PDIP Buka Komunikasi dengan PKS di Pilgub Sumut

Kunjungan Silaturahmi PDIP ke Kantor DPW PKS Sumut.(B.S.Putra/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Medan - DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara melakukan lawatan atau silaturahmi ke kantor DPW PKS Sumatera Utara, di Jalan Kenanga Raya, Kota Medan pada Rabu, 10 Juli 2024. Silaturahmi ini tidak lepas membahas peluang koalisi di Pilgub Sumatera Utara tahun 2024.

Kunjungan balasan silaturahmi politik ini dipimpin Rapidin Simbolon selaku Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, dan disambut kedatangan mereka langsung oleh Ketua DPW PKS Sumatera Utara, Usman Jakfar.

Ketua DPW PKS Sumatera Utara, Usman Jakfar mengungkapkan bahwa pertemuan ini adalah kunjungan balasan yang dilakukan PDIP. Karena, kata dia, sebelumnya PKS berkunjung ke Markas PDIP pada 13 Mei 2024.

"Ini dalam rangka mempererat tali persaudaraan antar dua partai terkait PKS dan PDIP. Kedekatan ini menjadi modal untuk melangkah bersama membangun Sumatera Utara agar lebih baik lagi," kata Usman.

 

Kunjungan Silaturahmi PDIP ke Kantor DPW PKS Sumut.(B.S.Putra/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Usman mengungkapkan kebersamaan ini tidak saja dibangun di tingkat provinsi, tapi juga akan dibangun hingga pengurus tingkat Kabupaten/Kota di Sumatera Utara ini. 

"Kebersamaan tidak saja dibangun di provinsi, tapi sampai Kabupaten/Kota. Itu harapan (berkoalisi) ya, harapan bisa menjadi kenyataan," kata Usman.

Usman mengungkapkan sejauh ini belum ada menentukan sikap mengusung salah satu bakal calon Gubernur Sumatera Utara. Tapi, semua proses dan mekanisme di PKS masih berlangsung dan akan diputuskan oleh DPP PKS.

"Satu nama pun (bakal cagub diusung) belum. Seperti arahan Presiden PKS belum diberikan satu SK kepada siapa pun, untuk calon Gubernur Sumut," jelas dia.

Usman menjelaskan bahwa proses penjaringan bakal calon Gubernur Sumatera Utara 2024, sedang proses di PKS dan berada di tingkat DPP. Sedangkan, yang mendaftarkan diri ke DPW PKS itu yakni Edy Rahmayadi, Barry Simorangkir, Abdul Aziz dan Bobby Nasution.

"Kita antar ke DPP dan DPP yang akan memutuskan siapa. Yang mendaftar ke PKS mengikuti mekanisme yang ada, kita laporkan apa adanya," kata Usman.

Usman mengatakan DPP PKS akan menyampaikan siapa sosok akan diusung di Pilgub Sumatera Utara 2024, paling lama sebelum tanggal 27 Agustus 2024, sesuai jadwal pendaftaran ke KPU.

"Mekanisme yang ada, kita serahkan kepada DPP. Belum ada keputusan memihak ke mana pun, dan menolak siapa," kata Usman.

Disinggung sosok peluang besar diusung PKS apakah Edy Rahmayadi atau Bobby Nasution, Usman mengungkapkan yang mendaftar ke PKS memiliki peluang yang sama semuanya.

"Rekomendasi empat-empat itu kita ajukan. PKS Rahmatan Lil'alamin, siapa yang mendaftar, kita perlakukan yang sama, tidak boleh adil dalam bersikap. Kita serahkan kepada pimpinan kita untuk memutuskan. Semua peluang yang sama dan besar, semua sama," jelas dia.

Sementara Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, Rapidin Simbolon menyampaikan antara PKS dan PDIP ada atau memiliki getaran hati yang sama. Tapi, peluang koalisi di Pilgub Sumatera Utara itu kata dia, semua keputusan masing-masing di DPP di Jakarta.

"Tapi hati nurani Pak Usman dan saya, dan teman semuanya bergetar bersama. Saya tidak tahu tandanya apa itu? Di tatanan kami, PKS dan PDIP tidak biasa memutuskan Gubernur Sumut. Kalau usulan boleh," kata Rapidin.

Untuk diketahui, PDIP sendiri mengantongi 21 kursi di DPRD Sumatera Utara hasil Pemilu tahun 2024. Sedangkan, PKS memiliki 10 kursi. Hingga saat ini, kedua partai tersebut belum ada menentukan sikap siapa sosok akan diusung di Pilgub Sumatera Utara tahun 2024.

Sementara yang mendaftar diri ke DPD PDIP Sumatera Utara sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Utara, ada Edy Rahmayadi, Nikson Nababan, Barry Simorangkir, Abdul Aziz dan sejumlah nama lainnya. Pihak PDIP Sumatera Utara melakukan fit and proper test, hasilnya diserahkan ke DPP PDI di Jakarta.

"Siapa menjadi keputusan DPP, kami kader-kader, di bawah all out. Artinya tegak lurus. Berjuang sampai memang, tidak memikirkan kalah. Siapa sosok dicalonkan yang diusung. Kebetulan PDIP bisa mengusung sendirian calonnya, ada 21 kursi beda 1 kursi dari Golkar. Jadi belum ada keputusan yang diusung PDIP dan PKS. Kami datang ke sini membalas agenda kunjungan silaturahmi, PKS datang kepada kami pada tanggal 13 Mei 2024," jelas mantan Bupati Samosir.