Perokok Lebih Rentan Terinfeksi Corona, Ini Faktanya

Ilustrasi berhenti merokok.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Dalam laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebutkan merokok tidak dapat menyembuhkan orang yang mengidap virus Corona baru atau Covid-19. Justru merokok dapat berbahaya. 

Belakangan perokok disebut-sebut menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. Sebab, dalam tubuh perokok terdapat reseptor yang 'disukai' Covid-19.

Verifikasi Fakta

Mengutip VIVA.co.id, Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman, Prof. Dr. Amin Soebandrio, menjelaskan, pada tubuh perokok terdapat kandungan ACE2 dan CD209 yang sangat menonjol. Kandungan ini membuat virus lebih cepat berlabuh.

"Alasan mengapa yang merokok lebih banyak kena virus, karena reseptornya lebih banyak," kata Amin.

Sejumlah literatur juga memperkuat adanya hubungan antara perokok dan karakteristik pasien yang terinfeksi Covid-19. Di antaranya dijelaskan dalam jurnal Epidemiological and Clinica/Features of The 2019 Novel Coronavirus Outbreak in China.

Sekelompok peneliti dari China dengan beragam institusi menyebutkan tingkat keparahan virus Corona pada laki-laki di China lebih tinggi dibandingkan perempuan. Sebab, kebanyakan laki-laki di China merupakan perokok berat.

Dalam studi ini juga disebutkan sebanyak 61,5 persen penderita pneumonia berat akibat virus Corona adalah laki-laki. Adapun tingkat kematiannya 4,45 persen pada laki-laki dan hanya 1,25 persen pada pasien perempuan.

"Melihat temuan-temuan di atas, masyarakat perlu mengetahui bagaimana perilaku merokok memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi dan perparah komplikasi Covid-19, sehingga masyarakat lebih waspada,” tutur Amin.