutan ceritanya ke sana-ke mari. Tapi Deadpool 2 juga tak bisa dibilang sajian ringan, karena sesungguhnya isinya masih berdarah-darah.
Deadpool 2 akan membuat kamu menonton ulang film pertamanya, bahkan mungkin tergiur untuk menengok lagi X-Men hingga Wolverine. Film ini juga akan membantu kamu move-on dari Infinity War, dari Thanos ke Cable, dari Chris Hemsworth ke Ryan Reynolds.
(ren)