Pilkada Depok, Dua Calon Klaim Kemenangan

Dua pasang kandidat pilkada Kota Depok dalam forum pengundian nomor di gedung serba guna kawasan Raffles Hills, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Rabu, 24 September 2020.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Proses pemilihan kepala daerah berlangsung secara serentak di sejumlah kota dan kabupaten pada Rabu, 9 Desember 2020. Di Depok, Jawa Barat, masing-masing kubu pasangan calon yang berkompetisi mengklaim saling unggul berdasarkan hitung cepat.

“Yang pasti kami bersyukur sekali terkait dengan informasi-informasi yang diberikan oleh kawan-kawan,” kata calon wali kota Depok dari nomor urut satu, Pradi Supriatna di posko pemenangan, di kawasan Beji, Depok.

Politikus Gerindra itu mengaku, saat ini jumlah suara yang masuk baru sekira 40 persen. “Kami masih optimis perhelatan ini kita adalah the winner,” katanya.

Terkait hal itu, Pradi mengatakan rasa terima kasihnya pada warga serta sejumlah tokoh partai politik koalisi dan relawan yang telah berjuang untuk memenangkan dirinya bersama Afifah Alia.

“Kita lihat hasilnya nanti seperti apa diumumkan lembaga resmi. Target kami 30-40 persen suara yang masuk, kami bisa di angka 53 persen perolehan, harapan kami unggul,” tuturnya.

Pradi pun mengaku tak ingin ambil pusing dengan kubu lawan yang juga mengaku unggul berdasarkan hasil hitung cepat.

“Silahkan saja kubu sebelah mau klaim kemenangan, sekarang kan masih berjalan, ya kita hormati itu. Masih berproses kan,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Pemenangan Pradi-Afifah, Nuroji mengatakan, berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan pihaknya, pasangan tersebut unggul dengan perolehan 53 persen dari kubu lawan yang sekira 47 persen.

“Kami sementara ini 53 persen-47 persen. Ini (hasil) dari real count yang kami lakukan dari sekitar 40 persen yang sudah masuk. Itu reall count bukan quick count. Data ini dari koalisi yang dilakukan penghitungan di Margonda,” katanya.

Klaim Petahana PKS

Sementara itu, calon wali kota Depok dari nomor urut dua, Mohammad Idris menegaskan, semua pihak berjasa atas capaian yang telah diraih saat ini.

“Insya Allah dan saya yakin tidak ada yang merasa paling berjasa dalam kesuksesan ini. Kita semua berjasa sekecil apa pun yang pernah dilakukan oleh kita dan oleh teman-teman. Jangan dianggap sebagai sesuatu yang kecil,” katanya.

Meski dinilai unggul berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan calon Imam Budi Hartono itu enggan menanggapinya secara berlebihan.

“Saya ingin mengingatkan bahwa ini baru hitungan cepat, quick count dan saya dengar laporan dari penyelenggara pilkada, suara yang baru selesai hitung masuk ke KPU baru 45 persen dan persentasenya kita tetap masih unggul, mudah-mudahan sampai 100 persen unggul,” katanya.

Calon petahana yang kembali diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengungkapkan, ada hal yang lebih penting, yakni mengawal penghitungan manual terhadap hasil pilkada dari Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Agar dikawal dan sampai ada penetapan oleh KPU dan sampai nanti ada pelantikan setelah penetapan sebagai wali kota dan wakil wali kota Depok 2021-2026,” kata Idris. (art)

Baca juga: Calon PKS di Pilkada Depok Tumbang di TPS Pradi-Afifah