Cek Fakta: Pakar Ekonomi Sebut Thermo Gun Bisa Merusak Otak
- Cekfakta.com
VIVA – Beredar potongan video di media sosial yang berisi perbincangan antara pembawa acara televisi Helmy Yahya dengan pakar ekonomi Ichsanuddin Noorsy. Mereka mengobrol dan membahas penggunaan thermo gun, alat berbentuk menyerupai pistol yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh seseorang sebagai salah satu deteksi dini kejangkitan COVID-19.
Dalam video itu, Noorsy mengaku enggan memberikan dahinya untuk ditembak sinar laser melalui thermo gun tersebut untuk mengetahui suhu tubuhnya. Dia berpendapat, sinar laser pada thermo gun itu dapat merusak otak. Lagi pula, menurutnya, hand gun thermometer itu untuk memeriksa panas, bukan untuk mengukur suhu tubuh manusia.
Berikut ini petikan perbincangan Helmy Yahya dengan Ichsanuddin Noorsy, sebagaimana dikutip dari potongan video itu:
Ichsanuddin Noorsy (IN): Paranoid selesai…
Helmi Yahya (HY): Sekarang lebih gila ya dipake handgun…
IN: Pake handgun, dan, tapi saya nolak kalau saya, terus terang.
HY: Oh ya?
IN: Saya nolak. Kalau Anda mau periksa, bukan periksa kepala saya, periksa sini (menunjukkan punggung telapak tangan), kenapa? Karena handgun termometer itu, itu untuk memeriksa kabel panas. Lasernya dipakai untuk laser memeriksa kabel panas bukan untuk meriksa untuk temperatur manusia. Dan kita mau terima! (tertawa) Dan mereka jual alat dengan mahal! Coba kebayang kan? Bagaimana mereka jual alat tapi kemudian kita dibodohi kepala kita ditembak laser, kita tidak tahu dampak kerusakan pada struktur otak kayak (kue?) gimana gitu ya, kalau saya gak mau.
HY: Mau mereka nembak ke sini mau?
IN: Mau. Jadi beberapa, kalau mereka gak mau saya, saya gak mau ngerusak, ngerusak, ini ciptaan Allah, gitu ya, Anda rusak hanya karena kebetulan Anda curigai temperatur Anda tinggi; waaah nanti dulu, gak bisa dong, haha. Dah, posisi di situ ya. Nah itu bagian dari paranoid, posisi dia itu curiga.
HY: Jadi kan by design ini kan? Ada yang mendesain.
Thermo gun menggunakan laser beresiko terhadap otak
HASIL CEK FAKTA
Sinar laser yang ada pada termometer non-kontak bukan untuk mengukur temperatur, melainkan hanya sebagai alat bantu untuk membidik area mana yang akan diukur suhunya. Laser yang dipergunakan adalah warna merah; daya yang dipergunakan lebih rendah dari 1 mW (miliWatt), dan cuma berbahaya jika disorot langsung ke mata.
Energinya yang sangat kecil tidak akan mampu membuat kerusakan pada jaringan kulit manusia, apalagi sampai menembus ke dalam otak. Sebagai perbandingan, sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi kekuatannya antara 1.321 sampai 1.413 watt per meter persegi, 1.3 sampai 1.4 juta kali lebih kuat daripada energi sinar laser dari termometer gun, namun tidak ada yang takut otaknya akan rusak terkena radiasi sinar matahari.
Cara kerja termometer IR (infra red), laser termometer atau temperature gun (thermogun) adalah mengukur energi dan emisivitas gelombang infra merah yang diradiasikan oleh objek yang ingin diukur suhunya; sinar laser yang dikeluarkan oleh alat tersebut hanya untuk membantu untuk memvisualisasikan area yang diukur suhunya, bukan untuk mengukur suhunya sendiri.
Jenis termometer non-kontak ini juga secara umum terbagi dua: untuk kepentingan industri, yang disebut oleh Noorsy untuk mengukur panas kabel, dan untuk keperluan medis. Untuk keperluan medis ini sudah ada perhitungan khusus untuk menghitung suhu pada pertengahan dahi diukur dari jarak maksimal 4 cm dikonversikan menjadi sama dengan suhu dari dalam mulut (oral-equivalent), jadi seperti memasukkan termometer konvensional ke dalam mulut.
Kesimpulannya, klaim sinar laser dari termometer IR akan merusak struktur otak itu tidak benar, dan pengukuran termometer IR untuk keperluan medis memang harus pada dahi agar hasilnya akurat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menepis anggapan atau pendapat yang menyebut thermo gun dapat merusak otak. Lagi pula, kata dia, sinar yang dilepaskan dari thermo gan bukan laser, atau sinar radioaktif berbahaya lainnya, melainkan hanya infra merah.
KESIMPULAN
Beredar video Ichsanuddin Noorsy dalam wawancara dengan Helmi Yahya menyatakan laser dari termometer gun akan merusak otak, pada kenyataannya kekuatan laser adalah sangat rendah dan tidak akan sampai membuat kerusakan otak.
RUJUKAN