Cek Fakta: Video Bentrok di Mataram, Banyak Mahasiswa Tumbang
- VIVA/Satria Zulfikar
VIVA – Beredar sebuah video yang memperlihatkan bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan Kantor DPRD Nusa Tenggara Barat saat unjuk rasa.
Video tersebut dikaitkan dengan aksi unjuk rasa yang berakhir bentrok dan jatuhnya korban dalam demonstrasi menolak Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law, di kantor DPRD NTB, Kamis, 8 Oktober 2020.
Video tersebut menampilkan mahasiswa dan petugas kepolisian terlibat bentrokan. Banjir batu melayang dilempar massa aksi. Polisi membubarkan mahasiswa dengan gas air mata. Bahkan pada video lainnya terlihat banyak korban mahasiswa berjatuhan.
Kabid Humas Polda NTB, Komisaris Besar Polisi Artanto membantahnya. Ia mengatakan aksi tersebut bukan demo terkait Omnibus Law pada 8 Oktober 2020 kemarin. Kejadian dalam video tersebut merupakan aksi mahasiswa tahun 2019 lalu yang menolak revisi UU KPK dan sejumlah undang-undang lainnya.
Baca juga: Ada 18 Fasilitas Kepolisian Diamuk Massa Demonstran Tolak Omnibus Law
"Video ini bukanlah aksi unjuk rasa menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja melainkan aksi unras (unjuk rasa) di Kantor DPRD Provinsi NTB menolak KUHP dan UU KPK pada bulan September tahun 2019 lalu," katanya, Jumat, 9 Oktober 2020.
Pantauan VIVA.co.id saat aksi menolak Omnibus Law kemarin, demo berlangsung kondusif. Menjelang sore massa membubarkan diri dengan terlebih dahulu bersama aparat TNI-Polri mengangkat sampah sisa demo.
Kericuhan sempat terjadi saat massa melakukan pelemparan batu, namun aksi tersebut berlangsung singkat. Mahasiswa dan aparat berhasil mendinginkan situasi menjadi kondusif kembali.