Cek FAKTA: Prabowo Sebut Ada Jual Beli Jabatan, Keliru atau Tidak
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Dalam segmen ke-4 acara debat capres ke-4 di Hotel Shangri-La, Jakarta, calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebutkan soal adanya jual beli jabatan di instansi pemerintahan. Dia juga menyinggung soal lembaga pemerintahan yang lemah lantaran masih adanya korupsi.
"Lembaga-lembaga pemerintah itu lemah kalau terlalu banyak korupsi, kalau jual beli jabatan negara tidak mungkin melaksanakan pembangunan. Saya, kami berpendapat bahwa kalau kami menerima mandat kami akan membersihkan lembaga lembaga pemerintah. Kami akan memperkuat lembaga lembaga pemerintah," kata Prabowo di Jakarta, Sabtu 30 Maret 2019.
Benarkah ada jual beli jabatan di instansi pemerintahan?
Belum lama ini, diketahui bahwa Ketua Umum PPP Romahurmuziy ditangkap oleh KPK akibat kasus suap. Menurut KPK, penangkapan Romahurmuziy alias Rommy terkait suap yang diberikan kepadanya oleh pejabat di Kementerian Agama.
Bukan hanya Rommy, ada dua orang lainnya yang juga jadi tersangka. Mereka adalah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur, Haris Hasanuddin.
Rommy diduga bersama pihak Kementerian Agama menentukan hasil seleksi jabatan tinggi di Kemenag. Dalam OTT ini, diamankan uang total Rp156.758.000 dari sejumlah orang.
Sementara mantan Ketua MK Mahfud MD juga pernah bersaksi soal dugaan jual beli jabatan di instansi Kementerian Agama. Hal itu dia paparkan dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa 19 Maret 2019. Dia menyebut bahwa banyak pegawai Kanwil yang gerah karena diarahkan untuk menyukseskan PPP yang adalah partainya Rommy.
"Yang menyampaikan itu Pak Rommy. Jadi kalau datang ke Kanwil-kanwil. Semua orang masuk ruangan lalu diminta matikan HP. Lalu dijelaskan program-program pemenangan partai, target suara, dan lain-lain," kata Mahfud MD menyampaikan informasi yang dia dapatkan itu.